Mohon tunggu...
Muthia Salsabila
Muthia Salsabila Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

Musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Insang

29 April 2024   22:25 Diperbarui: 29 April 2024   22:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Lautan yang dalam, dua insang terpisah,

Mereka berdesir dibawah samudra yang gelap,

Namun meski dekat, tak bisa menyatu,

Terpisah oleh aliran yang mengalir ke arah yang berbeda.

Insang yang satu, menghisap oksigen dari air,

Yang lainnya menarik dan mendorongnya menjauh,

Seperti dua hati yang terpisah oleh waktu,

Mereka merindukan sentuhan, namun terpisah oleh kekuatan yang tak terlihat.

Dua insang, dua jantung, dalam lautan kehidupan,

Berjuang untuk mendekat, namun terpisah oleh takdir,

Mereka menari-nari, menyayat air dengan gemuruh,

Namun tetap saja, tak bisa menyatu dalam satu irama.

Mereka memandang langit biru di atas,

Mereka merindukan kebebasan, namun terbelunggu oleh kenyataan,

Dua insang yang tak bisa bersatu,

Menjadi simbol keindahan dan tragedi, di lautan yang luas.

Namun meski terpisah, mereka tetap hidup,

Mengalirkan kehidupan dalam lautan yang tak terbatas,

Dua insang yang tak bisa menyatu,

Menjadi bagian dari keindahan alam yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun