Mohon tunggu...
Jan Roi
Jan Roi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang yang suka menulis

Mantan salesman mobil yang suka merenung, jualan gak banyak. Resign dan lanjut merenung, lalu dituliskan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peluang Prabowo Lebih Besar, Kenapa?

4 Februari 2024   11:29 Diperbarui: 4 Februari 2024   11:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berarti, yang 80-90% lagi, gak berpendidikan, gitu?"

Bukan begitu kesimpulannya. Para pendukung Prabowo juga banyak yang mengenyam pendidikan tinggi, banyak sekali malah. Tapi satu hal yang harus kita sadari, bahwa Bias Kognitif itu terjadi pada siapa saja, tanpa memandang gelar dan kedudukannya. Itu alamiah.

Yang menjadi poin opini saya ini adalah, untuk menjawab pertanyaan buzzer Capres lain, kenapa ada yang dukung Prabowo - Gibran, sementara buzzer itu menganggap visi-misi capresnya lebih keeen dan beken ketimbang hanya "makan dan susu gratis".

Bias Kognitif jawabannya, dan konsultan politik Prabowo - Gibran lebih jeli melihat peluang itu, daripada konsultan Politik Anies dan Ganjar.

1 putaran itu, semakin mungkin menjadi kenyataan. Debat KPU? Itu sebatas pemuas hasrat pemilih yang berpikir aja, mayoritas masyarakat kita tidak perduli dengan Debat.

Tabik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun