"Berarti, yang 80-90% lagi, gak berpendidikan, gitu?"
Bukan begitu kesimpulannya. Para pendukung Prabowo juga banyak yang mengenyam pendidikan tinggi, banyak sekali malah. Tapi satu hal yang harus kita sadari, bahwa Bias Kognitif itu terjadi pada siapa saja, tanpa memandang gelar dan kedudukannya. Itu alamiah.
Yang menjadi poin opini saya ini adalah, untuk menjawab pertanyaan buzzer Capres lain, kenapa ada yang dukung Prabowo - Gibran, sementara buzzer itu menganggap visi-misi capresnya lebih keeen dan beken ketimbang hanya "makan dan susu gratis".
Bias Kognitif jawabannya, dan konsultan politik Prabowo - Gibran lebih jeli melihat peluang itu, daripada konsultan Politik Anies dan Ganjar.
1 putaran itu, semakin mungkin menjadi kenyataan. Debat KPU? Itu sebatas pemuas hasrat pemilih yang berpikir aja, mayoritas masyarakat kita tidak perduli dengan Debat.
Tabik..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H