2. Mampu menganalisa studi aliran daya
Untuk mendapatkan system distribusi yang handal serta mengujik eefektifan perubahan-perubahan yang direncanakan pada suatu system pada tahap perencanaan, sangat penting seorang dispatcher untuk mampu menganalisa aliran daya. Studi aliran daya ini dilakukan untuk mengetahui aliran daya darisumber sampai ujung penyulang, tidak ada penyulang yang mempunyai beban lebih dalam batas – batas yang dapat diterima, pengaruh penambahan atau perubahan pada suatu jaringan distribusi.
3. OCR dan GFR ‘bersahabat’ dekat dengan dispatcher
Tahukan OCR dan GFR? itu loh jenis relay pengaman yang digunakan untuk mengatasi arus lebih. OCR ( Over Current Relay ) sedangkan GFR (Ground Fault Relay). Untuk dispatcher wajib paham untuk keduanya ( walaupun tidak mendalami seperti kawan-kawan dibidang Relay dan Proteksi hehehe ^-^). Gangguan yang terjadi di jaringan distribusi, gangguan Over Current/Gangguan Arus Lebih dan Ground Fault /Gangguan Tanah, untuk itulah dispatcher harus paham tentang dasar dari proteksi.
4. SOP (Standard Operating Procedure), Patuhi atau…..
Untuk seorang dispatcher SOP adalah senjata yang paling utama dan wajib dimiliki dan dipahami hal ini karena setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang dispatcher harus sesuai SOP yang ada. Tidak dibenarkan jika seorang dispatcher melakukan tindakan diluar SOP yang sudah disepakati bersama Kalau boleh diibaratkan, SOP itu layaknya seorang ayah buat dispatcher, tegas tapi melindungi.
5. Berdedikasi Tinggi dan Bertanggung Jawab
Semua pekerjaan memang menuntut kita bertanggung jawab, tapi buat dispatcher tanggung jawab adalah hal ‘WAJIB’ dimilik dalam diri. Mengapa? Banyangkan jika seorang dispatcher lalai dalam melaksanakan tugasnya, berapa banyak konsumen yang akan merasakan listrik mereka padam, Berapa banyak kerugian yang dapat terjadi?
Mengamati, menimbang dan memutuskan (hahahah penulis terlalu sering nonton sidang) dispatcher adalah salah satu asset penting perusahaan yang seharusnya diapresiasi, (Hehehe ini bukan mau membanggakan diri loh), karena di ‘Telunjuk Sakti’ merekalah alur listrik ke konsumen diatur terus menerus. Kesalahan kecil saja dapat mengakibatkan kerugian materi dan non-materil. Materi yah kerungian sampai milyaran rupiah jika terjadi pemadaman meluas atau black out, non-materilnya teman-teman di area siap disemprot sama pelanggan. Karena itulah dispatcher kadang disebut “ujung tombak” dalam pengaturan listrik, sehingga ujung tombak ini harusnya diruncingkan bukan malah ditumpulkan agar penyaluran listrik sampai ke pelosok daerah dapat diatur dengan baik karena kepuasan konsumen adalah prioritas dari PLN.
Oleh : Resjan Manaya Sambara
Junior Operator Pengatur Operasi