Mohon tunggu...
Susilo B. Utomo
Susilo B. Utomo Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Lepas

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Mudah Menumbangkan Dominasi Senioritas di Kantor

30 Juli 2021   23:36 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:38 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senior, atau lebih tepatnya senioritas, seringkali dipandang sebagai sesuatu yang buruk bagi organisasi. Dalam pengertian ini, seorang senior seringkali tampil dominatif kepada karyawan lain yang lebih yunior. Seorang senior seringkali menjadi ancaman bagi yuniornya.

Menurut The Balance Careers, senioritas di kantor adalah lamanya waktu seseorang bekerja di suatu perusahaan. Sedangkan menurut Wisestep, senioritas menggambarkan pengalaman seorang karyawan di perusahaan tersebut.

Dalam pengertian umum, senior seringkali tidak hanya diartikan sebagai seorang karyawan yang lebih tua dari yang lain. Namun juga seseorang yang lebih lama telah menjadi karyawan di perusahaan tersebut. Bahkan juga bisa berarti seseorang yang memiliki pangkat, jabatan ataupun gaji yang lebih tinggi dari yang lain.

Penerapan senioritas di kantor bukanlah sesuatu hal yang terlarang dan salah, sepanjang penerapannya dilakukan secara proporsional dan tidak berlebihan. Dalam hal pemenuhan jabatan yang memerlukan kedewasaan berpikir dan kebijakan dalam bertindak, tentu diperlukan karyawan yang lebih senior secara usia. Karena semakin tinggi usia seseorang akan memiliki kecenderungan semakin matang dalam berpikir dan bertindak.

Demikian juga dalam pemberian gaji dan insentif. Perusahaan tentu akan memberikan gaji ataupun insentif yang lebih tinggi kepada karyawan senior daripada yunior. 

Senior dalam hal ini, tentu  bukan hanya berkaitan dengan usia tetapi juga dalam arti produktivitas dan kinerja. Semakin tinggi kinerja seorang karyawan sangatlah pantas kalau ia memperoleh gaji, insentif dan benefit lain yang lebih tinggi dari karyawan lainnya. Oleh karenanya pantas ia diberi julukan senior dalam bidang tugasnya.

Jika anda sudah cukup lama bekerja di perusahaan tersebut, anda memiliki kemungkinan untuk menjadi senior. Baik senior dalam usia maupun senior dalam kinerja. 

Namun jika anda karyawan baru, terlebih jika anda direkrutnya dari fresh graduate, tentu anda tidak akan bisa menjadi senior dalam usia, karena memang usia anda masih sangat muda.  Dalam kondisi seperti ini, anda hanya bisa menjadi senior dalam kinerja, yaitu karyawan yang memiliki produktivitas yang sangat tinggi dibanding lainnya.

Setiap karyawan di kantor, berhak dan bisa untuk menjadi senior. Baik senior dalam usia maupun senior dalam kinerja. Pilihannya ada di tangan anda untuk dapat  menumbangkan dominasi senioritas di kantor. Apakah anda ingin menjadi senior karena usia, atau karena kinerja?

[30 Juli 2021]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun