Pasar tradisional dan pedagang kaki lima adalah salah satu kebutuhan masyarakat,terutama kalangan menengah kebawah,namun apa jadinya jika tempat berdagang mereka ditiadakan oleh pemda setempat sementara relokasi untuk mereka belum disiapkan, contohnya pasar tradisional di petamburan jakarta pusat.
Selain para pedagang yang geram terhadap petugas gabungan dari satpol PP dan aparat yang mengevakuasi tempat berdagang mereka masyarakat setempatpun juga ikut emosi terhadap camat setempat dan pemda atas kejadian itu, menurutnya pasar yang sudah ada cukup membantu mereka dan mempermudah untuk mendapatkan kebutuhan sehari hari mereka dan apabila pasar tersebut harus ditiadakan,masyarakat setempat akan kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari hari,kini hanya terlihat puing puing yang rata dengan tanah dan sisa sisa bangunan kios pedagang.
Meskipun sudah hampir 2 pekan evakuasi dilakukan tapi dari pihak pemerintah belum memutuskan relokasi untuk para pedagang tersebut, walaupun kios kios sudah dibongkar namun masih ada beberapa pedagang yang tetap berjualan pada malam hari dengan alas seadanya untuk menggelar dagangan mereka terutama para pedagang sayuran dan buah buahan.
pasar petamburan yang dikenal dengan sebutan pasar pintu air karena lokasinya yang berdekatan dengan pintu air itu setiap pagi selalu ramai pembeli karena lokasi pasar tepat berada di depan pintu masuk rumah susun petamburan dan di kelilingi kawasan yang padat penduduk, warga rumah susunpun ikut menyuarakan keberatan mereka dan meminta agar pasar pintu air tetap ada.
Meskipun hal itu terjadi seharusnya pemerintah memperhatikan para pedagang kecil seperti mempersiapkan tempat pengganti terlebih dahulu sebelum melakukan evakuasi pembongkaran ,semoga ini menjadi perhatian untuk pemprov DKI yang sedang berjuang membenahi jakarta,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H