Mohon tunggu...
Jamrin Abubakar
Jamrin Abubakar Mohon Tunggu... Jurnalis - wartawan

Penulis sejarah dan budaya yang beraktivitas di Donggala

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kaledo: Warisan Budaya Kuliner Donggala (Sebuah Pengantar)

19 Desember 2024   19:06 Diperbarui: 19 Desember 2024   19:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis sapi atau lembu Donggal (Sumber: Dinas Peternmakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala)

SETIAP daerah memiliki kekayaan kuliner yang khas menjadi kebanggaan budaya masing-masing etnis yang tumbuh dan berkembang secara populer, tak terkecuali pada etnis Kaili di Sulawesi Tengah. Di antara sejumlah masakan khas, dikenal masakan Uta Kelo dan paling popular masakan Kaledo selain Uve Mpoi.

Meskipun kaledo sudah lama dikenal masakan khas Kaili, tapi tulisan mengenai kaledo itu sendiri belum banyak ditulis dari aspek budaya. Bertolak dari keprihatinan itu, pada tahun 1999 lalu saya membuat catatan tentang cerita asal mula kaledo. Ketika itu di tengah masyarakat memang sudah sering terdengar akronim kaledo = Kaki Lembu Donggala. Apakah secara kebetulan saja akronim itu atau tidak? Yang pasti sebutan kaledo telah popular dengan kekhasannya. Penulis ceritakan adanya seorang dermawan yang memotong seekor sapi miliknya untuk dibagi-bagikan ke penduduk. Secara kebetulan yang datang lebih awal adalah orang Cina dan Jawa mendapatkan daging yang dijadikan bakso dan sate. Orang Makassar menyusul kemudian, tinggal mendapatkan perut (jeroan) yang akhirnya dijadikan masakan Coto Makassar. Belakangan orang Kaili lebih terlambat, hanya mendapatkan tulang dan kaki sapi. Namun ketika orang Kaili memasak tulang-tulang yang dinamainya kaledo tak kalah lezatnya.

Anekdot  itulah yang kemudian dikutip seorang wartawan Harian KOMPAS dalam tulisannya; Menikmati Kaledo Langsung di Pusatnya (2008). Kutipan serupa dilakukan Jafar G. Bua jurnalis Trans TV di Palu dalam sebuah blog kompasiana dengan tulisan; Kaledo dan Singkong Rebus (2009). Kutipan demi kutipan kian menyebar di dunia media online dan dunia maya terutama dalam akun facebook.

Berkembangnya usaha kuliner di Sulawesi Tengah dalam satu dekade terakhiri, kaledo salah satu menu favorit. Bahkan sebuah industri mie instan terkenal pernah memproduksi mie rasa Kaledo seperti halnya mie rasa Coto Makassar. Hal itu menunjukkan kaledo diakui sebagai brand yang secara ekonomi sangat menguntungkan bagi pengusaha kuliner. Di satu sisi kaledo menjadi bagian diplomasi budaya yang telah memengaruhi tata sajian makanan pada warga biasa sampai kalangan pejabat dalam perjamuan resmi.

Menyahuti rasa ingin tahu pembaca tentang kaledo, minimal buku kecil Kaledo Warisan Budaya Kuliner Donggala ini bisa menjadi bahan literasi tentang masakan tersebut. Penulis tampilkan pula sebuah fiksi legenda tentang Asal-Mula Kaledo yang berdasarkan imajinasi penulis. Demikian pengantar ini. Saran dan masukan pembaca yang lebih baik akan bermanfaat untuk kemajuan penulisan beragam kekayaan kuliner daerah Sulawesi Tengah. Selamat membaca*

Donggala, 2025

  

Jamrin Abubakar

Penulis

 

 

RENCANA DAFTAR ISI

   Pengantar Dari Penulis

  • Sejarah Singkat Kabupaten Donggala
  • Memahami Warisan Budaya Takbenda.
  • Tradisi Kuliner To Kaili dalam Kebudayaan.
  • Uta Dada dan Uta Kelo: Yang Bersantan dan Yang Magis.
  • Lezatnya "Makan Tulang" di Donggala dan Palu.
  • Diplomasi Kebudayaan dengan Kaledo dan Kelor.
  • Asal Mula Kaledo (Sebuah Cerita).

 

         Daftar Pustaka

         Riwayat Singkat Penulis

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun