SEKAPUR SIRIH DARI PENULIS
Kumpulan pantun, puisi dan prosa ini merupakan bahan literasi tentang seni dan budaya Kota Palu dan Kota Donggala. Kedua kota itu berdekatan secara georafis dan sosial budaya saling ketergantungan kaya dengan mitologi.
Dari kedua kota itu telah melakukan transformasi pengalaman yang diekspresikan dalam pantun dan puisi terhadap apa yang dirasakan, dilihat, didengar, dibaca dan lainnya. Pantun merupakan salah satu jenis sastra lama bangsa Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai budaya masyarakat Nusantara. Sebuah pengungkapan dengan kedisiplinan kalimat bersajak untuk disampaikan ke publik dengan tujuan mengkritik, menasehati, mengingatkan atau sekadar menghibur tanpa menohok. Itulah menariknya pantun dalam pengungkapan pendapat dikemas secara bijak.
Pantun telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO milik bangsa Indonesia bersama Malaysia sejak tahun 2020. Artinya, pantun merupakan karya sastra penting, penanda jati diri bangsa yang bijaksana sehingga patut dilestarikan dan dikembangkan sesuai dinamika sosial masyarakat kekinian. Penulisan karya ini sebagai upaya menghidupkan kembali tradisi sastra yang dulu tumbuh di masyarakat Sulawesi Tengah, namun kini mengalami stagnasi di tengah kemajuan teknologi informasi.
Melalui buku ini penulis melakukan interpretasi hal-hal kecil terhadap lingkungan alam dan perjalanan sejarah dinamika sosial budaya yang dialami banyak orang tentang Kota Donggala dan Kota Palu. Pada masanya, Kota Donggala dengan pelabuhannya pernah menjadi "gerbang" utama Sulawesi Tengah dan ratusan taksi antarkota pernah beroperasi. Di masa kejayaan perdagangan di Donggala banyak orang datang terutama dari Kota Palu untuk berbelanja. Sekarang sebaliknya setelah Kota Palu menjadi pusat perdagangan Sulawesi Tengah, banyak orang datang ke Palu untuk berbelanja, sedangkan orang yang ke Donggala umumnya berwisata pada hari-hari libur. Dulu orang-orang dari luar lebih awal ke Donggala baru ke Kota Palu, sekarang sebaliknya. Dinamika sosial tersebut penulis ungkapkan melalui buku kumpulan pantun diberi judul Datang ke Kota Palu Pergi ke Donggala.
Selain pantun, di buku ini ditampilkan beberapa puisi sebagai gambaran dan pengalaman batin penulis pada masanya. Disertai ilustrasi karya sahabat penulis yaitu Tanwir Pettalolo (1949-2021) seorang perupa cukup familiar di Donggala.
Demikian sekapur sirih dari penulis. Salam literasi.
Donggala, 2024
Jamrin Abubakar