Mohon tunggu...
Jamjam Malik Nurjaman
Jamjam Malik Nurjaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Manfaat AI untuk Membantu Mengobati Kanker

7 April 2023   17:14 Diperbarui: 7 April 2023   23:03 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Zaman sekarang teknologi AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan salah satu teknologi yang sedang buming dan banyak diperbincangkan karena fungsi dari teknologi tersebut yang bisa dibilang sudah tidak masuk akal. AI sendiri merupakan cabang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin atau sistem komputer untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia, seperti belajar, mengambil keputusan, merencanakan, dan berkomunikasi. Teknologi AI melibatkan penggunaan algoritma, jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy, dan metode lainnya untuk membuat mesin dapat belajar dari data yang ada, mengenali pola, dan membuat keputusan. AI digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, chatbot, pengolahan bahasa alami, otomatisasi, dan sebagainya.

Salah satu contoh teknologi yang memanfaatkan teknologi AI yang sekarang sedang buming-bumingnya adalah chatGPT, chatGPT ini meruapakan teknologi yang dirancang untuk menjawab pertanyaan dan memberikan informasi di berbagai topik, dan telah dilatih dengan banyak data bahasa manusia untuk dapat menghasilkan jawaban yang relevan dan informatif. Bayangkan dengan menggunakan chatGPT ini kita dapat menakan segala apapun dan langsung dijawab inti dari pertanyaan kita agak berbeda dengan google yang dimana pada saat kita bertanya atau mencari hal kita inginkan, kita harus mencari terlebih dahulu apa yang kita inginkan karena disediakan beberapa pilihan atai opsi.

Apakah kalian pernah terpikirkan memanfaatkan teknologi AI untuk membantu pengobatan kanker payudara?

pexels-rfstudio-3825586-64303e3aeb51ce6d2d3c0332.jpg
pexels-rfstudio-3825586-64303e3aeb51ce6d2d3c0332.jpg
Terdapat salah satu penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Google Health dan University College London (UCL) adalah pengembangan algoritma AI yang dapat mengenali kanker payudara dari pemindaian mammografi dengan akurasi yang lebih baik daripada ahli radiologi manusia. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 dan menurut publikasi Global Cancer Observatory (GCO) dan World Health Organization (WHO), kanker payudara (BC) merupakan salah satu kanker dengan prevalensi tertinggi pada wanita di seluruh dunia. Hampir 47% dari 100.000 orang di dunia didiagnosis menderita kanker payudara, di kalangan wanita. Selain itu, BC mendominasi di antara 38,8% wanita Mesir yang menderita kanker.Tujuan dari penelitian ini adalah rtujuan untuk melakukan klasifikasi kelainan pada mamografi menggunakan CNN. Kumpulan data yang menarik adalah CBIS DDSM. Gambar mammogram menampilkan dua jenis kelainan payudara: massa dan kalsifikasi, yang bisa jinak atau ganas. Sebagai tambahan, kami menampilkan kemajuan metode CAD yang digunakan dalam mendeteksi dan mendiagnosis BC, menggunakan mammogram yang mencakup pra-pemrosesan, pemilihan fitur, ekstraksi fitur, dan peningkatan kontras, serta metode klasifikasi.

Perkembangan pembelajaran mendalam saat ini telah menunjukkan penggunaan umum jaringan saraf konvolusional dalam (CNN) untuk menganalisis citra medis. Tidak seperti yang diinisialisasi secara acak, model CNN berbasis basis data gambar alam (ImageNet) yang telah dilatih sebelumnya dapat menjadi berhasil disetel untuk mendapatkan temuan yang lebih baik. Untuk melakukan deteksi otomatis BC dengan dataset CBIS-DDSM, model CNN, yaitu CoroNet, diusulkan. Itu bergantung pada arsitektur Xception, yang telah dilatih sebelumnya pada kumpulan data ImageNet dan telah sepenuhnya dilatih pada seluruh gambar BC menurut mammogram. Metode desain konvolusional digunakan dalam makalah ini, karena kinerjanya lebih baik daripada metode lainnya. Pada kumpulan data yang disiapkan, CoroNet dilatih dan diuji. Eksperimen menunjukkan bahwa dalam klasifikasi empat kelas, dapat mencapai akurasi keseluruhan 94,92% (massa jinak vs. massa ganas) dan (kalsifikasi jinak vs. kalsifikasi ganas). CoroNet memiliki akurasi klasifikasi 88,67% untuk dua kelas kasus (kalsifikasi dan massa).

Penelitian ini dilakukan dengan melatih algoritma deep learning menggunakan data mammografi dari lebih dari 76.000 wanita. Algoritma tersebut kemudian diuji coba dan berhasil mengenali kanker payudara dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada ahli radiologi manusia.

Kesimpulan

AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan teknologi yang sangat luar biasa yang dapat berguna dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang, dalam bidang informasi terdapat chatGPT yang sudah kita tahu bagaimana canggihnya chatGPT yang dapat menjawab semua pertanyaan kita secara langsung tanpa menampilkan opsi-opsi lain, dan dalam bidang kedokteran atau pengobatan ini adalah penelitian termasuk dalam pengobatan dan deteksi penyakit seperti kanker payudara. Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Google Health dan University College London (UCL) yang mengembangkan algoritma AI untuk mengenali kanker payudara dari pemindaian mammografi dengan akurasi yang lebih baik daripada ahli radiologi manusia. Dalam penelitian ini, algoritma deep learning dilatih menggunakan data mammografi dari lebih dari 76.000 wanita dan berhasil mengenali kanker payudara dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Teknologi AI dapat membantu meningkatkan diagnosis dan pengobatan penyakit, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia.

Jangan terlena karena perkembangan teknologi yang membuat kita sangat terbantu oleh teknologi itu yang membuat kita melakukan apapun dengan mudah dan jangan takut juga karena perkembangan teknologi ini akan membuat kita tergantikan dan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kita perlu terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan kita agar tetap relevan

Sumber

Image : https://pexels.com
Penelitian : CoroNet: Deep Neural Network-Based End-to-End Training for Breast Cancer Diagnosis
Link File Penelitian: https://www.mdpi.com/2076-3417/12/14/7080/pdf 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun