Tugas mata kuliah Corporate & Human Relation, Dosen Pembimbing Bapak Elpa Hermawan S.IKom, MM, Jurusan Ilmu Komunikasi, Kampus Universitas Bina Sarana Informatika.
CORPORATE AND HUMAN RELATIONS
ANALISIS KASUS ADMIN TWITTER KAI COMMUTER DISANKSI
AKIBAT NGEGAS BALAS ADUAN PELECEHAN SEKSUAL
Dosen Pengampu :
Elfa Hermawan, S.I.Kom, MM
Disusun Oleh :
Faisal Afalah (44220765)
Latania Nabilah (44220726)
Muhammad Jamil Fawwaz (44220758)
Zhafira Akbar (44220790)
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tugaas ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Corporate and human relations.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah Corporate and human relations yang telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu pengerjaan tugas ini agar dapat selesai dengan semestinya.
Akhir kata, penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. 1
DAFTAR ISI. 2
BAB I. 3
1.1. Latar Belakang. 3
1.2. Rumusan Masalah. 4
1.3. Tujuan Penelitian. 5
BAB II. 6
2.1. Pembahasan Kasus. 6
2.2. Analisis Kasus. 7
BAB III. 9
3.1. Kesimpulan. 9
3.2. Saran. 9
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
- KAI Commuter adalah anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang bertanggung jawab atas operasional kereta api komuter di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Sebagai operator kereta api terkemuka, KAI Commuter memiliki peran penting dalam menyediakan layanan transportasi massal bagi masyarakat.
- Twitter telah menjadi platform yang penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan masyarakat secara langsung. Kehadiran perusahaan di Twitter memungkinkan mereka untuk merespons pertanyaan, menyampaikan informasi terkini, serta mendengarkan umpan balik dari pelanggan.
- Pelecehan seksual merupakan isu yang sangat sensitif dan serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Isu ini mempengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk hubungan antarpribadi, lingkungan kerja, dan persepsi terhadap lembaga dan perusahaan. Pada tanggal tertentu, seorang admin akun Twitter resmi KAI Commuter merespons aduan pelecehan seksual dengan komentar yang dianggap tidak sensitif atau tidak pantas oleh sebagian besar masyarakat. Respons tersebut memicu reaksi negatif dan kecaman dari berbagai pihak.
- Tanggapan negatif dari masyarakat terhadap komentar admin tersebut mengancam reputasi KAI Commuter dan dapat berdampak negatif pada hubungan perusahaan dengan pelanggan. Dalam era media sosial, reputasi perusahaan dapat hancur dalam hitungan jam jika respons tidak ditangani dengan baik. Setelah insiden tersebut, KAI Commuter mengambil tindakan disipliner terhadap admin yang bersangkutan dan menyampaikan permintaan maaf resmi kepada publik. Perusahaan juga berupaya untuk memperbaiki citra mereka melalui langkah-langkah komunikasi dan tindakan korektif.
- Analisis kasus ini penting dalam konteks hubungan korporat dan manusia karena menyoroti pentingnya komunikasi yang sensitif, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen reputasi dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan karyawan.
Rumusan Masalah
- Bagaimana respons dan tindakan yang diambil oleh KAI Commuter terhadap admin Twitter mereka yang melakukan pelanggaran dengan merespons aduan pelecehan seksual dengan nada yang tidak pantas?
- Bagaimana pandangan masyarakat terhadap penanganan kasus ini oleh KAI Commuter, dan apakah hal ini mempengaruhi citra perusahaan dalam pandangan publik?
Tujuan Penelitian
- Untuk memahami bagaimana publik merespon berita tersebut termasuk opini yang muncul
- Mengevaluasi keefektifan respons dan kebijakan yang diambil oleh KAI Commuter dan platform media sosial seperti Twitter dalam menangani insiden ini dan mencegah kejadian serupa di masa depan
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan Kasus
- JAKARTA, KOMPAS.com - Admin akun Twitter resmi PT KAI Commuter @commuterline sempat menjadi perbincangan netizen. Admin Twitter dinilai membuat kesalahan dalam merespons keluhan adanya dugaan pelecehan seksual dari rekan pengguna KRL. “BTW kejadian nya di alami sama temen Mba kan.?? Bukan sama Mba nya ?? kenapa Mba ga langsung Lapor Polisi aja mbanya.? dan kalo lapor polisi si mba nya pun harus ada bukti..,” tulis admin akun Twitter @commuterline.
- Cuitan admin tersebut kemudian di-retweet oleh salah satu netizen. “Temen gue posting kalo temennya kena pelecehan seksual di commuterline. Begini tanggapan admin @commuterline. S*cks udah dihapus, takut dipecat kali..” tulis akun @twinklettstar.
- KAI meminta maaf atas kesalahan respons melalui akun twitter resmi @commuterline yang membalas cuitan rekan korban. “Atas kesalahan tersebut, KAI Commuter langsung mencabut akses operator akun yang menulis balasan tersebut,” ujar Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba saat dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021) siang. Anne menambahkan, pihak KAI Commuter akan memproses dan memberikan sanksi lebih lanjut kepada admin akun Twitter tersebut. Anne menyebutkan, KAI Commuter telah menghubungi kembali rekan korban dan korban untuk upaya-upaya lanjutan atas peristiwa tersebut. “Permohonan maaf terhadap kesalahan respons melalui twitter tersebut telah diterima oleh pelapor,” tambah Anne.
- Anne menegaskan, KAI Commuter juga akan menemui korban dan pelapor untuk menindaklanjuti peristiwa dugaan pelecehan seksual yang dialami penumpang. Adapun dugaan pelecehan seksual terjadi di KRL KA 1452 tujuan Cikarang pada Jumat (4/6) pukul 19:00 WIB. Kejadian tersebut sudah dilaporkan dan ditangani petugas di Stasiun Jatinegara segera usai kejadian.
Analisis Kasus
- Kasus admin Twitter PT KAI Commuter yang dihukum akibat menanggapi aduan pelecehan seksual di KAI menimbulkan berbagai pertimbangan dari perspektif corporate governance dan human relations. Analisis lengkap dapat dibagi menjadi beberapa aspek:
- Corporate
- Perusahaan seharusnya memiliki kebijakan yang jelas terkait penggunaan media sosial oleh karyawan. Hal ini termasuk dalam menanggapi aduan atau komentar dari pelanggan. Kebijakan ini harus menekankan pentingnya kesopanan, profesionalisme, dan keterbukaan.
- Respons terhadap aduan di media sosial dapat berdampak besar pada reputasi perusahaan. Tanggapan yang tidak tepat atau kurang sensitif bisa merusak citra perusahaan dan memengaruhi persepsi masyarakat terhadap komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai sosial dan etika.
- Kasus ini mencerminkan pentingnya manajemen krisis yang efektif. Perusahaan harus memiliki tim yang terlatih untuk menangani situasi yang sensitif di media sosial dengan cepat dan tepat. Keterlambatan atau respons yang tidak memadai dapat memperburuk situasi.
- Human Relations
- Penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada karyawan tentang penggunaan media sosial yang bijak. Karyawan perlu memahami dampak dari setiap tindakan dan respons mereka di media sosial terhadap citra perusahaan.
- Kasus ini menyoroti pentingnya dukungan psikologis bagi karyawan yang mungkin mengalami tekanan atau stres dalam menangani aduan atau situasi yang sensitif di media sosial. Perusahaan harus menyediakan sumber daya dan dukungan yang cukup bagi karyawan dalam menghadapi situasi seperti ini.
- Perusahaan harus memiliki sistem penghargaan dan hukuman yang jelas terkait perilaku karyawan di media sosial. Tindakan disiplin seperti sanksi yang diberikan pada admin Twitter PT KAI Commuter adalah contoh dari penerapan konsekuensi yang sesuai terhadap pelanggaran kebijakan perusahaan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Kesimpulan dari berita tersebut adalah bahwa seorang admin Twitter dari KAI Commuter melakukan tindakan tidak pantas dengan merespons aduan pelecehan seksual secara tidak sopan atau kurang sensitif. Akibatnya, admin tersebut disanksi oleh perusahaan. Hal ini menyoroti pentingnya profesionalisme dan sensitivitas dalam menangani isu-isu serius seperti pelecehan seksual di platform media sosial. Dengan adanya sanksi tersebut, diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak mengenai pentingnya etika dalam berkomunikasi online, terutama dalam konteks yang sensitif dan penting seperti ini.
Saran
- Saran kami untuk kasus ini adalah:
- Kasus ini merupakan pelajaran bagi perusahaan lain tentang pentingnya memiliki kebijakan yang jelas terkait penggunaan media sosial oleh karyawan
- Pentingnya memprioritaskan kesopanan, sensitivitas, dan tanggapan yang cepat terhadap aduan atau situasi yang sensitif di media sosial.
- Perlunya investasi dalam pelatihan karyawan dan dukungan psikologis untuk mengatasi situasi yang mungkin menimbulkan tekanan atau stres.
paper ini adalah Tugas mata kuliah Corporate & Human Relation, Dosen Pembimbing Bapak Elpa Hermawan S.IKom, MM, Jurusan Ilmu Komunikasi, Kampus Universitas Bina Sarana Informatika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H