Stella Monica dituntut satu tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum dan dituduh melanggar Pasal 27 ayat (3) UU ITE karena mengunggah keluhannya pada 27 Desember 2019 tentang iritasi kulit yang ia alami setelah melakukan perawatan di sebuah klinik kecantikan di Surabaya. Klinik kecantikan tempat Stella berobat merasa namanya telah dicemarkan dan melaporkan Stella ke pihak berwenang. Klinik tersebut menuduh Stella telah melakukan pencemaran nama baik mereka dan melanggar UU ITE.Â
Akibat dari proses pencarian keadilan yang panjang dan menyakitkan, terdapat beberapa dampak emosional yang Stella alami. Saat pertama kali Stella mendengar bahwa ia menjadi tersangka, Stella sempat merasa ingin bunuh diri. Selain itu, beberapa dampak lainnya adalah mood swing selama hampir 2 tahun, mudah marah karena efek stres, dan seringkali merasa sedih dan linglung. Karena kasusnya viral, Stella juga menjadi takut saat pergi ke ruang publik, seperti mall dan bahkan gereja. Stella merasa saat sedang berada di ruang publik, Stella takut orang-orang akan membicarakannya. Stella merasa sekarang UU ITE justru digunakan untuk mengancam dan mengintimidasi individu, terutama dengan menggunakan pasal pencemaran nama baik. Stella mengusulkan agar sebaiknya UU ITE direvisi total dan sebaiknya pasal pencemaran nama baik dihapuskan saja. Solusi umum terkait dengan kasus-kasus yang melibatkan UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik), berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan:
• Dapatkan Bantuan Hukum:Â
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terlibat dalam kasus yang melibatkan UU ITE, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan hukum dari pengacara yang berpengalaman dalam hukum ITE. Mereka dapat memberikan panduan dan nasihat yang spesifik untuk situasi Anda.Â
• Pelajari Undang-Undang ITE:Â
Penting untuk memahami isi UU ITE dan peraturan terkait agar Anda tahu hak dan kewajiban Anda. Ini akan membantu Anda dalam menghadapi kasus dan berkomunikasi dengan pengacara Anda.Â
• Jaga Bukti:
Simpan semua bukti yang berkaitan dengan kasus, seperti pesan teks, email, atau catatan yang relevan. Ini dapat membantu dalam pembelaan atau menunjukkan fakta-fakta penting dalam kasus Anda.Â
• Pertimbangkan Mediasi:Â
Kadang-kadang, mediasi dapat menjadi pilihan yang baik untuk menyelesaikan konflik secara damai tanpa perlu melibatkan peradilan. Mediator yang berpengalaman dapat membantu pihak-pihak yang terlibat mencapai kesepakatan.Â
• Lindungi Privasi dan Keamanan Daring:Â
Saat terlibat dalam kasus yang melibatkan hukum ITE, pastikan untuk menjaga privasi dan keamanan Anda secara daring. Hindari menyebarkan informasi pribadi atau sensitif yang dapat digunakan melawan Anda dalam kasus.Â
• Edukasi Publik:Â
Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang UU ITE dan isu-isu terkait dapat membantu mengubah persepsi dan mendukung perubahan dalam hukum ITE jika dianggap perlu.Â
Penting untuk diingat bahwa solusi yang tepat akan sangat tergantung pada kasus yang spesifik dan fakta-fakta yang terlibat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan pengacara yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam hukum ITE untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan situasi Anda atau individu yang terlibat dalam kasus tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H