Mohon tunggu...
Jamilah Rosnina
Jamilah Rosnina Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 2 Kotabaru

Berbagi Praktik Baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

16 Mei 2023   21:38 Diperbarui: 16 Mei 2023   21:45 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama CGP : Jamilah Rosnina

CGP Angkatan 7 Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan

Fasilitator : I Made Widya Astawa

Pengajar Praktik : Hj. Misbahul Aslamiyah

Assalammualaikum wr.wb.

Saya akan menyampaikan pemahaman saya dan keterkaitan antar materi yang sudah saya pelajari dalam Pendidikan guru penggerak.

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

Panduan Pertanyaan :

  • Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan 'Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya' dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
  • Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
  • Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya 
  •  yang bisa Anda pilih sendiri. Unggahlah hasil pemikiran Anda melalui LMS/moda yang telah disepakati bersama.
  • Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seorang pemimpin yang berfikir berbasis Aset/ Kekuatan, bukan berfikir berbasis kekurangan/ kelemahan. Dalam menerapkan pemikiran berbasis Aset/ Kekuatan akan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggali potensi yang dimiliki untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid.
  • Pemimpin yang mampu mengidentifikasi, memetakan serta memberdayakan 7 aset/ modal yang dimiliki Sekolah dan mempunyai upaya untuk dapat memanfaatkan aset yang dimiliki dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid, sehingga dapat meningkatkan kualitas/ mutu Pendidikan di Sekolah.
  • 7 Aset/ Modal dalam Pengelolaan Sumber Daya Sekolah :
  • Modal Manusia
  • Modal Sosial
  • Modal Lingkungan
  • Modal Agama dan Budaya
  • Modal Fisik
  • Modal Finansial
  • Modal Politik
  • Cara mengimplementasikannya :
  • Di Kelas : Berupaya memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya yang ada di Sekolah untuk dapat memfasilitasi murid dalam proses pembelajaran yang bermakna bagi murid.
  •  Di Sekolah : Berkolaborasi dengan Kepala Sekolah, rekan sejawat dalam menentukan asset yang dimiliki sekolah dan upaya pemanfaatannya sebagai dasar untuk pengembangan program pembelajaran yang berpihak pada murid.
  • Di Masyarakat sekitar Sekolah : Menjalin Kerjasama serta berkolaborasi dengan masyarakat sekitar sekolah, Instansi Pemerintahan, Instansi Swasta untuk memberikan pengalaman, pengetahuan kepada murid sesuai dengan bidangnya, serta mendukung upaya pengembangan program sekolah.
  • Pengelolaan sumber daya yang tepat tentunya akan berdampak pada kualitas Pendidikan di Sekolah, pemetaan sumber daya yang ada di Sekolah dapat mempermudah untuk menentukan strategi pemanfaataan sesuai dengan peruntukannya, menjadi lebih sistematis dalam pengembangannya sehingga dapat dengan tepat untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan murid, sesuai dengan potensi, bakat serta minat yang dimilikinya, membuat suasana belajar menjadi nyaman bagi murid sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran murid.
  • Contoh Pengelolaan sumber daya yang tepat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran murid
  • Modal Manusia : Guru yang mampu memberikan pembelajaran yang bermakna kepada murid dengan nilai yang dimiliki seorang guru yaitu berpihak kepada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif, reflektif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki murid sesuai dengan bakat dan minatnya. Masyarakat ataupun tenaga teknis yang menjadi narasumber dalam upaya memberikan pembelajaran bermakna bagi murid.
  • Modal Politik : Kepala sekolah yang memberlakukan kebijakan-kebijakan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan yang berpihak kepada murid untuk mewujudkan Visi Sekolah dengan melakukan Prakarsa Perubahan dengan melakukan pendekatan IA (Inquiry Apresiatif)/ melakukan pendekatan berbasis asset.
  • Modal Fisik : Mengoptimalisasi sarana dan prasarana yang ada di Sekolah untuk proses pembelajaran.
  • Modal Sosial : Adanya hubungan yang baik, kesamaan visi, saling menghargai antara sesama rekan guru, antar Kepala Sekolah dengan guru dan seluruh warga sekolah, serta adanya hubungan yang baik antar warga sekolah dengan masyarakat atau Instansi Pemerintah maupun swasta untuk menjalin kerjasama sebagai salah satu upaya pengembangan program sekolah.
  •  Modal Agama dan Budaya : Perayaan Hari besar keagamaan dapat menambah nilai religious kepada murid, dan juga nilai gotong royong, disiplin, empati dapat menumbuhkan Budaya Positif dalam diri murid.
  • Modal Lingkungan : Memanfaatkan lingkungan alam sekitar untuk pembelajaran yang berpihak kepada murid, sehingga memberikan pemahaman, kenyamanan kepada murid dalam belajar.
  • Modal Finansial : Dana BOS, Dana CSR, Koperasi sekolah yang dimanfaatkan dengan baik untuk memberikan fasilitas pembelajaran kepada murid.
  • Keterkaitan antara modul 3.2 dengan modul sebelumnya adalah :
  • Pada modul 1.1 KHD menjelaskan bahwa Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang dimiliki pada murid sehingga mereka dapat mendapatkan keselamatan yang setinggi-tinggi nya baik untuk diri mereka sendiri maupun dalam masyarakat, oleh karena itu untuk menuntun murid mencapai keselamatan yang dimaksud seorang pemimpin harus mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah serta berfikir berbasis asset agar mampu memfasilitasi murid dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.
  • Dengan nilai nilai yang dimiliki oleh guru penggerak, guru penggerak mampu untuk berfikir berbasis asset bukan berfokus kepada kelemahan dan kekurangan, mampu berkolaborasi dengan rekan sejawat, menjadi coach bagi guru lain, mampu menggerakkan komunitas praktisi.
  • Dalam mewujudkan visi sekolah dan Prakarsa perubahan dibutuhkan pendekatan Inquiry Apresiatif ( Pendekatan berbasis asset), mengidentifikasi, memetakan asset, mengoptimalkan asset yang dimiliki untuk mewujudkan Visi.
  •  Budaya Positif akan memberikan dampak kepada murid yaitu rasa aman, nyaman dan menyenangkan di Sekolah yang mendukung murid untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kodratnya, untuk mewujudkan itu diperlukan pemetaan asset dan strategi pemanfaatannya.
  • Pada saat guru dapat memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya yang ada di Sekolah guru dapat memfasilitasi murid dengan beragam kebutuhan belajarnya baik gaya belajar maupun minat belajar, sebagai contoh ragam konten, proses maupun produk yang dihasilkan dalam belajar.
  • Dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah diperlukan kompetensi sosio emosional, yaitu manajemen diri, keterampilan berelasi, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dalam strategi dan upaya pemanfaatan sumber daya dengan berdasarkan pembelajaran berpihak kepada murid.
  • Tekhnik Coaching sangat diperlukan dalam menggali asset yang ada di Sekolah serta strategi pemanfaatan asset yang tepat yang berpihak kepada murid.
  • Dalam upaya pengelolaan sumber daya yang ada di Sekolah diperlukan pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan dengan melalui tahapan pertimbangan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 tahapan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
  • Sebelum saya mempelajari modul 3.2 saya selalu berfikir berbasis masalah dan kekurangan yang dimiliki terkadang hal tesebut sangat mempengaruhi dalam upaya tindak lanjut yang akan dilakukan, membuat putus asa dan tidak ada upaya perbaikan, menjadi patah semangat/ pesimis. Tetapi setelah saya mempelajari modul 3.2 ini saya menjadi faham tentang asset/ modal dalam pengelolaan sumber daya sekolah, komponen abiotic dan biotik, strategi pemanfaatannya yang akhirnya berkembang menjadi program pengembangan sekolah, pemahaman dan upaya optimalisasi menjadi sistematis dan terstruktur untuk mewujudkan visi sekolah.

Terimakasih.

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun