Namaku Milka, aku lahir dan tumbuh di suatu kota yang dimana kotaku ini sangat terkenal dengan kriminalnya. Ya, kalian tidak salah, kotaku bukan terkenal karena suatu prestasi yang positif.Â
Namun, aku bangga dan tidak pernah merasa terpuruk akan hal tersebut karena masih banyak keindahan di kotaku yang tidak banyak terekspos oleh media.
Sudah biasa bagiku dan masyarakat kotaku mengenai kriminal. Minggu ini pencurian, setelahnya pembegalan, berikutnya penculikan anak, dan lain-lain. Tidak lupa juga pemalakan oleh preman-preman pasar.Â
Apalagi kalau ada pendatang yang belum pernah ke kotaku datang sendirian atau hanya berdua dengan muka polos dan lugu, sudah pasti akan menjadi "santapan" mereka, karena mereka tahu dan hafal siapa warga lokal dan siapa pendatang.
Tidak sedikit para pelaku kriminal yang tertangkap oleh pihak berwajib, tetapi hal tersebut tidak membuat mereka takut ataupun berniat untuk berhenti menjadi seorang kriminal.Â
Yang ku dengar dari warga lain, mereka semua adalah suatu kelompok yang mempunyai aturan untuk meregenerasi kelompoknya, jadi setiap orang dalam kelompok tersebut wajib mencari penerus minimal 2 orang setiap 3 tahun sekali. Karena hal tersebut membuat kotaku tidak akan habis cerita tentang kriminalnya.
Disisi lain masih banyak juga orang-orang baik di kotaku, tidak semua orang pelaku kriminal. Kekeluargaan masih sangat terasa, tidak hanya itu masih banyak lagi seperti gotong royong, saling melindungi dari pelaku kriminal, menghargai perbedaan, dan lain-lain.
Aku ingin berpesan untuk selalu waspada dan hati-hati di manapun kalian berada, karena tindakan kriminal tidak akan ada habisnya. Kriminal juga tidak melihat tempat, aku yakin kriminal tidak hanya ada di kotaku, pasti banyak juga di kota lain. Oleh karena itu, selalu sigap dan waspada terhadap orang-orang yang mencurigakan disekitar kalian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H