Mohon tunggu...
Jamila
Jamila Mohon Tunggu... Lainnya - Sosiologi

Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewirausahaan Berbasis Wisata di Desa Telagabiru

16 Juli 2021   09:51 Diperbarui: 16 Juli 2021   10:07 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Telagabiru adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan. Menurut bapak Kadar Sismanto selaku sekretaris daerah ke dua dalam pemerintahan Desa di Telagabiru, Desa Telagabiru lahir sebelum Indonesia merdeka. Desa Telagabiru ada sejak tahun 1700 yang terdiri dari berbagai dusun. Dari kumpulan dusun yang ada di Desa Telagabiru terdapat salah satu kampung yang paling terkenal yaitu kampung Tlaga. Namun, dalam 1 Kecamatan di Tanjungbumi terdapat dua nama kampung Tlaga. Apabila salah satu dari nama kampung Tlaga tersebut akan dijadikan sebagai nama Desa, maka harus diberi imbuhan kata dibelakang agar menjadi pembeda dari kedua kampung tersebut. Kampung Tlaga tersebut berada di Desa Telagabiru dan di Desa Bumi Anyar. Akan tetapi, yang akan menjadikan kampung Tlaga menjadi nama Desa yaitu Desa Telagabiru. Sehingga, kampung Tlaga tersebut diberi imbuhan biru karena pada dasarnya telaga itu berwarna biru. Maka dari itu, pemerintah kolonial Belanda pada sekitar tahun 1700 memberi nama Desa Telagabiru. Sedangkan kampung tlaga yang berada di desa Bumi Anyar, masih tetap menjadi sebuah kampung.

Desa Telagabiru merupakan sebuah Desa yang terletak di kecamatan Tanjungbumi kabupaten Bangkalan dengan luas tanah menurut Pajak Bumi Bangunan (PBB) seluas 201, 041 m3 dan luas bangunan seluas 17,386 m3. Desa Telagabiru merupakan Desa yang strategis karena tidak jauh dari pusat pemerintahan seperti puskesmas, koramil, pasar dan kantor kecamatan. Jarak dari Desa Telagabiru ke pusat pemerintahan berkisar 1 km.

Jarak dari Kota/ Kabupaten sekitar 44 km, sedangkan jarak dari Ibu Kota Provinsi sekitar 55 km dan jarak dari Ibu Kota Negara sekitar 900 km.Desa Telagabiru terletak disebelah utara Kabupaten Bangkalan, berjarak sekitar 44 km dari alun-alun kota Bangkalan. Letak Desa berada di sebelah Utara Laut Jawa. Batas Desa disebelah selatan yaitu jalan raya Tanjungbumi, sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjungbumi, sebelah timur berbatasan dengan Desa Paseseh. Pembangunan lahan di Desa Telagabiru banyak di dominasi oleh perdagangan. Sehingga Desa Telagabiru ini disebut dengan Desa perniagaan. Salah satu potensi Desa yang dapat dijadikan sebagai sumber ekonomi kreatif bagi Desa ini yaitu batik yang sudah di turunkan oleh nenek moyang dan di kerjakan turun temurun. Desa Telagabiru ini juga memiliki lahan yang digunakan sebagai dermaga pengiriman kambing dan sapi dimana hewan ternak akan di kirim keluar pulau Madura di antaranya Pontianak dan Banjarmasin.

Mata pencaharian masyarakat Desa Telagabiru secara umum di bagi dalam beberapa bidang mata pencaharian, misalnya nelayan, membatik, PNS, berdagang, guru dan swasta. Dimana pekerjaan masyarakat tersebut secara tidak langsung juga berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi pada masyarakat Desa Telagabiru. Ada pula masyarakat yang juga bekerja di daerah lain ataupun di luar negeri sehinga Desa Telagabiru dapat dikatakan cukup maju karena banyaknya potensi desa Telagabiru dibanding Desa yang lainnya di kecamatan Tanjungbumi, kekayaan masyarakat dapat di lihat dari batik yang dihasilkan dan pemanfaatan wilayah perairan sebagai penghasil ikan laut yang diperdagangkan sehingga desa ini terkenal sebagai pusat perniagaan.

Desa Telagabiru memiliki potensi dalam membatik yang menjadi sektor ungulan meskipun terdapat pelabuhan namun peranan batik cukup berpengaruh besar bagi pendapatan masyarakat. Desa Telagabiru dapat dikatakan sebagai desa yang maju dalam lingkup kecamatan Tanjungbumi. Tolak ukur yang digunakan untuk melihat tingkat kekayaan masyarakat Desa Telagabiru yaitu dengan melihat penghasilan dari setiap pengrajin batik yang setiap lembar batik berkisar 4-20 juta. Sebagian besar masyarakat Desa Telagabiru memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat batik. Potensi lain yaitu dalam sektor wisata sebagai ekonomi kreatif dari Desa Telagabiru yaitu Wisata Pantai Biru. Wisata Pantai Biru dapat menambah pendapatan perkapita masyarakat di Desa tersebut karena masyarakat dapat memanfaatkan lahan wisata sebagai tempat perdagangan seperti adanya kedai disekitar pantai. Selain itu juga penghasilan dari tiket masuk, parkir dan tiket sepeda air yang dapat dijadikan pemasukan pendapatan Desa. Sehingga pendapatan tersebut akan dijadikan untuk menambah inovasi baru sebagai daya tarik pengunjung.

Pantai Biru merupakan salah satu wisata baru yang terletak di Desa Telagabiru Kecamatan Tanjungbumi Bangkalan. Pantai biru sangat populer di kecamatan Tanjungbumi karena menyediakan banyak spot foto dan panorama yang indah untuk dinikmati berlibur bersama dengan keluarga. Pengunjung yang datang untuk berlibur di pantai biru, terdiri dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Pantai biru tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat madura saja, tetapi juga masyarakat luar Madura terutama para remaja.

Menurut warga sekitar, dinamakan pantai biru karena air yang berada di pantai tersebut berwarna hijau. Akan tetapi masyarakat Madura sudah terbiasa menyebut warna hijau sebagai warna biru, sehingga pantai tersebut diberi nama pantai biru. Untuk dapat menikmati fasilitas spot foto yang ada hanya dengan membayar kurang lebih Rp. 10.000 di pintu masuk.

Jika ingin menikmati wahana seperti sepeda air yang berada di area pantai biru maka pengunjung dapat membeli tiket seharga Rp. 10. 000. Begitupun dengan area parkir bagi pengunjung sangat luas sehingga kendaran seperti mobil dan bus mini dapat masuk sampai ke depan pintu masuk wisata pantai biru. Wisata pantai biru berlokasi di sisi utara kota Bangkalan yang berjarak sekitar 44 km. Waktu tempuh dari kota Bangkalan menuju pantai biru sekitar 1,5 jam. Akses dari jalan raya (gapura Desa Telagabiru) menuju ke pantai biru tersedia transportasi umum berupa becak motor. Namun, apabila pengunjung menggunakan transportasi pribadi dapat langsung menuju ke lokasi pantai sekitar 4 km.

Aktivitas perekonomian Desa Telagabiru cukup maju dimana penduduk desa sangat produktif. Hal itu dikarenakan mayoritas penduduk di Desa Telagabiru adalah pengrajin batik. Kebanyakkan penduduk rata-rata yang menempuh pendidikan SMA tersebut bisa menunjang perekonomian. Tidak hanya itu, tokoh masyarakat yang sangat aktif juga ikut mendukung dalam penunjangan kesejahteraan masyarakat. Namun remaja Desa Telagabiru kurang berpartisipasi dengan dilihatnya pasifnya organisasi Karang Taruna. Selain pengrajin batik, ekonomi Desa Telagabiru ditunjang dari pariwisata dan perdagangan.

Adapun terdapat pendukung kegiatan usaha yang ada di Desa Telagabiru diantaranya :

1.Perdagangan

Sektor Perdagangan merupakan salah satu sektor yang menyumbang pertumbuhan ekonomi di Desa Telagabiru. Sektor perdagangan ini meliputi pertokoan, perdagangan makanan, perdagangan hasil laut. Dilihat dari pertokoan, di Desa Telagabiru khususnya di Dusun Pacenan banyak sekali toko di sepanjang jalan raya, dari mulai toko biasa yang menjual berbagai macam jenis barang, dan ada yang menjual hanya satu jenis barang saja. Tidak hanya itu dari pelayanan toko yang tradisional sampai yang modern. Jika dilihat dari perdagangan setiap pagi terdapat pasar tradisional yang buka setiap hari di Dusun Pacenan yang menjual berbagai macam sayuran dan ikan laut seperti cumi-cumi, tongkol, tenggiri dan lain-lain.

2.Usaha Pengrajin Batik

Desa Telagabiru memiliki potensi yang dimiliki masyarakatnya yaitu skill. Skill yang dikuasai oleh masyarakatnya salah satunya ialah pengrajin batik. Desa Telagabiru memiliki banyak pengrajin batik yang tersebar dalam setiap dusun. Setiap industri memiliki berbagai motif batik karena setiap pengrajin selalu menciptakan motif yang memiliki keunikan tersendiri dan mempunyai makna. Jangka waktu pembuatan batik sekitar satu minggu bahkan satu bulan. Harga setiap batik tersebut berbeda-beda sekitar 400 ribu rupiah -- 20 juta rupiah /pcs. Bahan utama dalam proses pembuatan batik yaitu kain putih dan malan.

3.Pariwisata

Letak Desa Telagabiru terdapat di pesisir kecamatan Tanjungbumi. Desa Telagabiru memiliki dua pariwisata yaitu Pantai Biru dan wisata Religi Sarimuna. Untuk pariwisata tersebut masih dalam proses pengembangan dan pembangunan. Pantai Biru dibuka pada bulan September 2019. Di Pantai Biru terdapat macam-macam spot foto dan permainan yang telah disediakan. Pantai Biru terletak di perbatasan Desa Telagabiru bagian utara. Tujuan pendirian pariwisata Pantai Biru untuk menunjang perekonomian warga Desa Telagabiru. Menunjang perekonomian tersebut contohnya seperti membuka peluang usaha misal makanan, minuman, accesoris dan lain-lain untuk warga Desa telaga biru. Sedangkan wisata religi sarimuna terletak di perbatasan Desa Telagabiru bagian selatan. Wisata religi sarimuna terdapat kapal peninggalan Syaikhona Holil yaitu salah satu wali di Bangkalan. Selain kapal peninggalan, terdapat pantai yang mempunyai pemandangan indah di belakang kapal tersebut. Wisata religi sarimuna belum dimaksimalkan karena masih dalam proses pembangunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun