Ekonomi merupakan faktor yang terpenting dalam kehidupan manusia. Kebutuhan ekonomi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-sehari. Manusia untuk memenuhi kebutuhannya seperti makan, minun, pakaian, tempat tinggal dan lain-lain memerlukan suatu ekonomi yang kuat. Negara dituntut untuk megatur kebijakan mengenai perekonomian Indonesia dan dituntut untuk menjamin ekonomi masyarakat Indonesia dikarenakan faktor ekonomi merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selain ekonomi merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia, faktor ekonomi tersebut juga merupakan faktor pendukung pembangunan Nasional dikarenakan pertumbuhan ekonomi sebuah Negara yang baik dapat meningkatkan sebuah pembangunan Nasional.
Pada akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan Desember, dunia dihebohkan dengan sebuah kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia yang etiologinya tidak diketahui dan kasus tersebut berasal dari Kota Wuhan, China. Virus ini menunjukkan penyebaran yang sangat signifikan cepat dan telah banyak kematian yang disebabkan dari virus ini baik di China maupun di Negara lain sehingga pada tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan virus corona ini sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Masyarakat (Public Health Emergency of International Concern). Hari ke hari kasus ini semakin meningkat dengan pesat hingga pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa wabah yang sedang terjadi saat ini sebagai Pandemic Global. Penyebaran dan peningkatan jumlah kasus covid-19 terjadi dengan waktu yang sangat cepat dan telah menyebar antar Negara termasuk Indonesia. Akibat dari pandemi covid-19 ini akan berdampak perekonomian global. Telah diberlakukan berbagai macam kebijakan oleh pemerintah Indonesia dalam merespon pandemic covid-19 ini. Salah satu kebijakannya yaitu pada awal bulan Maret 2020 telah diberlakunya social distancing, physical distancing bagi masyarakat Indonesia.
Sejak itu, berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah untuk meredam dampak dari pandemi Covid-19 di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tidak hanya kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas masyarakat berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian.
Pandemi ini telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian di seluruh daerah dan masyarakat kelas menengah ke bawah. Sebagian dari mereka kini hidup tanpa pekerjaan dan tanpa pemasukan. Karena ketakutan akan ekonomi di wabah covid-19, akhirnya kepala Desa dan warga di Desa Tlangoh, Madura, justru merintis pantai di Desa mereka menjadi destinasi wisata, dan berharap bisa menyelamatkan ekonomi warga Desa Tlangoh. Wabah Covid-19 tidak menghalangi semangat anak-anak muda di Desa Tlangoh untuk bangkit, keputusan nekat di masa sulit rupanya berbuah manis. Pantai Tlangoh yang terletak di pesisir utara Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Tanjung Bumi, kini viral. Bangkalan saat ini penuh dengan beragam tempat wisata, mulai dari wisata alam, kuliner, budaya, kesenian dan lain sebagainya. Baru-baru ini yang lagi viral dan ramai dibicarakan adalah obyek wisata Pantai Tlangoh yang berada di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan yang berdekatan dengan wisata Pantai Siring Kemuning.
Tidak tanggung-tanggung keindahan pantai Tlangoh sudah terkenal dengan pasir putih, air laut yang biru dan ombak yang cukup bersahabat akan membuat kalian merasa betah berlama-lama di sana. Setelah resmi dibuka beberapa bulan yang lalu pantai ini semakin banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun luar pulau Madura. Menawarkan keindahan pantai yang panjangnya hampir 1 km ditambah dengan panorama laut lepas utara yang menjadi pembeda pantai dengan pantai-pantai yang ada di Bangkalan lainnya.
Pelonggaran PSBB dan kejenuhan orang-orang berada di rumah karena pandemi, seolah-olah telah diluapkan dengan mengunjungi atau mencoba apa pun yang viral di media sosial termasuk mengunjungi pantai Tlangoh yang eksotis. Pantai Tlangoh bukan destinasi wisata yang sepenuhnya baru. Pantai Tlangoh sebenarnya sudah terkenal sejak lama karena diyakini warga Bangkalan dan sekitarnya punya khasiat bisa menyembuhkan segala penyakit dan dikenal sebagai pantai terapi. Wisatawan yang berkunjung hampir semua pasti punya penyakit, mulai dari gatal-gatal hingga ada yang terserang stroke. Mereka biasanya datang setelah shalat subuh untuk berendam dan baru naik saat matahari mulai terbit. Namun identitas sebagai pantai terapi tersebut tidak mampu mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Pantai juga tidak terawat dan banyak sampah berserakan.
Melihat hal tersebut, kepala Desa dan warga Tlangoh berinisiatif untuk mengubah pantai tersebut menjadi destinasi wisata yang dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar di tengah pandemi. Setelah dibukanya destinasi wisata pantai Tlangoh pada bulan juni kemarin, masyarakat di Desa Tlangoh sangat antusias, karena pada akhirnya tercipta lapangan pekerjaan bagi mereka. Warga disana banyak membuka usaha seperti berjualan di pantai dengan membuka warung berjejer di sepanjang pantai. Para pemuda pun kini punya pekerjaan sebagai pemandu operator ATV hingga penjaga keamanan. Hal tersebut membuat ekonomi mereka terselamatkan di tengah pandemi seperti sekarang ini. Mereka yang awalnya takut dan khawatir ekonomi bakal sulit di masa pandemi, kekhawatiran itupun hilang seketika karena dengan adanya destinasi wisata pantai Tlangoh warga disana masih ada pemasukan untuk biaya kehidupan mereka. Pantai Tlangoh yang dulunya sepi sekarang selalu ramai pengunjung setiap harinya dan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga Desa Tlangoh.
Karena itulah kami di awal tahun 2020 mendiskusikan dengan teman-teman PHE WMO. Ternyata mendapat sambutan, dan bahkan dukungan serta bimbingan. Destinasi wisata baru ini dibuka sekitar 7 bulan lalu, atau tepatnya sekitar bulan Mei 2020. Dibuka justru saat pandemi Covid-19 terjadi. Namun adanya Covid-19 tidak menghalangi semangat anak-anak muda di Desa Tlangoh untuk bangkit. Berkat dukungan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) dan perangkat Desa yang dipimpin oleh Kades kini bahu-membahu dengan anak-anak muda yang tergabung dalam Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan pemangku kepentingan lainnya mengubah pantai yang kumuh menjadi destinasi wisata keluarga andalan. Saat ini setidaknya ada 100 warga Desa Tlangoh yang hidup dari tempat wisata ini, mulai jadi penjaga pantai, petugas kebersihan, penjaga parkir, penjaga pintu masuk, penjual tiket, penjaga toiled, penjaga warung hingga pemilik warung.
Memunculkan kemandirian dan berkelanjutan serta dijalankan dalam sebuah mekanisme partisipatif yang melibatkan para pemangku kepentingan di Desa Tlangoh, melengkapi kebersilan PHE WMO saat mengembangkan Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Labuhan, Program Wisata Laut Labuhan, Eco Edufarming Bandangdaja. 4 (empat) program unggulan itulah yang mengantarkan PHE WMO meraih Proper Emas di tahun 2020 lalu. Program ini menitikberatkan pada sektor wisata melalui pengembangan pariwisata di pesisir utara Bangkalan, Jawa Timur dengan target mewujudkan One Belt One Road (OBOR) pariwisata setempat. Proper Emas tahun diberikan pada PHE WMO karena dinilai berhasil mengimplementasikan dengan baik kinerja lingkungan di internal perusahaan melalui upaya dan inovasi-inovasi sektor sumber daya alam, serta kontribusi di eksternal perusahaan melalui payung program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan potensi alam di Bangkalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H