Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang penting dalam memastikan keberlanjutan dan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam konteks Indonesia, agama memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai masyarakat terkait dengan pembangunan berkelanjutan.Â
Artikel "Ekologi Budaya sebagai Wawasan Pokok dalam Pengembangan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia" oleh Gian Nova Sudrajat Nur menjelaskan tentang pentingnya kearifan lokal dan nilai-nilai kebudayaan dalam menjaga sumber daya alam sebagai implementasi dari pembangunan berkelanjutan.
1.Keberpihakan pada Keseimbangan Alam
Agama-agama di Indonesia mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam. Konsep seperti "amanah" dalam Islam, yang mengajarkan umatnya untuk menjadi pengelola yang bertanggung jawab terhadap ciptaan Allah, dan konsep "Tri Hita Karana" dalam agama Hindu, yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, menjadi landasan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan.
2.Tanggung Jawab Sosial
Agama-agama di Indonesia juga mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam pembangunan berkelanjutan. Konsep seperti "zakat" dan "sedekah" dalam Islam, serta ajaran tentang kasih sayang dan pemberian dalam agama Kristen, mendorong umatnya untuk membantu sesama dan menciptakan keadilan sosial. Prinsip-prinsip ini menjadi landasan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan mengurangi kesenjangan sosial.
3.Pemanfaatan Sumber Daya dengan Bijak
Agama mengajarkan pentingnya memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip seperti "halal" dan "thayyib" dalam Islam, yang mengajarkan tentang kehalalan dan kualitas dalam produksi dan konsumsi, serta konsep "asteya" dalam agama Hindu, yang mengajarkan tentang tidak mencuri atau mengeksploitasi sumber daya orang lain, menjadi landasan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
4.Etika Konsumsi dan Produksi
Agama mengajarkan nilai-nilai etika dalam konsumsi dan produksi. Konsep-konsep seperti keadilan, kejujuran, dan penghindaran perbuatan yang merugikan orang lain menjadi landasan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Agama mengajarkan pentingnya memproduksi dan mengonsumsi barang dan jasa secara bertanggung jawab, menjaga kualitas produk, serta menghindari praktik yang merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
5.Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Agama juga mengajarkan pentingnya pendidikan dan kesadaran lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Agama mengajarkan nilai-nilai seperti rasa syukur atas nikmat Allah, penghargaan terhadap kehidupan, dan tanggung jawab sebagai khalifah Allah di bumi ini. Pendidikan dan kesadaran lingkungan menjadi landasan dalam mengubah perilaku dan pola pikir masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, perlu adanya sinergi antara prinsip-prinsip agama dengan kebijakan pemerintah, lembaga masyarakat, dan individu. Dengan memperkuat pemahaman dan praktik yang berlandaskan nilai-nilai agama dalam pembangunan berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat mencapai keberlanjutan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan konservasi lingkungan yang seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H