Mohon tunggu...
Jamiatus saadah
Jamiatus saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

INTP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Saraf Otak Anak Usia Dini dan Stimulasi

23 Mei 2022   07:58 Diperbarui: 23 Mei 2022   08:05 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan anak usia dini  terutama perkembangan otak memiliki hubungan kuat terhadap perkembangan anak lainya, mengingat otak tidak hanya mengatur perilaku juga mengatur metabolisme. Otak menjadi pusat pengatur dalam berperilaku, berpikir dan emosi.

Otak akan berkembang dengan maksimal apa bila mendapat stimulasi yang baik, semakin banyak rambatan konektivitas sel diotak maka akan semakin baik, faktor lingkungan juga menjadi penting dalam proses perkembangan ini karena memberikan pengaruh pada kehidupannya. Sehingga mendasari anak dengan pendidikan anak usia dini yang baik itu penting mengingat pertumbuhan anak yang begitu cepat.

Diusia anak yang ke dua tahun berat otaknya sekitar 75% dari otak dewasa yang berarti pertumbuhan otak manusia paling banyak terjadi pada usia dini.

Dalam perkembangan otak dibarengi dengan perkembangan neuron dan sel saraf yang ada didalamnya. di dialam otak sel-sel akan menjalin hubungan dan terkoneksi sehingga membentuk serabut- serabut yang menutupi area otak dan akan semakin bertumbuh seiring bertambahnya usia anak.

pada tahun pertama pertumbuhan terdapat banyak hal yang terjadi pada otak kecil cerebellum yang berhubungan dengan menyeimbangkan dan mengoordinasikan gerakan, menstimulasinya dengan menayunkan dan memantulkan bayi dengan lembut

pada tahun kedua lebih banyak koneksi terbentuk dalam sistem limbik yang mengontrol emosi, stimulisasinya dengan membantu mengatur emosi mereka,

dan di tahun ketiga anak dapat belajar bergaul dengan orang lain, karena sistem limbik terhubung dengan korteks serebal atau otak berpikir.

Otak memiliki dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri yang berada pada otak besar atau (cerebrum) otak besar menguasai 80% wilayah otak dan wilayah lain adalah otak kecil, tengan dan sumsum lanjutan. otak besar perperan mengatur aktivitas mental yang berhubungan dengan ingatan, kesadaran, kepandaian, pertimbangan.

saat bayi lahir kedunia otaknya akan berkembang pesat pada tahun pertama dan lima tahun kedepan lebih cepat daripada waktu yang lain.

sel-sel saraf  yang terus berkembang dan bergabungan bertanggung jawab atas kemampuan yang berbeda, mereka semua berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan anak. Koneksi otak awal mengatur keterampilan anak dikemudian hari, pemecahan masalah, bergaul dengan orang lain.

perkembangan otak dan saraf-saraf bayi begitu cepat seperti pada tahun pertama kelahirannya,  dan untuk tahun-tahun selanjutnya perkembangan otak yang berdampak pada aspek perkembangan lainnya hal ini harus mendapatkan perhatian, karena apabila tidak diperhatikan dan tidak di stimulisasi tidak akan berkembang dan bahkan sel saraf bisa menyusut, melalui kegiatan bermain dengan diharapkan dapat mentimulasi perkembangan dengan baik karena anak mengembangakn berbagai macam kemampuan yang bermanfaat untuk masadepan dan akademisnya, menstimulasi juga kemampuan motorik kasar, halus personal dan sosial dan tentunya kognitif.

sebagai berikut :

Bola dengan kelinting didalamnya, bermain bola ini menghasilkan suara yang mana akan menstimulasi kepekaan anak terhadap suara dan dunia sekitarnya. Bermaian leggo, dengan bermain ini akan membantu anak untuk berfikir kreatif dan berkreasi dengan bentuk-bentuk balok leggo. Bermian puzzle sederhana, dengan bermain puzzle anak akan belajar menyusun bagian-bagian puzzle, dalam permainan ini akan terstimulasi untuk  memecahkan masalah. Menggambar, dengan menggambar juga akan melatih anak berkreasi. Dengan bercerita atau memberikan majalah anak, akan membantu anak menambah pembendaharaan kata. Dan tak lupa untuk mengajarkan anak tentang berbagi kepada teman sebayanya bisa berbagi mainan berbagi pensil warna, makanan dll, supaya anak tidak bertengkar dengan temannya atau mengajarkan pengendalian emosi dengan kerja sama, kerja sama saat menyusun balok/puzzle misalnya. Selain itu kasih sayang dari keluarga sangat penting untuk perkembangan saraf otak anak dengan kasih sayang yang cukup dapat membuat anak bahagia dan tumbuh dengan baik.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun