Mohon tunggu...
Jamiatus saadah
Jamiatus saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

INTP

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Otak dan Emosi, Apakah Memiliki Hubungan?

23 Mei 2022   06:12 Diperbarui: 23 Mei 2022   06:14 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa otak ada hubunganya dengan emosi?,

hi pembaca

kali ini kita akan kembali membahas tentang otak dan emosi

Otak kita bereaksi terhadap sesuatu dengan mengaitkannya ke pengalaman masa lalu. Misalnya saat kita akan makan es krim, atau saat kita membayangkan es krim. Maka es krim tersebut akan secara nyata tergambar dipikiran kita. Kita bisa membayangkan rasa, bentuk, dan bahkan tekstur. Inilah yang di sebut simulasi dari otak

Otak selalu memiliki segudang peran, otak berperan mengendalikan apa yang kita pikirkan, semua yg dilakukan dan semua yang kita rasakan, sepertihalnya emosi. emosi?

" duh aku emosi banget beli bakso ga dikasih kuah"

" udah jangan emosi"

Apakah emosi seperti itu?

kata emosi dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan diartikan seperti perasaan marah atau benci, emosi dikategorikan menjadi kesenangan, kesedihan, ketakutan,kemarahan, jijik atau cinta, takut, dan  perasaan yang mendalam. Perasaan bisa muncul dari cara pandang seseorang kepada sebuah objek. Objek tersebut bisa berupa benda atau manusia, emosi adalah sebuah reaksi dari pengalaman seseorang.

Jadi emosi diartikan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan oleh tubuh. Hal yang biasanya memiliki kaitan dengan aktivitas berpikir atau kognitif seseorang, yaitu sifat dan intensitas dari emosi, dikarenakan hasil dari persepsi akan situasi yang terjadi.

Di Otak bagian yang berhubungan langsung dengan emosi adalah amygdala, bagian ini berbentuk menyerupai kacang almond sehingga disebut amygdala yang dalam bahasa latin berarti almond

Amygdala merupakan bagian utama penghasil emosi. Di dalam otak manusia terdapat dua amygdala yang memiliki ukuran relatif lebih besar dibandingkan primata lain.

Kita mengalami efek dari sistem limbik setiap hari. Sistem limbik adalah tempat respons emosional awal kita berasal. terkait dengan emosi seperti ketakutan, agresi, ketertarikan seksual, ingatan, pembelajaran, dan penciuman. sistem limbik: talamus, hipotalamus, amigdala, dan hipokampus. semua struktur ini terhubung satu sama lain dan dengan bagian lain dari otak, seperti korteks.

Talamus, memutuskan input sensorik mana yang harus pergi ke mana, atau apakah otak harus mengabaikan sesuatu sama sekali. seperti ketika menonton film horor Saraf optik di retina akan menyampaikan informasi visual ke thalamus, yang kemudian memutuskan apakah informasi itu cukup penting untuk diperhatikan. Jika iya, maka akan mengirimkan informasi ke bagian otak yang relevan.

Amigdala bertanggung jawab atas ketakutan, kecemasan, agresi, ketertarikan seksual, dan kesenangan. Ketakutan yang Anda rasakan saat menonton film horor atau berdiri di tepi jembatan disebabkan oleh amigdala. Seseorang tidak memiliki amygdala yang misal disebabkan untuk alasan medis, orang tersebut kurang tertarik dengan individu yang lain, tidak bisa mengenalinya pada orang lain, ekspresi orang tersebut untuk berbagai kondisi menjadi pasif, Pengenalannya pada kadar emosi dari suatu kejadian menjadi sangat minim. Kondisi ini disebut sebagai affective blindnness.

Hipotalamus bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh. mengatur siklus tidur-bangun, suhu tubuh, dan rasa lapar, dan juga merupakan alasan mengapa tubuh dapat "merasakan" emosi. seperti sebagai respons terhadap film horor , hipotalamus menerima sinyal dari amigdala bahwa sesuatu yang menakutkan sedang ditampilkan. Hipotalamus kemudian memicu respons rasa takut, lebih dikenal sebagai respons lari atau lawan, atau adrenalin. nah, hipotalamus disebut "pengatur utama sistem endokrin".

Hippocampus, bertanggung jawab dalam mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Dengan demikian, kenangan masa kecil kita memiliki umur panjang karena adanya hippocampus.

dengan penjelasan diatas, lantas sebenarnya kita itu berfikir atau emosi dulu?

kalau kita cermati lagi sebelum terjadinya emosi, harus melalui beberapa pemrosesan didalam otak kita, setelah diproses atau dicerna atau difikirkan maka akan mengahsilkan suatu reaksi yang disebut dengan emosi.  

Nah, perlu diketahui juga bahwa terdapat hormon yang mempengaruhi emosi yang kita rasakan

emosi yang kita rasakan dipengaruhi oleh pesan kimiawi yang digunakan sel-sel untuk berkomunikasi satu dan lainnya. pesan kimiawi tersebuta ada dua, yaitu neurotransmitter atau pesan kimiawi yang diproduksi dan dikirim ke berbagai area otak dan hormon atau neurotransmitter yang memasuki pembuluh darah dan dikirim ke berbagai area tubuh.

emosi sangat penting bagi kehidupan, dan memiliki peran dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia. Menggunakan emosi dalam situasi yang tepat akan mempengaruhi hasil dari situasi tersebut.

tak jarang banyak orang yang kesulitan untuk mengekspresikan emosi dalam diri meraka hal tersebut karena kebiasaan menahan dan ketidak mampuan untuk mengekspresikan emosi tersebut dan bisa saja karena pola asuh yang salah ketika dia kecil.

terimakasih semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun