Gema isu bahwa Presiden Jokowi akan berlabuh menjadi ketua umum Golkar setelah tidak menjadi presiden lagi makin bergaung.
Ada kelompok yang sangat yakin bahwa keberadaan Jokowi sebagai Ketum Golkar akan membawa manfaat yang sangat besar bagi kemajuan partai ini dimasa depan.
Dan sebaliknya ada juga kelompok yang bersuara nyaring bahwasanya Jokowi menjadi ketum Golkar tidak dimungkinkan oleh peraturan didalam Golkar sendiri.
Tampaknya kelompok yang menolak kehadiran Jokowi ini bergulir jauh lebih besar daripada yang menyambut dengan tangan terbuka.
Lalu sebenarnya isu ini akan bergulir kemana pada akhirnya?.
Jika melihat pola yang biasanya dijalani oleh Presiden Jokowi, maka besar keyakinan saya pada akhirnya Jokowi memilih untuk tidak cawe-cawe menjadi ketum Golkar, alias mundur teratur.
Jika Jokowi mundur, maka kemana ia akan berlabuh?.
Melihat tantangan kedepan yang makin komplek dan pemicu paling besar terjadinya konflik domestik maupun internasional adalah gesekan ideologi politik dan agama.
Maka saya melihat Jokowi akan memilih berlabuh ke Partai Kebangkitan Bangsa. Kekuatiran Jokowi semakin besar setelah dalam pilpres kemarin PKB bisa bergandengan tangan dengan PKS mengusung calon presiden yang sama.
Jika preseden ini berlanjut pada pemilu presiden tahun 2029 maka dikuatirkan dikotomi akan membesar. Yang mungkin saja memicu terjadinya gejolak politik dan sosial yang besar.