Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi: Sang Master Persepsi dan Fakta

23 Juli 2023   15:12 Diperbarui: 23 Juli 2023   15:27 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari belakangan ini dihampir semua media sosial dan media mainstream membicarakan arah dukungan Presiden Jokowi terhadap calon presiden berikutnya : terutama apakah pilihan itu jatuh kepada Prabowo atau Ganjar.

Spekulasi berseliweran dari yang didukung oleh informasi orang dalam hingga telaah metafisika bermain memenuhi panggung.

Yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa dukungan Jokowi itu ada dua macam - mereka yang hari-harinya berjualan produk atau jasa sudah terbiasa dengan ini : yaitu bentuknya adalah fakta dan persepsi.

Dua hal ini berbeda sekali. Dan semua juga tahu bahwa lebih banyak fakta kalah dari persepsi.

Yang terjadi pada Prabowo dan Ganjar, Presiden Jokowi membaginya secara merata. Ganjar mendapatkan fakta lalu Prabowo memperoleh persepsi.

Dalam berbagai forum resmi PDIP, Jokowi secara terang benderang hadir dan memberikan dukungan kepada pilihan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden berikutnya menggantikan Jokowi. Ini tidak terbantahkan.

Tetapi dilain layar, Jokowi memberikan persepsi kepada publik bahwa Ia memberikan dukungan kepada Prabowo, dengan lebih sering bersama, gestur tubuh yang lebih rileks dan akrab serta lain-lainnya.

Ternyata dari hasil jajak pendapat atau polling, fakta yang ditampilkan oleh Jokowi dan persepsi yang dilemparkan, direkam oleh masyarakat bahwa Jokowi mendukung Prabowo. Sekali lagi persepsi ternyata lebih kuat dirasakan daripada fakta.

Dan tim Prabowo mengerti dan paham betul bahwa persepsi lebih penting dari fakta. Oleh karena itu mereka sungguh memaksimalkan situasi ini untuk meraih angka elektoral yang lebih tinggi di polling.

Tampaknya tim kampanye Ganjar Pranowo sudah kalah 1 langkah dibelakang tim Prabowo. Mereka lengah dan terlalu percaya bahwa fakta lebih penting dari persepsi. Dan sekarang mulai memperbaiki kesalahan itu dan berusaha mengejar ketertinggalan.

Ingat, salah mengambil posisi berarti kalah. Waktu masih ada, hanya Jokowi yang bisa membalikkan keadaan agar menguntungkan Ganjar Pranowo. 

Jokowi merupakan pribadi yang hebat, Ia dikaruniai banyak sekali golden moment oleh Sang Pencipta - Tuhan, dalam masa kepemimpinannya. Adalah salah jika mengabaikan pribadi ini dalam mengambil keputusan hanya karena Ia sudah akan lengser pada bulan oktober tahun depan. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun