Berpuluh tahun lamanya setiap bertemu dengan orang yang tingkat pengetahuan agamanya tinggi - selalu saja disuruh untuk membaca alkitab.
Katanya alkitab adalah buku yang aneh, setiap kali kita membaca ayat yang sama, inspirasi yang kita peroleh akan berbeda - kurang lebih seperti buku yang hidup.
Tetapi setiap kali membuka alkitab, walaupun sebelumnya terlebih dahulu dibuka dengan doa yang memohon hikmat dari Tuhan agar dibukakan pikiran ini untuk mengerti apa yang Tuhan kehendaki dari saya yang membaca untuk dimengerti.
Jujur, kadang atau lebih banyak tidak mengertinya. Apa yang dimaksudkan dan untuk apa ayat ini gunanya dalam kehidupan sehari-hari.
Keadaan ini tentu saja semakin menggerus semangat untuk membaca alkitab setiap hari.
Segala macam tehnik membaca alkitab sudah pernah dibaca, agar bisa menyerap lebih banyak apa yang ingin Tuhan sampaikan. Tapi semuanya tak juga kunjung memberikan hasil yang diinginkan.
Hingga satu hari, saya mendengarkan seseorang yang berkata bahwa : membaca alkitab haruslah dimaknai didalam hati kita, seperti kita membaca tulisan curhat Tuhan kepada kita.
Blink...blink tiba-tiba saja tabir yang menghalangi seketika tersingkap dan tampak dengan jelas dalam benak dan  pikiran yang selama ini menjadi keinginan.
Curhat Tuhan?, ya benar didalam alkitab kita bisa membaca bagaimana Tuhan mengungkapkan kesedihannya melihat perilaku manusia- yang walaupun sudah dibantu, ditolong bahkan diselamatkan bukannya berterima kasih tapi balik melukai hatiNya. Dalam bahasa kita, madu dibalas dengan racun.
Dan juga kita bisa membaca, bagaimana hati Tuhan bergembira karena manusia yang disayanginya dengan mengorbankan anakNya yang tunggal sebagai tebusan mengikuti semua perintahnya.
Ada juga kita bisa membaca bagaimana Tuhan memberikan reward kepada mereka karena kepatuhan dan kesetiaanya.
Setelah memiliki mindset yang berbeda dalam membaca alkitab maka seketika itu berubah semua. Yang tadinya sulit menjadi mudah, yang tadinya ragu-ragu menjadi pasti dan banyak lainnya. Bagi orang tertentu mengatakan bahwa datangnya perubahan mindset ini disebut dengat hikmat dari Tuhan.
Andai saja puluhan tahun lalu hikmat ini sudah datang mungkin hari ini menjadi berbeda. Tak usah disesali, hari inipun perubahan itu sudah mulai terjadi.
Silahkan anda mempraktekannya sendiri. Ketika anda membaca alkitab anda sedang membaca curhat Tuhan. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H