Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Matematika, Fisika dan Kimia, di Tangan Mereka Masa Depan Indonesia

27 Mei 2022   10:28 Diperbarui: 27 Mei 2022   10:54 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membaca judul diatas, mesti akan banyak yang tidak setuju dan protes - koq bisa-bisanya di tangan para guru dari mata pelajaran yang tidak menarik masa depan Indonesia ditentukan.

Jika pelajaran matematika, fisika dan kimia tidak menarik itu hampir pasti bisa dianggap sebagai fenomena umum. Dari survei kecil-kecilan yang saya lakukan terbatas kepada kenalan-kenalan saja, kira-kira yang ditanya 10 orang maka yang tidak suka mencapai 9 orang. Atau setidaknya mereka bukan menganggap pelajaran ini sebagai objek yang menyenangkan.

Dan jujur saya sendiripun tidak menyukainya dari mulai SD hingga SMA, apakah ini disebabkan oleh karena guru yang mengajarnya tidak menarik? - tak bisa dipungkiri kontribusi dari rasa tidak suka ini mencapai 99,9%. Tetapi koq bisa lulus dengan angka yang pas-pas-an?, itu semua mungkin karena mujizat yang berupa kebaikan hati dari para pendidik itu.

Bagaimana saya bisa suka, karena mereka mengajarkan sesuatu yang abstrak yang tidak disertai dengan contoh-contoh kegunaannya sehari-hari, sehingga tidak bisa "menempel" diotak, lain ceritanya dengan pelajaran ekonomi - hampir semuanya bisa ada contoh nyata dihadapi sehari-hari.

Hanya karena cara mengajarkan saja yang tidak "benar" walaupun pada masa itu dianggap paling benar, maka hingga sekarang saya terbawa tidak suka dengan pelajaran itu.

Tetapi rasa tidak suka itu mulai jauh berkurang dengan banyaknya membaca berbagai topik diluar masalah sosial alias mulai membaca topik apa itu fisika quantum, apa itu big bang dan apa itu angka biner.

Ternyata pengetahuan terhadap masalah-masalah inilah yang berperan besar mengubah peradaban manusia yang berujung kita bisa menggunakan komputer yang mempunyai kecepatan pemerosesan super cepat sehingga muncul seperti pendataan genome manusia. Bukan itu saja, munculnya Tesla - mobil listrik itu karena pengetahuan ini.

Dan perlu diketahui bahwa kemunculan uang kripto seperti Bitcoin, Doge dan lainnya bukan keluar dari pemikiran para ekonom, tetapi dari mereka yang mencintai ilmu komputer. Koq bisa?.

Indonesia akan menuju 2045 - yang akan menjadi tonggak awal atau Indonesia emas menuju kepada kejayaan yang pernah ada di bumi nusantara ini. Kita masih punya waktu 23 tahun sebelum mencapai itu, atau 1 generasi. Mari pergunakan waktu ini memperbaiki cara-cara kita mengerti apa itu matematika, fisika dan kimia. Karena disanalah landasan dasar menuju Indonesia emas.

Oleh karena itu, wahai para guru-guru matematika, fisika dan kimia - mari kita rubah target dalam mengajar. Jangan lagi mengejar nilai-nilai yang tinggi dari mata pelajaran tadi dari anak didik, tapi targetkan mereka menyenangi pelajaran-pelajaran tadi sehingga mengalahkan mereka menyenangi tiktok, maka nilai-nilai mereka akan secara otomatispun akan baik.

Guru-guru ku, tanamkan dalam benak dan hatimu - bahwa ditangan anda semua masa depan Indonesia ditentukan, karena dengan mereka mengerti dengan benar apa yang anda ajarkan maka nanti kelak mereka akan bisa membuat mesin-mesin hebat seperti yang dibuat oleh bangsa Jerman, mereka akan menjadi Elon Musk Indonesia, mereka akan membuat pembangkit listrik dari energi terbarukan yang banyak tersedia di Indonesia. Dan masih banyak lagi yang lainnya.

Akhirnya, wahai para pejabat pemerintah - berikanlah insentif yang cukup untuk para guru matematika, fisika dan kimia. Sadarlah sekarang atau kita akan menyesal. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun