Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Jokowi Kena Prank Pedagang Pasar Histeris

22 April 2022   18:32 Diperbarui: 22 April 2022   18:36 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Video pedagang pasar yang histeris di depan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja beliau ke sebuah pasar di Bogor, beredar di hampir seluruh grup WA yang saya miliki.

Saat melihat video itu hati ini rasanya terenyuh, rasanya seperti ikut merasakan kepedihan dan kesedihan yang dirasakan oleh pedagang tadi.

Hati membatin, semoga ia segera mendapatkan keadilan. Sedih rasanya.

Seperti biasa Presiden Jokowi langsung bertindak, dalam video terlihat menseskab pak Pram, sibuk mencatat siapa nama keluarga pedagang tadi yang "teraniaya". Dan Presiden Jokowi terlihat menoleh kebelakang dan mencari Kapolda.

Lalu adegan berikutnya terlihat Kapolda merapat dan Presiden memerintahkan untuk mengurus persoalan pedagang tadi.

Lalu Presiden melanjutkan kembali berjalan setelah terlebih dahulu mengatupkan kedua tangan, seolah memberikan isyarat kepada pedagang yang histeris tadi bahwa persoalannya akan segera diatasi. 

Oh, rasanya senang sekali hati ini melihat betapa rakyat kecil yang tertindas mendapatkan perhatian penuh dari bapaknya - Presiden Jokowi.

Tetapi semuanya itu berubah setelah Kapolresta Bogor dan unsur muspida - ikut disana Walikota Bogor melakukan konfrensi pers sebagai tindak lanjut dari perintah Presiden.

Dalam berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi Kompas TV, Kapolresta menyatakan bahwa laporan yang disampaikan oleh pedagang pasar kepada Presiden itu sama sekali tidak benar.

Kejadian sebenarnya sama sekali tidak seperti yang diceritakan  kepada Presiden di video yang beredar luas di masyarakat.

Hal ini juga ditegaskan oleh walikota Bogor Bima Arya dengan suara yang agak tinggi, seolah menunjukkan rasa kesal karena laporan yang tidak akurat dan menggiring opini yang bisa merugikan citra polisi seolah telah bertindak sewenang-wenang.

Rasa-rasanya baru sekali ini Presiden Jokowi kena prank.

Koq tega dan berani ya ngeprank Presiden. Inilah potret kehidupan keseharian yang dipertontonkan tepat didepan kita. Jika punya keinginan, apapun bisa dikerjakan - mau menang sendiri.

Mudah-mudahan kena prank sekali ini Presiden Jokowi tidak kapok mendengarkan keluhan rakyatnya yang sungguh ingin mendapatkan keadilan dan pertolongan. 

Saya memutar kembali video yang berisi adegan pedagang yang histeris sambil menceritakan kesusahannya kepada Presiden Jokowi, dan tiba-tiba berkelebat dipikiran ingatan akan nasehat orang tua, bahwa sulit sekali kalau kita sedang bersedih sambil menangis bisa bercerita. Biasanya orang yang sedih dan menangis susah untuk juga sambil bercerita. Oh, kearifan yang lamapu ternyata masih sahih hingga sekarang. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun