Keluarga inti Jokowi, anak dan menantunya tidak memanfaatkan kedudukan Jokowi sebagai Presiden untuk mengeruk keuntungan denganbertransaksi atau menjadi mitra dari pemerintah mengerjakan proyek-proyek pemerintah.
Anaknya yang sulung memilih menjadi walikota Solo, setelah sebelumnya membangun usaha sendiri - yang besarnya sudah cukup untuk membiayai kehidupan mereka yang sederhana dan tidak foya-foya.
Menantunya memilih berkarya sebagai walikota Medan. Walaupun usianya masih muda - kendati bisa saja menjadi makelar memanfaatkan kekuasaan mertuanya.
Dan anaknya paling bungsu mengadu nasib sebagai pengusaha yang menjual barang-barang konsumsi yang tidak bisa memaksa konsumennya untuk membeli dari dia secara terus menerus.
Bagaimana dengan mereka yang mengkritik dan mencemooh dengan kejam kepada Jokowi, apakah mereka bisa menahan nafsu untuk tidak menempatkan anak dan menantunya sebagai penerima manfaat langsung dari kedudukannya?.
Jokowi bukan malaikat, jadi mungkin saja ia berbuat salah. Tapi kebaikan yang sudah diperbuatnya untuk bangsa ini sangatlah banyak dan besar. Jadi sekaranglah waktunya kita menata ulang pikiran kita - jangan karena informasi yang tidak lengkap dan beragam kita menjadi buta dan bodoh. Semoga.