Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peta Koalisi Pemilu 2024

9 Januari 2022   12:53 Diperbarui: 9 Januari 2022   13:16 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang mengatakan bahwa membicarakan soal politik pemilu 2024 terlihat terlalu berlebihan. Dari sisi waktu masih hampir 3 tahun lagi. Dan dalam waktu yang masih panjang ini apapun bisa terjadi.

Seolah kita bicara politik dan pemilu itu seperti membicarakan sebuah ketidakpastian.

Apakah memang seperti itu?

Menurut pendapat saya, politik itu sesuatu yang juga memiliki kepastian, dalam arti cara berpikirnya. Bukan sebuah tindakan yang emosional dan tidak terukur.

Yang biasanya emosional itu hanya ditingkat akar rumput saja, sedangkan di tingkat elit semua serba penuh kalkulasi yang rasional.

Pemilu 2024 ini memang menjadi pemilu yang menarik, baik itu dari cakupan dan luasnya karena diadakan serentak dengan pilkada dan pemilihan anggota legislatif diseluruh tingkatan. Serta peserta yang bertarung bukanlah petahana untuk pemilihan presidennya.

Sehingga partai-partai politik akan berkoalisi dengan landasan baru.

Mereka tidak bisa lagi mendasarkan koalisinya berdasarkan perolehan suara yang direpresentasikan dalam jumlah anggota parlemen di DPR. Karena data itu sudah terjadi 5 tahun lalu, sedangkan dalam waktu 5 tahun terakhir semua kondisi telah berubah dengan drastis.

Sepertinya landasan koalisi para partai politik ini akan mengikuti pola merger atau kerjasama antar perusahaan.

Penjelasannya kurang lebih seperti ini.

Katakanlah partai A menguasai daerah di Jawa Tengah dengan porsi 40% suara pemilih, maka dia akan bekerjasama dengan partai lain yang setidaknya memiliki pengusahaan wilayah 15% sehingga bisa diperoleh suara 55%.

Pola seperti ini akan disatukan perhitungannya setelah dikumpulkan dari daerah menjadi koalisi di tingkat nasional.

Bagaimana menentukan porsi suara 40% tadi?, sama sekali bukan didasarkan dari representasi di DPR, tetapi lebih kepada survei yang dilakukan didaerah tersebut.

Saya menyakini bahwa keinginan untuk memperoleh kemenangan di pemilu presiden 2024 nanti, partai politik tidak mempertimbangkan untuk memperoleh angka kemenangan yang besar. Cukup menang dikisaran 5%-7% sudah memuaskan.

Dengan pertimbangan seperti ini maka pada pemilu 2024 nanti, akan muncul 3 kelompok atau 3 koalisi yang akan bertarung, sehingga pemilu 2024 nanti kemungkinan besar akan diadakan 2 putaran. Memakan biaya yang besar sekali, tetapi tidak apa-apa itulah harga yang harus dibayar jika memilih untuk multi partai.

Jadi, jangan berharap pemilu nanti akan mudah dan senyap dari riuhnya para pendukung. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun