Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Generasi Nuklir

22 Oktober 2021   08:14 Diperbarui: 22 Oktober 2021   08:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga minyak bumi naik tak kira-kira, batu bara juga begitu. Tiongkok yang biasanya jagoan dalam segala hal, akhirnya ikutan "tumbang" juga, puluhan kota di Tiongkok harus bergilir dipadamkan. Output industrinya pun terpengaruh, diperkirakan akan mengalami kontraksi kendati tidak banyak.

Sekali lagi kita disadarkan dari tidur yang nyenyak bahwa semuanya berjalan dengan "lancar" tiba-tiba datang kejutan.

Kejutan covid-19, belum usai - kita diingatkan akan datangnya masalah besar dihadapan mata yang berkenaan dengan lingkungan. 

Sedang asik-asiknya membahas energi terbarukan - seperti energi surya, energi angin dan energi air, langsung saja menyambar naiknya harga-harga energi fosil  seolah mengingatkan kita bahwa ia tak mau buru-buru ditinggalkan.  

Perubahan cuaca ternyata membuat beberapa pilihan energi terbarukan bukanlah pilihan terbaik sebagai penyedia listrik yang membutuhkan pasokan yang stabil dan bisa diandalkan.

Salah satunya adalah berkurangnya curah hujan, ini serta merta menurunkan kapasitas dari beberapa PLTA yang ada didunia. Yang sebelumnya bisa menjadi andalan penyedia listrik sekarang terancam menjadi onggokan raksasa yang tak berguna.

Belum lagi kincir-kincir angin yang diam membisu tak bergerak, karena angin yang bertiup kurang kencang untuk memutar bilah-bilahnya.

Seabrek masalah tiba-tiba muncul seperti hantu ditengah keramaian - hampir saja membubarkan impian untuk memiliki energi yang bersih.

Kebutuhan listrik dari hari ke hari terus meningkat. Peradaban moderen yang dijalani saat ini menuntut ketersediaan listrik yang berlimpah agar semua aktifitas kemanusiaan bisa berlangsung dengan baik.

Mobil listrik, rumah yang semakin pintar atau smart house, gadget, data center serta penunjang kegiatan dan lain-lainnya. Semua butuh listrik yang banyak dan stabil.

Tanpa listrik yang banyak dan stabil pasokannya, mungkin kita akan mengalami kemunduran dalam berbagai bidang.

Lalu bilamana pilihan untuk energi terbarukan tidak bisa diandalkan, apakah ada pilihan lain?

Sebenarnya sudah ada semacam konsensus dari para ahli energi, bahwasanya energi yang bersih serta bisa diandalkan kontinuitasnya tanpa dipengaruhi oleh keadaan alam, sesungguhnya adalah energi nuklir.

Hanya saja, reaktor nuklir masih belum menjadi pilihan pertama sebagai sumber energi disebabkan oleh ketakutan yang amat sangat bilamana terjadi kebocoran, maka tiada ampun lagi akibatnya sangat mengerikan.

Itu dulu.

Sekarang, oleh karena kemajuan tehnologi dan riset, reaktor nuklir mengalami banyak kemajuan dari sisi tehnologi yang dipakai maupun keamanannya.

Contohnya, untuk proses pendinginan - reaktor nuklir zaman dulu menggunakan air sebagai medianya. tapi kini mereka sudah menemukan bahwa natrium bisa menggantikan air. Ini subuah lompatan besar dalam tehnologi reaktor nuklir.

Dan lagi, dulu reaktor nuklir sepertinya hanya bisa dikerjakan oleh pihak pemerintah saja, alih-alih swasta jarang bisa melakukannya tanpa campur tangan pemerintah.

Kini Bill Gates, dengan perusahaan TerraPower miliknya pada bulan Juni lalu mengumumkan akan mendirikan reaktor nuklir pertama - mulai dari riset hingga pembiayaannya tanpa campur tangan pemerintah sama sekali. Reaktor nuklir ini akan didirikan di Wyoming, Amerika.

Singkatnya kita akan memasuki dunia nuklir yang sesungguhnya sebelum berakhirnya abad ke-21. Nuklir ditangan pihak swasta bukan pemerintah.

Semoga inisiasi yang dilakukan oleh Bill Gates ini bergulir dan bisa memicu para miliuner dunia lainnya bergerak kearah itu. 

Karena kita sangat membutuhkan pasokan listrik yang besar untuk desalinasi air laut agar bisa mengatasi kekeringan dunia ini yang mungkin saja bisa berakibat berakhirnya peradaban manusia. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun