Saya baru saja nonton podcast antara Karni Ilyas dan Dahlan Iskan.
Dalam salah satu bagiannya, Karni Ilyas bertanya bagaimana koq bisa mendapatkan banyak keterangan tentang anak almarhum Akidi Tio  yang heboh beberapa waktu lalu - yang katanya akan memberikan sumbangan sebesar 2T, tapi ternyata bodong.
Lalu Dahlan Iskan menceritakan sosok si cantik yang menjadi sumber utama informasi siapa anak Akidi Tio itu.
Pertama ada keraguan apakah si cantik sebagai sumber info ini mau bekerjasama memberikan informasi.
Tapi ketika Dahlan Iskan memperkenalkan diri, si cantik langsung tahu siapa Dahlan Iskan dan tahapan perkenalan sudah tak diperlukan lagi.Â
Selanjutnya semua info penting yang ingin digali mengalir dengan lancar, demikian di tuturkan oleh Dahlan Iskan.
Berikutnya kita sudah tahu ceritanya.
Si cantik tahu siapa Dahlan Iskan - atau lebih tepatnya reputasi dari Dahlan Iskan. Inilah yang membuat si cantik bersedia memberikan informasi seputar yang ditanyakan kepada dia.
Ini kejadiannya di dunia jurnalistik. Tetapi hal yang sama juga berlaku dimana-mana bahkan dalam dunia bisnis juga. Reputasi adalah kata sakral yang akan membuka banyak gerbang menuju sebuah kesuksesan.
Menjadi influencer di masa ini adalah bentuk transformasi seorang bintang atau katakanlah artis di iklan-iklan konvensional yang ditayangkan di televisi.