multilevel marketing sudah sangat terkenal, bahkan hingga kepelosok sekalipun.
Bisnis dengan sistemTak ayal yang mempopulerkannya adalah model bisnis investasi yang akhirnya bodong. Menelan banyak korban, terutama mereka yang tidak bisa mengendalikan nafsu serakahnya.
Tapi itu sisi negatipnya.
Jauh lebih banyak yang positipnya didalam bisnis ini daripada negatipnya.
Indonesia mengawali masa jaya bisnis multilevel marketing pada saat krisis moneter tahun 1998 lalu.
Pada saat itu semua bisnis mandek, situasi politik lagi tak stabil - PHK terjadi dimana-mana. Orang-orang pada bingung harus bagaimana.
Pada saat itulah ada perusahaan berasal dari Alor setar, kota kecil di Malaysia yang menjual Lingzhi - jamur yang diyakini bisa memberikan efek teraputik.Â
Mereka menjual dengan harga yang sangat murah dan menggunakan sistem pemasaran multilevel.
Karena tak adanya pilihan usaha yang tersedia terutama mereka yang korban PHK, penjualan lingzhi ini meledak dan menjadi magnet baru bisnis multilevel marketing.
Mereka banyak sekali mencetak orang-orang yang sukses dari segi income yang bahkan mencapai angka ratusan juta rupiah perbulan - jika nilainya dihitung dengan kondisi hari ini mungkin mencapai angka miliaran perbulan.