Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa yang Bisa Dilakukan?

14 Agustus 2021   11:00 Diperbarui: 14 Agustus 2021   11:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sudah mengalami dua gelombang serangan covid-19, yang terakhir baru beberapa pekan lalu.

Apa yang bisa dipelajari dari kedua serangan ini?.

Hal pertama yang dengan jelas adalah pembatasan pergerakan, ini sangat berdampak terhadap penyebaran virus.

Jadi kedepannya, kerumunan dalam jumlah besar harus dibatasi, dan yang kedua adalah ajakan untuk tidak melepaskan masker sebagai bagian dari proteksi diri terhadap serangan virus.

Gamblangnya - jaga jarak, hindari kerumunan dan pakai masker.

Dengan berbekalkan ketiga hal ini maka kita bisa melanjutkan kehidupan kita dengan normal ke depannya.

Vaksin? - iya boleh juga ditambahkan sebagai salah satu persyaratan, walaupun masih ada saja mereka yang sudah divaksin tetap saja akan terjangkit virus covid-19 jika mengabaikan protokol - jaga jarak, hindari kerumunan dan memakai masker.

Ya sudah mulai sekarang tidak perlu lagi takut beraktifitas - lakukan dengan beberapa modifikasi sampai menjadi kebiasaan dan tidak menjadi beban lagi.

Untuk yang masuk mall, makan restoran dan lain-lain aktifitas yang mensyaratkan untuk menunjukkan kartu vaksin, semoga bisa segera diputuskan untuk diakhiri. Jangan sampai nanti menimbulkan masalah yang lain lagi - masalah yang sebenarnya tidak perlu tapi dibuat sendiri.

Kalaupun masih kekeh mau diterapkan kartu vaksin sebagai persyaratan untuk beraktifitas, harus dibuatkan rencana bagaimana setiap penduduk Indonesia ini bisa divaksin gratis setiap tahun, kalau tidak kartu itu bisa menjadi penyesat dimasa datang. Oleh karena banyak ahli dunia yang mengatakan bahwa vaksin hanya bisa efektif dalam waktu 12 bulan saja.

Pihak pengusaha harus berpikir sendiri melindungi usahanya agar tetap bisa bertahan, jangan merengek-rengek kepada pemerintah, contoh misalnya pengusaha mall, harus menerapkan protokol dengan ketat yang berhubungan dengan kapasitas mall, jangan sampai terlalu penuh, batasi jumlah orang yang berada dalam mall.

Investasi ditambah untuk memperbaiki sistem pendingin ruangan di mall yang bisa mengurangi penyebaran virus didalamnya. Dan dengan ketat mewajibkan semua tenant untuk mengontrol dengan baik semua karyawan mereka, agar apabila ada yang bergejala yang menjurus kepada ciri-ciri serangan covid-19 tidak diizinkan untuk bekerja melayani konsumen.

Dan jangan juga lupa mewajibkan semua yang berada dalam kawasan mall untuk terus memakai masker.

Memang semua ini membutuhkan investasi uang dan waktu, tetapi percayalah semuanya akan kembali jika semua orang tahu bahwa mall tertentu dianggap melakukan prokes yang ketat dan benar. Mereka akan datang dan berbelanja disana. 

Semua berubah, semua membutuhkan cara baru dan akan menjadi lebih baik. Tidak ada tempat untuk mereka yang membangkang. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun