Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Money Game: Janji Manis Berbuah Tangis

7 April 2021   10:15 Diperbarui: 22 Oktober 2021   21:36 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kaspersky.com

Money game sudah ada berpuluh tahun lamanya dalam khasanah bisnis. Mengapa ia bisa bertahan begitu lama?, kendati sudah banyak dipublikasikan baik dimedia masa, seruan dari pihak berwenang maupun testimoni para korban dari praktek money game?.

Praktek bisnis money game memang kejam, menyebabkan bubarnya banyak rumah tangga, menghancurkan hubungan persaudaraan dan membuat orang bangkrut. Tapi, koq masih saja ada orang yang tertarik untuk ikut money game.

Begitu besarkah daya tariknya sehingga tidak mungkin dibumi hanguskan praktek money game ini?.

Pada dasarnya praktek money game ini bermain diranah pikiran manusia, atau lebih tepatnya mengeksploitasi salah satu sifat dari manusia, yakni rasa tamak.

Jadi selama manusia masih "menggendong" sifat ini, maka praktek money game ini tidak akan pernah padam. Ia hanya akan berubah-ubah bentuk saja. Tetapi esensinya tetap sama.

Salahkah orang yang melakukan praktek money game ini?, untuk hal ini masih perlu diperdebatkan.

Alur cerita money game selalu memberikan lebih. Itulah kelebihannya. Tidak pernah money game memberikan sama seperti yang diberikan oleh bisnis lain dalam hal imbal hasil.

Biasanya imbal hasil yang lebih ini selalu didukung dengan cerita dan logika yang "bagus" sehingga celah-celah untuk dipertanyakan tertutupi. Oleh karenanya tak heran, mereka yang berlatar belakang pendidikan yang tinggipun menjadi korban rayuan money game.

Sebetulnya tidak susah-susah amat untuk menghindari jebakan money game, cukup dengan menghilangkan sifat tamak kita saja. Kalau sifat ini sudah bisa dihilangkan niscaya bujuk rayu moeny game ini akan melipir dengan sendirinya. Semudah itu saja.

Bujukan jika menaruh uang senilai tertentu, agar menghasilkan  imbal hasil - katakanlah 5% perbulan selama jangka waktu kontrak, dengan segudang data pendukung untuk menghasilkan imbal hasil sebesar itu dengan aman. Untuk mereka yang sudah membentengi diri dengan tidak tamak, maka ajakan ini tidak akan mungkin di respond.

Oleh karena itu, perlu kita memikirkan pendekatan baru untuk memberantas money game, pendekatan sosial mungkin lebih efektif daripada penindakan secara hukum. Ini perlu dipikirkan karena sudah ratusan trilyun uang menguap sia-sia gara-gara praktek tak terpuji ini. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun