Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bergerak Lebih Lamban, Supaya Selamat

3 April 2021   08:30 Diperbarui: 3 April 2021   08:32 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia kita saat ini bergerak dengan cepat, hampir semua segi kehidupan berlomba dengan waktu. Sepertinya yang paling cepatlah yang akan paling hebat, paling sukses dan semua paling-paling yang lainnya.

Seolah jika kita lamban bergerak, banyak mata akan memandang kita dan menempelkan label, tertinggal atau usang.

Rasanya seakan kita menjadi aneh ditengah kerumunan. Lamban, tertinggal seolah tanda kelemahan dan ketidakmampuan.

Munculnya sebuah peluang usaha, kendati hanya berdasarkan data-data yang masih sumir harus segera direspond agar tidak terlambat dan didahului oleh kompetitor. Segera lakukan investasi, bergerak dan terus bergerak, tidak boleh diam. 

Pada saat semua orang masih berhitung, kita sudah memulai investasi, saat kompetitor menyadari adanya permintaan, kita sudah membanjiri pasar dengan produk.

Ya, itulah dunia - semua serba cepat.

Dulu ada kata-kata  bijak - ojo kesusu. Kurang lebih maknanya, jangan terburu-buru.

Mungkin maksudnya adalah jangan berlaku atau bertindak tanpa memperhitungkan faktor resiko. Entah benar atau tidak.

Di sinilah perlunya kita melihat kebelakang. Mengamat-amati dan mempelajari apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang terdahulu pada saat mereka menghadapi kondisi dan situasi yang hampir mirip-mirip.

Google yang begitu besar harus mengekor pada zoom dalam layanan yang sama. Begitu juga dengan layanan messenger Facebook ada jauh setelah whatsapp mendunia. Dan semua merek mobil utama dunia mulai beralih ke mobil listrik setelah Tesla membuat debut yang spektakuler.

Memasuki sebuah peluang bisnis diawal, ketika permintaan masih kecil dan tak begitu jelas, memang akan membahayakan kondisi keuangan perusahaan bila usaha itu gagal.

Bukankah tujuan dari sebuah usaha adalah keberlanjutannya untuk masa yang panjang kedepan. Bukan hanya sekali langkah lalu diam.

Keberlanjutan bukan ditentukan oleh satu langkah saja, tapi beribu-ribu langkah yang membutuhkan kesabaran, ketekunan dan mungkin beberapa kemunduran dalam prosesnya.

Jadi, kadang kita harus lebih lamban agar bisa selamat dalam rimba belantara dunia yang berputar seperti gasing ini.

Masih ingat kura-kura - hewan yang bergerak sangat lamban, tapi umurnya bisa panjang sekali dan besar badannyapun bisa mengalahkan ukuran kancil yang lincah bergerak. Semoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun