Meiguo terjemahan bahasa mandarin untuk Amerika Serikat yang artinya negara yang indah. Mungkin ini ungkapan hati orang Tiongkok ketika pertama kali melihat Amerika, entahlah.
Tapi kini sebutan negara yang indah itu perlu dipertanyakan. Karena indah bukan semata hanya dinilai dari alamnya saja, tetapi juga dari orang-orang yang mendiaminya.
Gelombang kebencian orang kulit putih, terhadap bangsa kulit kuning utamanya Tiongkok meningkat tajam hari-hari belakangan ini.
Ungkapan kebencian itu sudah bukan hanya verbal saja tetapi meningkat menjadi kekerasan fisik yang berbahaya bahkan mengancam keselamatan jiwa.
Bibit kebencian ini ditabur pada saat pandemi covid-19 dimulai. Ungkapan presiden Donald Trump ketika itu yang mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus cina. Tiongkoklah yang menyebabkan timbul dan tersebarnya penyakit ini keseluruh dunia.
Kini masa tuaian sudah tiba, bibit yang ditanam oleh Donald Trump berbuah di masa Joe Biden sebagai presiden.
Sialnya para hater itu tidak bisa membedakan yang mana keturunan cina dan bukan, sehingga mereka yang mirip wajahnya seperti orang korea dan orang asia kulit kuning semuanya ketiban pulung. Mereka tak terkecuali mengalami kekerasan fisik saat ini.
Selintas, persoalan yang memicunya adalah masalah rasial. Tapi sepertinya bukan. Karena Amerika selama ini bisa besar dan menjadi raksasa, semuanya atas kontribusi para imigran, dan imigran ini datang dari berbagai bangsa dan ras. Koq, selama ini semua bisa berjalan seiring?.
Semua yang terjadi di Amerika hari-hari ini hanya masalah "perut" - masalah ekonomi. Tidak lebih.
Orang kulit putih Amerika hidupnya sudah terlalu nyaman. Ketika terjadi perubahan didunia, mereka tetap tak mau berubah - baik dalam pola pikir maupun perilaku hidupnya yang boros.