Semua pemain saham hampir sudah paham bagaimana menghargai selembar saham. Dari analisa fundamental sampai dengan menggunakan chart. Bahkan yang lebih canggih lagi, sekarang semua pekerjaan itu sudah diambil alih oleh robot yang dilengkapi dengan AI.
Duduk manis saja sambil melihat monitor komputer, keuntungan akan mengalir dengan deras bahkan meluber.
Apakah nantinya harga saham yang tercipta adalah hasil dari kesepakatan yang dibuat oleh robot-robot ini?.
Ah.. sepertinya itu masih membutuhkan waktu yang sangat panjang sekali, atau mungkin tidak pernah terjadi karena bursa saham tidak lagi diperlukan oleh pengusaha untuk menggali modal.Â
Semua mungkin saja terjadi. Dunia kita sekarang sering membuat kita terkejut tidak seperti drama korea yang lebih mudah ditebak bagaimana akhirnya.
Kita masih percaya bahwa semua usaha yang terdaftar dibursa saham adalah usaha yang dikendalikan oleh manusia. Keluarnya produk baru - bentuk dan kapannya masih ditentukan oleh petinggi perusahaan.Â
Berapa besar deviden yang akan dibagikan setiap tahun masih ditentukan oleh manusia. Sepertinya semua keputusan masih ditentukan oleh manusia.
Jadi apa yang kita lihat sebagai output dari usaha itu masih ada jejak tangan manusia - alias para petinggi perusahaan tersebut.
Lalu menjadi rasa ingin tahu, apakah harga saham yang tercipta di bursa setiap hari bisa ditentukan oleh manusia yang menjadi CEO atau founder dari usaha tersebut?.
Seharusnya bisa, karena setiap keputusan yang dibuat oleh satu atau dua orang ini mempengaruhi secara keuangan terhadap usaha yang dipimpinnya. Sedangkan harga saham adalah refleksi kinerja dan harapan kedepan dari usaha tersebut.