Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masalah Selalu Punya Akarnya

13 Februari 2021   05:00 Diperbarui: 13 Februari 2021   05:02 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:lovecitadel.org

Kadang-kadang kita bisa sedikit iri dengan keberhasilan orang lain. Koq dia bisa berhasil sedangkan aku sudah berusaha sekuat tenaga -- bahkan hampir kehabisan tenaga tidak juga berhasil seperti dia. 

Biasanya perasaan iri ini selalu diiringi dengan sederet alasan yang membenarkan kondisi kita untuk tidak berhasil -- karena inilah dan karena itulah. Aneh selalu saja ada alasan. 

Pandemi covid-19 sudah hampir 1 tahun sebentar lagi. Tapi tanda-tanda menuju kepada penurunan jumlah yang terkena tidak juga tampak. 

Dulu orang menggebu-gebu dengan pemikiran bahwa dengan datangnya vaksin maka masalah pandemi covid-19 ini akan berakhir. Ternyata tidak semudah itu. 

Masih banyak persoalan yang timbul disekitar keberadaan vaksin -- dari efek setelah disuntik vaksin sampai baru-baru ini, orang yang belum masuk dalam kategori yang disuntik vaksin gelombang pertama ternyata sudah disuntik. 

Tak ada salahnya kita mencari referensi atau katakanlah mengamat-amati apa yang dilakukan oleh penduduk belahan bumi lain menghadapi keseharian pandemi ini.

 Apa yang mereka lakukan sehingga tingkat penularannya bisa ditekan. Tidak usah jauh-jauh, kita amati Taiwan saja. 

Sejak mula terjadinya pandemi, jumlah orang yang tertular oleh virus covid-19 ini sangat kecil sekali. Jika dibandingkan dengan negara-negara -- bahkan dengan kita sekalipun. 

Taiwan saat itu sama seperti kita, belum di vaksin dan mereka tidak menerapkan status lockdown dalam pengendalian penyebaran. Seperti yang dilakukan oleh China. 

Ternyata dalam kesehariannya hampir seluruh penduduk Taiwan telah menerapkan yang kita kenal dengan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

Penduduk mereka secara disiplin menerapkan 5M ini. Dan korelasi positipnya adalah angka yang tertular oleh virus covid-19 sangat rendah jika tidak mau dikatakan hampir nihil. 

Penerapan 5M ini adalah jalan paling cepat dan tidak memakan biaya besar untuk menekan angka penularan virus covid-19, tetapi hal yang nampaknya sederhana ini sangat sulit kita lakukan. Contohnya banyak, ditegur tidak pakai masker -- petugas yang negur diajak berantem. Inilah kita. 

Karena 5M itu sendiri adalah masalah mengubah kebiasaan. 

Jika sudah menyangkut kebiasaan, maka yang tersentuh adalah bagian terdalam dari manusianya sendiri. Dirinya sendiri. Coba saja kita lihat bagaimana China membuat peraturan tidak boleh meludah sembarangan. 

Ini adalah sebuah revolusi "kebudayaan". Dibutuhkan bertahun-tahun dan ribuan orang yang dihukum karena melanggarnya agar kebiasaan ini hilang atau paling tidak bisa dikendalikan. 

Jadi untuk masalah penerapan 5M ini, pemerintah tidak bisa hanya menurunkan anggota TNI dan Polri untuk menegakkan disiplin, tapi pemerintah harus melakukan pendekatan kultural agar protokol 5M ini bisa dipatuhi dan ditaati. Karena merubah kebiasaan adalah ranah budaya. 

Titik awal dari meningkatkan kepatuhan 5M ini bisa dimulai dari televisi. Wajibkan semua stasiun televisi agar host acara mengingatkan untuk menerapkan 5M sebelum mulai acaranya. Diingatkan berulang-ulang. 

Sebarkan himbauan-himbauan yang menarik dalam bentuk video-video pendek agar menerapkan 5M. Libatkan pemuka publik -- entah itu artis, ulama, tokoh agama, budayawan dalam proses edukasinya. 

Ini pekerjaan besar -- merubah sebuah budaya. Karena bila budaya ini bisa diterapkan maka 50% dari masalah pandemi covid-19 ini sudah bisa diselesaikan. 

Ingat sekali lagi bagaimana cara menularnya virus covid-19 ini. Melalui droplet, tanpa droplet virus ini belum diketahui lagi bagaimana cara menularnya. 

Sebelum menerima vaksin seluruhnya, kita bisa melindungi diri dan lingkungan dengan menerapkan 5M agar terhindar dari virus covid-19. Semakin kita mematuhi menerapkan 5M maka pemulihan ekonomi akan berlangsung lebih cepat. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun