Mohon tunggu...
James Ryan
James Ryan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Gigi/Universitas Airlangga/Ketua OSIS SMA 2021-2022

Saya adalah Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran Gigi dan Prodi Kedokteran Gigi. Tentunya sebagai seorang mahasiswa di bidang kesehatan dan sebagai WNI, maka saya harus berpikir kritis dan cermat mengenai isu-isu kesehatan yang ada di Indonesia. Artikel saya di sini akan dipakai untuk menyuarakan aspirasi untuk kepentingan dan kemajuan kesehatan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembebasan Pembayaran BPJS? Bijakkah Itu?

21 Agustus 2023   23:21 Diperbarui: 3 Juni 2024   00:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal Menarik tentang Kesehatan 

Masalah kesehatan tentu saja sudah menjadi hal utama yang diutamakan di dalam kehidupan kita. Dengan adanya kesehatan yang baik tentu dapat memberikan kita berbagai dampak positif, salah satunya yaitu mendukung kinerja dan produktivitas kegiatan kita. Namun untuk mendapatkan dan mempertahankan kesehatan yang baik ini tentunya diperlukan suatu usaha yang besar. Sebagian besar dari anda mungkin berpikir bahwa hanya dengan kesadaran diri sendiri seperti rajin olahraga yang menentukan seseorang dapat mendapatkan kesehatan yang baik. Akan tetapi, anda melupakan satu faktor lain yang lebih besar pengaruhnya dan lebih sulit untuk dikendalikan, yaitu biaya pengobatan. Beruntungnya, di Indonesia terdapat kebijakan dari pemerintah untuk membantu mengurangi biaya pengobatan itu, yaitu melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang telah ada semenjak 1 Januari 2014 (Kominfo.go.id, 2023).

Pengeluaran Biaya Kesehatan di Indonesia

Rata-rata pengeluaran di Indonesia untuk biaya pengobatan adalah sebesar Rp 22.127 per bulannya pada angka 2021 (BPS; DataIndonesia.id, 2022). Pengeluaran kesehatan per kapita ini terlihat cukup sedikit, bahkan jika dibandingkan dengan rata-rata UMR Indonesia yang berjumlah Rp 3.070.000 per bulan (CNBC Indonesia, 2023) yang artinya hanya 0,7% dari total pendapatan per kapita penduduk di Indonesia. Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa jika ditotalkan dengan jumlah penduduk di Indonesia saat ini yang di angka 273,8 juta jiwa maka akan terdapat nilai sebesar Rp. 6,06 trilliun rupiah. Tentunya jumlah ini lebih sedikti dikarenakan di dalamnya sudah ada termasuk penerimaan bantuan dari dana BPJS. Dapatkah anda membayangkan betapa besarnya penanggungan biaya kesehatan bagi masyarakat jika tidak ada bantuan pendanaan dari pemerintah melalui program BPJS?

Hal Menarik Mengenai Bantuan Dana dalam BPJS

Buni Gunadi Sadikin dalam Konfrensi Pers terkait
Buni Gunadi Sadikin dalam Konfrensi Pers terkait "Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, 22 Nov 2021 [Cnbc Indonesia, 2021]

Pada tahun 2021, Pemerintahan Republik Indonesia menyetor anggaran sebesar Rp 34 Trilliun hanya untuk anggaran BPJS. Dapat dikatakan bahwa Pemerintah telah membantu rakyat Republik Indonesia dengan ratio mencapai 7x lipat. Anggaran tersebut disalurkan kepada peserta kartu BPJS dengan total 952.2 juta peserta dalam bulan Januari hingga bulan Oktober 2021, data selanjutnya juga menunjukkan bahwa dalam 10 bulan tersebut, terdapat rata-rata 95.22 juta pengguna kartu BPJS untuk tiap bulannya. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam 10 bulan tersebut terdapat sebagian besar masyarakat Indonesia yang menggunakan kartu BPJS lebih dari satu kali pemakaian. Tentunya jika kita menghitung pengeluaran untuk tiap pengguna secara kasar dengan menggunakan matematika sederhana, maka didapatkan bahwa setiap pengguna diberikan bantuan sebesar Rp. 357,068 untuk tiap pesertanya. Hal ini jika merujuk kepada data sebelumnya yaitu data rata-rata pengeluaran kesehatan per kapita untuk kuratif di indonesia pada tahun 2021 sebesar Rp. 22,127. Tentunya jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan bantuan subsidi BPJS dari pemerintah

Meskipun data tersebut berada pada tahun 2021 yang juga merupakan data-data yang diambil pada saat pandemi Covid-19, tetapi harus kita sadari bahwa jika dengan tidak adanya dana bantuan dari BPJS pemerintah maka sebagian besar rakyat Indonesia akan susah untuk mengalami perobatan pada tahun itu, yang di tahun itu semua harga perlengkapan dan penyediaan jasa pengobatan medis naik dalam skala besar. Terlebih lagi, rata-rata jumlah pasien BPJS di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 34,8% dari penduduk di Indonesia. Dengan ini dapat dikatakan bahwa rakyat Indonesia sangat memiliki ketergantungan yang dalam kepada biaya bantuan pengobatan peserta BPJS

Perbandingan Biaya Iuran Kesehatan Indonesia dengan Negara Lain

 Metro.co,uk , 2018
 Metro.co,uk , 2018

Isu mengenai Iuran BPJS per bulannya yang terkesan membebani rakyat Indonesia maka sangatlah menarik jika kita membicarakan hal tersebut. Jika dilihat dari tabel di atas, maka menunjukkan bahwa Iuran BPJS kita sangatlah kecil jika sekalipun dibandingkan dengan negara Filipina. Dengan melihat akan hal itu, patutlah kita sadari bahwa pemerintah RI sudah sangat berusaha untuk membantu rakyat Indonesia dalam pembayaran dan penjagaan kesehatan rakyatnya. Sudah sebagai kewajiban bagi kita sebagai rakyat Indonesia untuk membantu pemerintahan dalam menjalankan program ini. Ingat Iuran BPJS yang mungkin sedang tidak kamu butuhkan dan kamu anggapi sebagai suatu hal yang sia-sia, namun dibelakangnya terdapat jutaan rakyat Indonesia yang sangat membutuhkannya untuk biaya pengobatan mereka!

Kesimpulan

Oleh karena itu, maka dapat disimpulkan bahwa banyak sekali rakyat Indonesia yang masih menggantungkan dirinya pada biaya bantuan BPJS dari Pemerintahan Indonesia. Sebagai rakyat yang cerdas, sudah seharusnya kita memiliki pola pemikiran dengan menganggap bahwa BPJS adalah suatu produk investasi jangka panjang yang dapat digunakan jika munculnya suatu kondisi parah kepada kita secara mendadak seperti pandemi Covid-19. Ingatlah bahwa rata-rata biaya pengobatan per bulannya yang didukung pemerintahan RI pada 2021 melebihi 10x lipat dari rata-rata pengeluaran kesehatan dari rakyat Indonesia sendirinya. Satu kalimat cerdas untuk permasalahan ini yaitu "kita memang tidak bisa memprediksi kapan badai datang, namun hanyalah dengan persiapan yang matang maka kita tidak akan gentar dan dapat menghadapinya". Sekali lagi, marilah kita membayarkan biaya iuran BPJS/ bulannya dengan tepat waktu dikarenakan iuran BPJS adalah sebagai dana investasi yang dapat memberikan "keuntungan" hingga 10x lipat dalam pemakaiannya. Selain itu iuran BPJS adalah sebagai bantuan kepada pemerintah yang sudah rela bahkan membayarkan 10x pengeluaran per bulannya untuk kesehatan pada tahun 2021. Dengan kata lain, meskipun kita merasa tidak membutuhkan bantuan tersebut, namun masih banyak saudara kita di tanah air yang membutuhkan sandaran finansial yang sangat kuat! 

Referensi

1.  Metro.co.uk,2018. Besaran Iuran Jaminan Kesehatan di Beberapa Negara Asia

2. CnbcIndonesia, 2021. Bayar Klaim BPJS Kesehatan, Pemerintah Setor Rp 34 Triliun

3. Manajemen Pembiayaan kesehatan.net

4. Finance.detik.com, 2018. Membandingkan BPJS dengan Layanan Kesehatan di Negara Lain

5. DataIndonesia.id, 2022. Warga RI Habiskan Biaya Pengobatan Rp18.754 per Bulan pada 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun