Sikap kita yang kurang sabar, kurang bersyukur dengan apa yang kita peroleh hari ini, sikap cukup kurang cukup dan sikap mau cepat jadi kaya menjadi pemicu utama bagi diri kita sendiri untuk terjerumus dalam penawaran investasi yang katanya bisa dalam waktu sekejap, seperti dalam sulap bim sala bim langsung berubah menjadi kaya raya.
Berpikir secara logika saja, apa mungkin ya? Investasi dalam sekejap bisa langsung mendapatkan keuntungan ratusan kali lipat? Sejak tahun 1990-an sudah ada investasi yang menawarkan keuntungan berlipat saat menanamkan investasinya di awal Rp 10 juta misalnya. Lalu kemudian dalam waktu satu bulan sudah naik menjadi Rp 15 juta atau Rp 20 juta.
Biasanya, konsumen yang diberi pancingan seperti ini akan terpancing emosinya atau nafsunya untuk langsung pasang modal banyak di awal. Ada yang berani pasang modal Rp 100 juta, lalu dalam satu bulan naik jadi Rp 200 juta. Karena terburu nafsu ingin cepat kaya dan dapat uang banyak, uang yang Rp 200 juta tadi dipasang lagi sebagai investasi.
Tapi, sayang seribu kali sayang, begitu tanam modal Rp 200 juta si investor tadi melarikan diri. Uang yang sudah tertanam sampai miliaran rupiah raib begitu saja tanpa jelas kemana arahnya. Karena sudah merasa ditipu dan dibohongi, melaporlah ke pihak yang berwajib.
Sekarang, polanya sudah berubah. Dan eranya sudah serba teknologi. Banyak orang saat ini terlanjur percaya dengan investasi-investasi online yang ijinnya tidak jelas, perusahaannya tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anehnya, masyarakat kita sudah banyak yang terkena tipu dan sudah banyak contoh orang-orang yang tertipu tetap saja masyarakat kita masih banyak yang percaya dengan investasi-investasi bodong.
Jangan gelap mata! Gaya hidup yang jadi model untuk mengajak kita berinvestasi sengaja diciptakan glamour dan berlebihan agar masyarakat percaya bahwa model yang 'dianggap' telah ikut dalam investasi itu benar-benar nyata mendapatkan keuntungan berlipat ganda.
Pastikan dulu apakah perusahaannya jelas berbadan hukum, terdaftar di OJK atau telusuri secara diam-diam dimana kantornya, siapa saja orang-orang yang ada di dalamnya dan bila perlu pastikan bahwa perusahaan investasi tersebut memiliki ijin yang lengkap.
Jangan langsung percaya dengan gaya hidup glamour orang-orang yang ada di dalamnya, belum tentu itu benar seratus persen. Pastikan dulu apakah benar-benar investasi itu menguntungkan atau tidak. Karena, saat ini sangat banyak aplikasi-aplikasi digital dan online yang menawarkan investasi 'yang katanya sangat menguntungkan'.
Teliti dulu sebelum membeli, amati dulu sebelum memutuskan untuk menanamkan investasi di perusahaan tersebut. Pastikan perusahaan investasi itu terdaftar dan memiliki ijin yang resmi dari pemerintah, agar kelak kalau pun tertipu masih ada harapan uang yang kita tanamkan bisa kembali, walaupun tak utuh lagi.
Memilih investasi itu sebenarnya masalah hati. Kalau perasaan dan kata hati kita berkata tidak, mohon jangan dilawan. Itu pasti peringatan agar kita jangan terjerumus dengan nafsu melipatgandakan uang dalam sekejap. Masih banyak cara lain yang LEGAL untuk berinvestasi. Satu hal yang paling penting lagi adalah jangan pernah bertanya terkait investasi itu apakah legal atau bodong pada orang yang salah, alamatnya tetap jadi terjerumus ke dalam kesalahan yang sama.
Kalau kata hati sudah merasa tak pas, segera putuskan untuk tidak berinvestasi di produk investasi yang bodong. Kalau pun akhirnya kita tetap tertipu atau sudah tau kalau investasi itu bodong, dan kita tetap menjalankannya serta mengajak orang lain ikut sama artinya dengan kita membesarkan perusahaan bodong. Lain kali, jangan mudah terbawa emosi. Jangan pula sudah tau bodong masih juga mau dibohongi. Giliran sudah bermasalah langsung berteriak minta tolong dan berharap uangnya kembali. Pastikan bahwa Anda tidak tertipu dengan investasi bodong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H