Dari cerita beberapa teman, hubungan toksik yang mulai muncul di tengah keluarga seringkali berawal dari masalah kecil saja. Â Â
Berikut ini ciri-ciri sebuah hubungan yang terjebak dalam toxic relationship.
1. Muncul Rasa Curiga
Sebuah hubungan yang bisa berjalan harmonis dan seiring ketika pasangan saling mengenal dan saling memahami. Apalagi pasangan tersebut sama-sama bekerja dan memiliki penghasilan masing-masing.Â
Kalau dari awal tidak sepakat dengan masalah ini, maka akan muncul rasa saling curiga. Bukan hanya masalah penghasilan, masalah di tempat kerja juga akan menjadi perdebatan panjang ketika rasa saling curiga sudah muncul.
2. Tidak Mendukung dan Cenderung Abai
Ketika di masa pacaran mungkin kita sudah sepakat untuk saling mendukung satu sama lain. Tapi, kenyataannya, setelah menjalani bahtera rumah tangga, rasa saling mendukung itu tidak ada sama sekali bahkan terkesan abai.
Mau pulang jam berapa, mau makan apa hari ini, semua berjalan masing-masing. Tidak ada lagi perbincangan yang harmonis ketika perasaan yang dulu berubah menjadi racun bagi keberlangsungan hubungan.Â
Beberapa dari kita mungkin merasakan persaingan, bahkan saling meremehkan. Jika berlangsung terus menerus, hubungan semacam ini bisa menyebabkan satu sama lain menjadi tidak percaya diri dan cenderung merasa bersalah.
3. Muncul Kata-kata Kasar dan Merendahkan
Teman saya bercerita bahwa hubungannya dengan pasangan semakin tak 'layak' ketika pasangannya selalu melontarkan kata-kata kasar saat pulang agak terlambat atau usahanya sedikit agak seret karena sesuatu hal.
Dan biasanya, kata-kata kasar tak jauh dari kata-kata merendahkan dan membanding-bandingkan dengan orang lain, entah teman satu sekolah atau mantan pacar.Â
Kalau sudah begini, biasanya salah satu pasangan akan menghindar untuk berbicara atau menyampaikan sesuatu yang sesungguhnya sangat menginginkan memperoleh respon positif dari pasangan, tapi yang diperoleh justru sebaliknya.
4. Memutuskan Sesuatu Tanpa Kompromi
Ciri hubungan yang sudah tidak tertular racun juga akan terlihat dari sikap pasangan suami istri ketika mengambil sebuah keputusan tidak ada kompromi lagi. Keputusan hanya ditentukan oleh satu pihak tanpa mau mendengar pendapat pasangan.