Mau mandi air panas atau air belerang, di Sumatera Utara banyak tempatnya. Tempat-tempat yang sudah biasa dikunjungi wisatawan adalah Sipoholon Tapanuli Utara, ada juga tempat pemandian air soda di Desa Parbubu, Tapanuli Utara, Lau Sidebuk-debuk-Karo, pemandian air panas di Sosopan, Sipirok dan tempat-tempat pemandian lainnya.
Yang tak kalah menariknya adalah kawasan wisata yang belum dikelola dengan maksimal dan pemiliknya pun kebanyakan perorangan.Â
Dari beberapa objek wisata yang ada di Kabupaten Deli Serdang, salah satu yang kami kunjungi adalah Goa Ergendang yang ada di Penungkiren, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Setelah mengikuti sebuah kegiatan di Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, salah seorang teman mereferendikan untuk mengunjungi kawasan wisata Goa Ergendang.
Perjalanan ke kawasan wisata ini lumayan memanjakan mata, karena selama perjalanan kita bisa menikmati kawasan hutan, tanaman dan danau buatan atau kolam pancing yang luas. Jarak dari Medan ke lokasi wisata ini sekitar 40 kilometer dan sangat cocok untuk mengisi liburan bersama teman dan keluarga.
Begitu sampai di lokasi wisata ini, kami membayar tiket masuk Rp 13 ribu per orang dan langsung menyusuri jalan menuju gua tempat pemandian air panas. Kolam buatan pemandian air panas tersebut berada di dalam goa yang menambah kesan eksotis lokasi wisata ini.
Teman-teman yang ikut dalam kegiatan di Biru-Biru langsung ganti pakaian dan menikmati hangatnya air kolam di dalam gua. Selain kolam di dalam gua, ada juga kolam renang terbuka dan masih berada di lokasi wisata ini.
Salah seorang pengunjung yang dengan gembiranya merasakan bagaimana air pancuran menerpa pundak dan pinggangnya, sensasinya seperti dipijat dan membuat darah didalam tubuh terasa mengalir lancar.
"Baru kali ini saya mengunjungi Goa Ergendang, ternyata kolamnya ada banyak, airnya tak terlalu panas, dan bau belerangnya juga tidak begitu menyengat. Di lain kesempatan, saya akan datang lagi bersama keluarga untuk menikmati hangatnya air kolan Goa Ergendang," kata Dina Silalahi.
Menurut salah seorang penjual makanan dan minuman di kawasan wisata ini, Goa Ergendang ini dibuka pada 2016. Dan aktif dikelola pada 2017 hingga saat ini. Dan, dimasa pandemi Covid-19 sempat tutup untuk umum, kemudian dibuka kembali dengan peraturan protokol kesehatan yang ketat.
Saat duduk santai menikmati gua yang eksotis, ada hal yang menakjubkan di kawasan wisata ini. Dimana di dalam gua ini terjadi yang namanya batuan stalagmit dan stalaktit.
Seperti pelajaran IPA pada masa SMP dulu, dijelaskan bahwa stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsit atau kalsium karbonat yang berasal dari air yang menetes. Pembentukannya itu secara vertikal, dari bawah tumbuh ke atas.
Bentuk stalagmit berbeda-beda. Ada yang lebar, pendek, tinggi, kurus dan juga menjulang seperti menara. Bentuknya ditentukan oleh tingkat menetesnya air di daerah tropis yang mempunyai tingkat karbondioksida tinggi dan di daerah kering. Sehingga pengendapan dapat dipercepat oleh penguapan.
Kemudian, ada stalaktit yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya menetes. Jika stalagmit batuan yang berbentuk lancip dengan ujung mengarah ke atas, stalaktit adalah batuan yang runcing dan berlubang-lubang lancip dengan ujungnya mengarah ke bawah.Â
Stalaktit terbentuk dari kalsium karbonat yang mengendap serta mineral-mineral lainnya, yang terendap dalam larutan air bermineral.
Sensasi air hangat saat mandi di kolam yang ada di dalam gua ini rasanya sangat berbeda dengan mandi air panas di tempat lainnya. Karena, mandi air hangat di Goa Ergendang ini membuat pengunjung yang datang untuk datang kembali sekadar menghilangkan rasa lelah atau pegal-pegal ditubuh.
Karena kepemilikan kawasan wisata ini perseorangan, tata kelolanya pun sesuai selera dari pemiliknya. Andaikata kawasan wisata ini berkolaborasi dengan Pemkab Deli Serdang untuk pengembangannya di masa yang akan datang, bisa jadi kawasan wisata ini akan semakin dikenal luas sampai ke berbagai belahan dunia.
Yang pasti, sensasi mandi air hangat di dalam Goa Ergendang ini membuat saya dan teman-teman ingin datang lagi untuk menikmati terpaan air pancurannya atau sekadar berendam menghilangkan rasa penat dan lelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H