Kalau disuruh hitung, sudah berapa judul buku yang Anda baca? Mungkin kalau dihitung secara kasar saja sudah ada seribuan judul buku yang dibaca sampai hari ini. Minat baca yang tumbuh didalam diri saya terduplikasi dari kedua orangtua saya yang juga rajin baca buku.Â
Sekadar kilas balik waktu masih anak-anak, orangtua saya selalu mengingatkan saya untuk selalu belajar terutama baca, baca dan membaca. Kata orangtua, dengan rajin membaca kita bisa membaca dunia. Dalam hati saya waktu itu, apa mungkin dengan membaca kita bisa membaca dunia ini?
Lantas, pertanyaan itu terus saya simpan di pikiran saya. Menanjak usia dewasa dan memasuki dunia perguruan tinggi jawaban atas perkataan orangtua saya makin terbukti. Dengan membaca koran atau majalah saya bisa mengetahui keadaan di dunia ini. Dengan membaca beberapa buku, saya bisa mengetahui adat istiadat negara-negara lainnya di atas bumi ini, letak geografisnya, cuaca dan iklimnya serta nama-nama pemimpinnya.
Kebiasaan membaca itu pun saya wariskan ke anak-anak saya. Setiap hari, saya tidak pernah bosan-bosannya mengingatkan anak-anak untuk selalu baca buku dan membaca apa saja yang positif bagi pertumbuhannya.Â
Menanamkan kebiasaan membaca sejak usia dini akan memberi manfaat positif di kemudian hari. Sekarang, anak-anak saya sudah remaja dan memiliki minat baca yang lumayan. Setiap kali diajak ke mal, pasti mereka minta singgah dulu ke toko buku sekadar melihat buku-buku baru dan kalau berminat pasti dibeli.
Menyikapi perkembangan teknologi dan informasi seperti sekarang ini, minat baca masyarakat terhadap jenis bacaan seperti buku terbilang menurun, karena sudah banyak penerbit atau toko buku online yang menjual buku secara online, dan pembaca cukup membeli e-book yang siap diunduh dari toko buku onlinenya begitu kita melakukan pembayaran.Â
Bagaimana pula nasib perpustakaan yang belakangan ini pengunjungnya semakin menurun. Perpustakaan pun saat ini harus bisa melakukan inovasi-inovasi agar masyarakat mau datang ke perpustakaan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, adanya perangkat dan sistem komputer, jaringan internet, memungkinkan aliran data dan informasi dapat diperoleh secara lebih cepat dan mampu menampilkan lebih banyak keragaman koleksi serta dengan tampilan yang menarik. Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi harus tetap mengadopsi sistem ini dan memanfaatkan kesempatan yang baik ini.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menarik minat masyarakat datang kembali ke perpustakaan adalah mengubah pola yang selama ini dijalankan harus diubah ke pola yang baru. Dimana, para pustakawan yang ada di perpustakaan harus mampu memanfaatkan tantangan menjadi sebuah peluang. Tantangan yang ada adalah, bagaimana meningkatkan minat baca masyarakat dan menarik minat masyarkat agar mau datang ke perpustakaan.
Seperti diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 28B ayat (1) bahwa "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia" dan pasal 31 ayat 1 mengamanatkan bahwa "setiap warga negara berhak mendapat pendidikan".