Sekilas tentang Nommensen yang terkenal tidak hanya di kalangan suku Batak Toba, tapi juga hingga ke penjuru dunia. Hasil dari pekerjaannya adalah berdirinya sebuah gereja terbesar di wilayah suku bangsa Batak Toba. Gereja itu bernama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang sampai hari ini berkantor pusat di Pearaja Tarutung Tapanuli Utara sekaligus sebagai tempat pendidikan para pendeta dan penginjil.
Nommensen dilahirkan di sebuah pulau kecil Noordstand, Jerman Utara, 9 Februari 1834. Sejak kecil Nommensen sudah hidup di dalam kemiskinan dan penderitaan, ia juga sudah mencarai nafkah untuk membantu orangtuanya.Â
Tahun 1861 ia ditahbiskan menjadi pendeta dan sesudahnya ia berangkat menuju Sumatera dan tiba pada bulan Mei 1862 di Padang. Ia memulai pekerjaannya di barus dan mulai belajar bahasa Batak serta Melayu.
Mengalami banyak cobaan selama perjalanannya di tanah Batak, Nommensen akhirnya memilih tinggal di Sigumpar sejak tahun 1891. Nommensen meninggal dunia di usia yang sangat tua (84 tahun), pada tanggal 23 Mei 1918. Pelayanannya di tanah Batak berjalan selama 56 tahun.
Menikmati perjalanan wisata di Dairi dan Tapanuli Utara, tak akan terlepas dari keberadaan wisata kuliner dan buah tangan yang bisa dibawa sebagai pertanda kita telah mengunjungi sebuah kawasan wisata.
Kalau dari Sidikalang, Dairi kita bisa membawa buah tangan Kopi Sidikalang atau buah tangan lainnya yang kita anggap layak untuk dibawa pulang sebagai kenangan. Kalau dari Tapanuli Utara, ada banyak buah tangan sebenarnya yang bisa kita bawa. Selain kacang sihobuk, ada juga nenas, ulos batak atau menikmati pemandian air panas di beberapa tempat.
Objek-objek wisata di Dairi dan Tapanuli Utara sebenarnya tidak hanya wisata rohani TWI Sitinjo atau Salib Kasih di Siatas Barita. Masih banyak kawasan wisata lainnya yang sangat menarik dan membuat kita betah untuk berlama-lama di kawasan wisata tesebut.
Kalau saja pemerintah benar-benar memiliki kepedulian dalam menata pedagang dan melakukan inovasi-inovasi terhadap beberapa kawasan wisata di Dairi dan Taput, pasti wisatawan domestik dan manca negara mau datang untuk mengunjunginya.
Ada harapan, dengan dibukanya rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Silangit, akan memudahkan wisatawan datang ke Salib Kasih. Pembangunan infrastruktur jalan tol yang pada akhirnya bisa memperpendek jarak tempuhn dan waktu tempuh yang semakin singkat juga dapat menyedot arua wisatawan datang ke Tarutung dan Dairi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H