Apa saja sih yang kalian tahu tentang Timun, Sawi pagoda dan kangkung?
Nah Kalau belum tahu, Yuk Cari tahu!
Timun adalah Buah yang memiliki banyak kandungan loh! Â Timun memiliki kandungan vitamin yang beragam seperti Vitamin C, K, A, B1 dan banyak lagi, Timun juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Timun juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti membantu sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung dan banyak lagi. Nah sekarang bagaimana dengan sawi pagoda? Sawi pagi pagoda adalah sayuran yang memiliki kandungan kalsium, Vitamin zat besi yang berlimpah. Bagi kesehatan Sawi pagoda dapat Menjaga gula darah, hipertensi Kolesterol jahat dan banyak lagi. Terakhir yaitu kangkung adalah sayuran hijau yang tidak hanya lezat tetapi kaya dengan nutrisi seperti vitamin C, kalsium dan zat besi, mamfaat kangkung juga banyak seperti menjaga kesehatan jantung dan pencernaan.Â
Nah sekarang ikuti Yuk, Bagaimana perjalanan kelompok 4 melakukan pembudidayaan timun dan sawi pagoda dengan metode tumpang sari dari persiapan hingga panen.Â
1. Persiapan awal
Pada awal praktikum kelompok kami berfokus untuk sanitasi lahan atau pembersihan lahan secara menyeluruh, Pembersihan lahan berguna untuk Memberantas gulma, menghindari hama yang sudah ada di lahan dan menciptakan lahan yang bersih dan siap untuk ditanam. Nah kelompok 4 menyingkirkan sisa-sisa tanaman, sisa mulsa dan gulma yang sudah tumbuh di lahan.Â
2. Pembuatan bedengan
Setelah lahan bersih, Kami mulai membentuk bedengan, kami membentuk 3 bedengan dengan mencangkul. Pembuatan bedengan ini harus sesuai dengan syarat tumbuh tanaman timun dan sawi pagoda. Kami membentuk bedengan dengan tinggi 20-30cm dan dengan lebar 1-1,2m Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan syarat tumbuh tanaman dan memungkin akar menembus tanah dan menjaga kelembapan tanah tetap stabil. Kami juga memberikan pupuk organik kandang dan menggemburkan tanah, hal ini dilakukan untuk mengganti unsur hara pada tanah dan memperbaiki struktur tanah
3. Â Pemasangan mulsa
Setelah bedengan selesai, kami mulai memasang mulsa di setiap bedengan, Pemasangan mulsa ini berguna untuk melindungi tanah dari erosi tanah,  pengikisan tanah dan menghalangi perkembangan gulma dan hama. setelah pemasangan mulsa selesai  kami melanjutkan dengan memberikan jarak tanam antara timun dan sawi pagoda, Jarak tanam yang diberikan yaitu 30x30, Pemberian jarak tanam berfungsi untuk memastikan tanaman untuk berkembang dan menghindari persaingan cahaya matahari, unsur hara dan air antara tanaman timun dan sawi pagoda. Â
4. Penanaman bibit sawi pagoda dan penyemaian benih Timun
Setelah pemasangan mulsa selesai, kami melanjutkan untuk mulai menanam sawi pagoda dan penyemaian biji timun dengan jarak tanaman yang sudah ditentukan. Kami menanam dengan pola bersilang, benih timun diletakkan pada lobang ditengah sedangkan tanaman sawi pagoda di kiri dan kanan. Ada total 560 Bibit pagoda dan 120 benih timun yang kami tanam
5. Perawatan tanaman
setelah penanaman dan penyemaian selesai, kami juga tidak lupa untuk melakukan perawatan tanaman. Kami rutin melakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore. Hal ini dilakukan untuk memastikan air yang cukup untuk tanaman melakukan fotosintesis dan tumbuh berkembang. Kami juga melakukan penyulaman tiap 1 kali seminggu pada tanaman yang mati atau terkena hama untuk memastikan pertumbuhan sawi pagoda dan timun merata di setiap bedengan.
6. Penggunaan sistem hidroponik dan media lahan
Kami juga mempraktikkan sistem hidroponik di Green House pada tanaman kangkung. Kami menanam benih kangkung dengan hidroponik bertipe NUTRIENT FILM TECNIQUE (NFT), metode ini menggunakan aliran air dengan pemberian nutrisi seperti AB Mix karena AB mix memiliki pengaruh yang besar dalam pertumbuhan tanaman, terutama unsur hara dan P. Kalau kita bandingkan dengan pemanfaatan lahan tanah, penggunaan lahan tanah menunjukkan hasil yang lebih baik daripada sistem hidroponik terhadap p hasil panen dan kualitas hasil panen, walaupun hasilnya sama sama baik.Â
7. Panen dan pemasaran hasil
Setelah proses budidaya yang intensif selesai, Kami melakukan pemanenan kedua tanaman timun dan sawi pagoda. Hasil panen kami dipasarkan dan dijual kepada konsumen dengan harga timun Rp15.000/ KG dan sawi pagoda Rp.5.000/ 1 sawi pagoda. Kami memanfaatkan kemasan plastik dan logo pada kemasan untuk menarik konsumen membeli hasil panen kami.Â
PROSPEK USAHATANI TIMUN DAN SAWI PAGODA
Usahatani timun dan sawi pagoda menawarkan prospek yang menjanjikan karena permintaan hasil panen masih stabil di pasaran. Dengan teknik budidaya yang tepat dan inovasi seperti hidroponik, dapat meningkatkan efisiensi produk dan menjaga kualitas produk tetap baik.Â
PENGALAMAN KERJA KELOMPOK 4
Sebagai mahasiswa Prodi Agroteknologi UKSW, Kami belajar bagaimana cara menanam dan menerapkan teknik agronomi, serta menerapkan nilai-nilai kolaborasi dalam menciptakan usaha pertanian yang berkelanjutan. Pengalaman ini memberikan wawasan bagaimana mengelola lahan secara efektif dan menciptakan pertanian yang berkelanjutan. Dengan demikian, sawi pagoda tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan tetapi juga menawarkan peluang bisnis yang luas dan menarik. Semoga cerita dari perjalanan kelompok 4 dapat dijadikan inspirasi bagi pembaca untuk mulai mengembangkan usaha pertanian yang baik dan berkelanjutan.Â
PENGALAMAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Sebagai mahasiswa kami juga ikut menjadi anggota dan narasumber dalam kegiatan Pengabdian masyarakat, Kami berlatih bagaimana proses Pemberian pelatihan, penyuluhan pada Siswa siswa sekolah yang akan meningkatkan pengetahuan siswa dan siswa tentang pertanian
Berikut video yang kami buat selama proses budidaya timun, Â sawi pagoda dan kangkung hidroponik yang bisa kamu saksikan!
https://youtu.be/q8dOqtm40Uk?feature=shared
Setiap lokasi lahan memiliki karakteristik tanah dan kondisi lahan yang berbeda.. Kami membuat artikel ini berdasarkan pengalaman kami selama praktikum. Kami tidak memaksakan pembaca untuk menggunakan teknik yang sudah kami terapkan dalam budidaya timun dan sawi pagoda ini, tetapi kami berharap pembaca dapat menjadikan artikel ini sebagai inspirasi bagi pembaca dalam budidaya Timun, sawi pagoda dan kangkung
 By Anggota Team 4 Dasar agronomi:
#James
#Resa
#Daniel
#Elya
#Adhisty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H