Pertama-tama saya mengucapkan selamat pada Kadin, atas pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Â Kadin 2019, pada 28-29 November 2019 di Bali. Dimana dalam Rapimnas Kadin Indonesia yang dilaksanakan selama 2 hari telah telah menghasilkan rumusan rekomendasi dari pengusaha untuk memperkuat dunia usaha dan perekonomian nasional, semoga dapat segera terwujud.
Seperti kita tahu Kadin itu induk dari semua organisasi pengusaha di Indonesia, jadi sangat strategis dan harus terus sinergis dengan pemerintah untuk kesinambungan pembangunan. Kadin diharapkan menyampaikan informasi kepada pemerintah mengenai permasalahan dan perkembangan perekonomian dunia, yang tentu saja dapat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi dan dunaia usaha nasional. Harapan saya semoga kedepannya Kadin Indonesia semakin sukses menghimpun pengusaha-pengusaha baru, termasuk pengusaha di bidang crypto.Â
Dunia mengamatinya, ada yang memuji dan ada pula yang skeptis, mencuriagainya sebagai yang akan merusak tatanan keuangan fiat negara yang sudah baku. Padahal  sejatinya BTC diciptakan bukan untuk menggantikan sistem keuangan suatu negara, justru lebih besar dan luas yakni menjadi alternatif bagi keuangan dunia, suatu sistem keuangan yang lebih cepat, dan lebih murah. Cepat perpindahannya karena hanya hitungan menit bahkan detik, sejumlah uang crypto yang tidak berwujud telah berpindah ke dompet yang kita inginkan secara anonim dan rahasia yakni peer-to-peer di seluruh dunia, dan dengan biaya yang sangat murah pula, sebagai contoh belum lama berselang seorang pemegang  Bitcoin mengirim uangnya senilai $35 juta, dimana biayanya hanya $0,7 setara dengan harga segelas kopi.
Bermula dari Bitcoin
Menurut Wikipedia:
Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer (P2P) tanpa penyimpanan terpusat atau administrator tunggal, di mana Departemen Keuangan Amerika Serikat menyebut bitcoin sebuah mata uang yang terdesentralisasi . Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang memilikinya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.
Blockchain diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 dan dimanfaatkan sebagai buku besar untuk transaksi publik cryptocurrency bitcoin. Penemuan blockchain untuk bitcoin menjadikannya mata uang digital pertama yang dapat mengatasi masalah double-spending tanpa memerlukan otoritas tepercaya atau peladen pusat. Desain bitcoin ini juga telah mengilhami aplikasi-aplikasi lain.
Perkembangan Blockchain
Crypto yang lahir dari tehnologi komputer berbasis blockchain, sekarang tidak lagi di dominasi hanya oleh BTC, ada lebih dari 9000 jenis cryto lainnya seperti ETH, TRX, LTC, XRP yang disebut sebagai Altcoin (Alternatif coin, coin selain BTC) telah diperdagangkan dengan bebas di dunia maya.
Pemerintah dan Kadin Harus Bersinergi
Mata uang virtual berbasis blockchain ini memang kasat mata, namun sama seperti mata uang fiat yang dua sisinya, uang digital ini pun dua sisinya yang bermakna: satu sisi bisa dipakai untuk tujuan kebaikan dan sisi lain untuk tujuan kejahatan.
Crypto unggul dalam kecepatan transaksi, dan unggul dalam kerahasiaan kepemilikannya dan penggunannya, ini yang membuat BTC dan Altcoin juga efektif dan efisien untuk dipakai dalam bisnis kotor seperti perdangan narkoba, pornografi anak dan pembiayaan terorisme internasional.
Akibat dari kehadiran uang digital ini, banyak menimbulkan persoalan, yang sedang terjadi, dan persoalan yang akan timbul dikemudian hari sebagai imbasnya, disinilah kehadiran peran pemerintah sangat di harapkan, agar secepatnya mengejar ketertinggalan negara kita dibidang blockchain, sebab sebagian besar masyarakat Indonesia masih terlihat pasif menyambut kehadiran uang digital ini, sedangkan negara raksasa ekonomi dunia seperti Tiongkok dan Amerika Serikat telah berperan aktif dalam mengelola keberadaan uang crypto, demikian pun bank-bank dunia telah mulai mengadopsi tehnologi berbasis blockchain ini.
Uang Crypto Semakin Berpengaruh
Saya rangkum beberapa peristiwa diberbagai belahan dunia akhir-akhir ini yang berhubungan dengan uang crypto, sekedar membuktikan bahwa uang digital ini sudah diterima kehadirannya di berbagai negara:
1.Baru-baru ini, disaat Amerika Serikat sedang sibuk dikongres membahas keberadaan coin  Libra besutan Facebook, Tiongkok telah lebih maju selangkah, dengan menerima mata uang berbasis Blockchain ini sebagai suatu keniscayaan. Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji bahwa Tiongkok akan segera mengeluarkan mata uang crypto sendiri,  bahkan sekarang segala sesuatu tentang mata uang crypto ini mulai diajarkan secara bertahap kepada masyarakatnya, pidato Xi tentang keunggulan blockchain diawal bulan Nopember yang lalu langsung membuat harga BTC dan beberapa Altcoin naik sampai 30%. Kabar rencana terbaru:  Klaim mata uang digital Tiongkok akan memiliki kecepatan 220.000 transaksi-per-detik.
2.Telah banyak negara di dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Portugal menerbitkan pedoman pajak cryptocurrency mereka sendiri tahun ini, masuk akal jika mereka mengharapkan peningkatan penerimaan pajak crypto. Mereka memulai kampanye kepatuhan pajak crypto mereka sendiri .
3. Rencana Jerman di tahun 2020, bank Jerman akan melayani berinvestasi dalam cryptocurrency, dan dapat menjadi semudah berinvestasi dalam aset konvensional seperti saham dan obligasi.
4. Bank sentral Ghana akan memimpin percontohan mata uang digital berbasis blockchain nasional disamakan dengan stablecoin. Ghana mencatat 1,4 miliar transaksi uang mobile pada 2018, dengan terjadinya booming pembayaran elektronik di negara itu. Ghana ada di antara daftar negara-negara berkembang yang telah mengumumkan minat mereka untuk meluncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral, termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Kepulauan Marshall, Turki, dan Iran.
5. Masyarakat Palang Merah Norwegia, Denmark dan Kenya meluncurkan "mata uang lokal" yang didukung oleh blockchain sebagai skema dua tahun untuk mengurangi masalah terkait dengan uang tunai. Pengujian sudah dimulai di Kenya dan Ethiopia. Proyek ini bertujuan untuk menjangkau 320.000 pengguna dalam dua tahun.Di daerah pedesaan Kenya, warga menghadapi masalah yang sangat umum terkait dengan keuangan tradisional dan uang tunai. Masalah lain yang terus-menerus terjadi di negara-negara dunia ketiga adalah kurangnya akses mudah ke layanan bank. Di tengah masalah-masalah ini, Palang Merah menerapkan rencana dua tahun untuk melengkapi 'daerah rawan bencana' dengan manajemen uang yang digital dan kebebasan finansial - semua dengan bantuan smartphone.
6. Dana Moneter Internasional (IMF) merekomendasikan bahwa Georgia memasukkan pendapatan dari perdagangan crypto dan pertambangan dalam laporan neraca perdagangan luar negerinya. IMF menyambut lebih transparansi tentang penambangan crypto. Saran IMF cukup relevan, mengingat Georgia saat ini adalah penghasil mata uang digital terbesar ke-4 dari operasi penambangan crypto.
Bagaimana dengan Indonesia?
Seperti kita ketahui pasar crypto di Indonseia masih terbuka luas, dan dari jumlah penduduk yang besar masih relatif kecil yang sudah banyak yang terlibat dalam perdangan mata uang berbasis digital ini, sebentara itu pertukaran atau digital exchange asing sudah menyerbu pasar kita seperti Luno, Upbit, KuCoin, Coinone dan banyak lagi yang akan menyusul. Melihat selama ini pihak swastalah yang berperan secara aktif menerbitan coin crypto baru dan membuka exchange seperti Indodax antuk pertukaran, maka sudah waktunya Kadin Indonesia sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah ikut mendorong, serta berperan aktif memajukan dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang mata uang virtual ini, pemerintah juga harus segera memberdayakan mentor, mengajari masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami apa itu cryptocurrency, dan Kadin sebagai patner pemerintah untuk ikut secara cepat mempersiapkan SDM dalam rangka mengadopsi sistem blockchain ini.
Sebab banyak keuntungan yang bisa dari uang crypto ini, seperti dengan hadirnya stablecoin seperti USDT yang nilainya setara dengan satu dollar AS, berarti perdagangan dunia tidak lagi harus tergantung dengan dollar Amerika. Dengan menggunakan uang crypto masyarakat kita akan lebih bebas membeli dan menjual pruduk apa saja di seluruh dunia. Â Dengan demikian, pemerintah sudah semestinya memperhitungkan pendapatan pajak dari perdagangan mata uang digital ini. Dan yang tidak kalah penting adalah antisipasi kejahatan yang timbul dengan memamfaatkan kemudahan dari menggunakan mata uang digital ini.
Pada tahun 2007 kode Bitcoin dikeluarkan dan dibuat, diumumkan pada tahun 2008, dan nama domain 'bitcoin.org' didaftarkan oleh Satoshi Nakamoto.
Pada tahun 2010, Hanyecz, seorang programmer yang berbasis di Florida, membeli dua pizza seharga 10.000 Bitcoin. Pada hari itu, 1 BTC hanya dihargai $ 0,004 dan saat artikel bertema "SDM UNGGUL INDONESIA PRODUKTIF"Â ini saya kerjakan harga Bitcoin ada dikisaran $7.500, sedangkan harga tertinggi yang pernah dicapai adalah $19.500,47 pada tahun 2017, bahkan ahkan ada yang memperkirakan Bitcoin akan menembus harga $20.000 di tahun 2020.
Fakta ini memperlihatkan bawah mata uang crypto ini juga memberi harapan baru dalam dunia investasi, Â karena harganya yang sangat liquid dan fluktuatif.
Mengingat semua peluang yang besar itu, jangan sampai masyarakat kita justru menjadi korban dari uang digital, karena ketidaktahuan risiko kerugian yang bisa saja terjadi saat memperjualbelikan crypto ini di exchange, dan jangan pula menjadi korban dari banyaknya penipuan yang timbul di seluruh dunia yang mengatasnamakan investasi dalam crypto, karena apapun bentuk investasi pasti ada untung dan ruginya, demikian juga investasi dalam crypto yang sangat liquid.
Harapan
Untuk itu besar harapan saya pada Kadin Indonesia untuk berperan aktif dalam membangun SDM crypto, ikut menyebarluaskan pengetahuan akan mata uang crypto, dan bersedia membina para pengusaha-pengusaha crypto.
Dunia sedang berubah dan mata uang crypto yang berbasis blockchain ini sudah menjadi suatu keniscayaan.
Pemerintah jangan membiarkan rakyat berjalan sendiri, pembangunan SDM di bidang blockchain sudah sangat mendesak, perkembangan blockchain dunia harus kita imbangi dengan mempersiapakan SDM kita sendiri, SDM yang mumpuni bisa  mendorong Indonesia lebih produktif, berdaya saing, dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan global yang dinamis dan penuh risiko.
Kita tahu mata uang berbasis blockchain adalah mata uang crypto bersifat global, sangat dinamis dan penuh risiko.
Cibinong, 29 Nopember 2019
James Pakpahan
*Crypto Trader
Catatan:Â
Sejauh ini sebutan untuk uang crypto masih beragam, disebut juga sebagai uang digital, ada yang menyebutnya sebagai uang elektronik, dan sepertinya sebutan yang paling tepat adalah uang crypto.
Sumber Infornasi:
1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bitcoin
2.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Blockchainv
3.https://internasional.kontan.co.id/news/waduh-kerugian-akibat-kejahatan-mata-uang-kripto-melonjak-150?page=all
4.https://m.liputan6.com/tekno/read/4121415/pencurian-mata-uang-digital-melonjak-tajam-kerugian-tembus-rp-62-triliun
5.https://cryptopanic.com/news/7282369/Bitcoin-Gets-a-Big-Boost-in-Germany-After-Banks-Allowed-to-Offer-Cryptocurrencies
6.https://cryptopanic.com/news/7282816/If-Bitcoin-Price-Drops-an-Opportunity-for-Crypto-Tax-Planning
7.https://bitcoinnews.com/ghana-may-launch-national-digital-currency-in-near-future/
8.https://bitcoinnews.com/red-cross-takes-to-blockchain-to-boos-economy-in-third-world-countries/
9.https://bitcoinist.com/imf-call-georgia-to-evaluate-crypto-income-for-trade-balance/Â
10.https://beincrypto.com/chinas-digital-currency-claims-to-have-220000-transactions-per-second/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI