Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Penerapan Artificial Intelligence (AI) Pada Koperasi

27 Desember 2024   12:52 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:52 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : google.com

Pemimpin koperasi, tak perlu pusing dan berdebat tentang AI, yang penting pemimpin koperasi (Pengurus, Pengawas, Manajemen) mulailah memiliki digital leadership, open mind, selain manajemen leadership yang baik. Yang menjadi tantangan implementasi AI pada koperasi adalah Digital Leadership, bukan teknologi AI.

Dalam 2 tahun terakhir, kehadiran Artificial Intelligence (AI) menjadi sangat happening, baik yang pro maupun kontra. AI dianggap mengkhawatirkan karena peran manusia akan banyak tergantikan oleh mesin (robot) dan di sisi lain AI sangat membantu efisiensi operasional perusahaan maupun organisasi. Tidak terkecuali pada koperasi, dampaknya akan segera terjadi jika koperasi tidak adaptif terhadap kemajuan teknologi. Digitalisasi koperasi belum selesai, sekarang pemanfaatan AI sudah dihadapkan pada koperasi.

ChatGPT adalah contoh aplikasi Artificial Intelligence (AI), lebih spesifiknya sebuah model Natural Language Processing (NLP) berbasis machine learning yang dirancang untuk memahami dan menghasilkan teks seperti manusia.

ChatGPT sebagai model AI berbasis GPT (Generative Pre-trained Transformer), yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini dilatih untuk memahami konteks percakapan dan menghasilkan respons teks yang relevan, natural, dan informatif. Beberapa contoh aplikasi AI yang populer di antaranya: Beberapa contoh popular aplikasi AI diantaranya : aiforwork.co,  Copy.ai, Luminar AI, Oracle, Dall-e, Lalal.ai, Google Assistance, Replika, Lensa AI dsb.

Koperasi sebagai entitas ekonomi berbasis manusia (anggota) yang bergotong royong mencapai kesejahteraan bersama,  tantangan utamanya sebetulnya adalah digital leadership, di mana para pemimpin koperasi (Pengurus dan Pengawas) masih banyak yang belum merasa perlu mengadaptasi teknologi informasi (digitalisasi), konon pulak menerapkan AI pada koperasi. Seperti pepatah,  jauh panggang dari api.Teknologi AI akan mendekat ketika Koperasi mulai mengalami masalah.

AI dan TRANSFORMASI DIGITAL

Transformasi digital mengacu pada integrasi komprehensif teknologi digital ke dalam seluruh bidang bisnis, yang secara mendasar mengubah cara bisnis beroperasi dan cara memberikan nilai kepada pelanggan. Proses ini mencakup teknologi yang lebih luas, termasuk AI, serta IoT (Internet of Things), analitik, BI atau intelijen bisnis, RPA (Robotic Process Automation), IDP (Intelligent Document Processing), dan lain-lain.  Tujuan transformasi digital adalah merekayasa ulang bisnis agar menggunakan teknologi terbaik yang tersedia agar lebih cepat, efisien, dan memberikan nilai lebih besar kepada pelanggan.  Transformasi Digital bila dilakukan dengan baik akan menciptakan organisasi yang lebih tangkas, inovatif, dan berpusat pada pelanggan.

AI melibatkan pembuatan dan penggunaan algoritme dan sistem yang melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah, dan pemahaman bahasa alami.  Karakteristik utama AI mencakup kemampuan memproses data dalam jumlah besar, mengidentifikasi pola, dan membuat keputusan atau prediksi. Aplikasi AI mencakup NLU (Natural Language Understanding atau  pemahaman bahasa alami dan chatbots, analisis prediktif, dan model pembelajaran mesin.  Penggunaan ML (Machine Learning) dan analisis prediktif dapat meningkatkan efisiensi dan pengambilan keputusan di banyak fungsi bisnis.

DIGITALISASI SEBAGAI FONDASI AI


Digitalisasi adalah langkah awal yang menciptakan data dalam format digital, yang kemudian menjadi bahan bakar untuk penerapan AI. Contoh: Data transaksi digital yang dihasilkan melalui aplikasi digitalisasi dapat digunakan oleh AI untuk menganalisis perilaku pelanggan, misalnya kebiasaan menggunakan produk tertentu. Artinya, untuk menerapkan AI pada koperasi maka koperasi perlu melakukan digitalisasi dengan data yang sudah terformat secara digital. Jika digitalisasi belum dilakukan, maka butuh effort tambahan, digitalisasi dulu baru menggunakan AI.

Digitalisasi juga  proses mengubah informasi atau aktivitas analog menjadi format digital atau transformasi manual ke digital dengan fokus pemindahan arsip atau data ke sistem cloud. Contohnya penggunaan  perangkat lunak platform digital  untuk manajemen dan transaksi. Berbeda dengan AI, digitalisasi  tidak selalu membutuhkan data dalam skala besar serta tidak secara otomatis menganalisis data, hanya menyediakan alat untuk manajemen digital. Digitalisasi juga tidak secara otomatis menganalisis data, hanya menyediakan alat untuk manajemen digital. Digitalisasi merupakan fondasi dari penerapan AI.

Artificial Intellience (AI) merupakan teknologi yang memungkinkan mesin untuk meniru kecerdasan manusia dengan fokus automasi cerdas dan pengambilan keputusan berbasis data. Contoh penggunaan  Chatbot untuk layanan pelanggan atau prediksi penjualan dengan machine learning. AI lebih kompleks karena melibatkan algoritma, analisis data, dan pembelajaran mesin dan sangat tergantung pada data yang besar dan terstruktur karena kemampuan analitik AI  mengolah, menganalisis, dan membuat keputusan berdasarkan data.

TANTANGAN Digital Leadership Implementasi AI pada Koperasi

Digital Leadership adalah kemampuan seorang pemimpin untuk memanfaatkan teknologi digital secara strategis guna mendorong inovasi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan bisnis dalam perusahaan atau organisasi. Digital leadership mencakup kombinasi antara kepemimpinan visioner, kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi, serta pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi proses bisnis dan perilaku pelanggan.

Tantangan utama modernisasi koperasi sesungguhnya bukan pada adaptasi teknologi, (apakah digital atau AI), namun lebih kepada manusia (Pengurus) yang belum memiliki literasi dan mindset digital. Misalnya, karena sudah nyaman dengan operasional manual tidak memasukkan program digitalisasi dalam Rencana Kerja Anggaran Koperasi (RABK). Menggunakan computer (komputerisasi) dianggap sudah digitalisasi. Atau memasukkan program digitalisasi namun tidak dilaksanakan dengan berbagai alasan.

Digital leadership Pengurus Koperasi menjadi tantangan tersendiri sebelum melangkah jauh menerapkan AI. Maka penting bagi Pengurus koperasi mengikuti perkembangan teknologi untuk tetap relevan dan kompetitif.

Salah satu teknologi yang dapat memberikan dampak signifikan adalah Artificial Intelligence (AI). Teknologi AI dapat membantu koperasi mengoptimalkan operasional, memberikan layanan yang lebih baik kepada anggotanya, dan membuat keputusan yang lebih cerdas berdasarkan data.

MANFAAT PENERAPAN AI PADA KOPERASI

1. Peningkatan Efisiensi Operasional

Dengan AI, koperasi dapat mengotomatiskan kegiatan rutin seperti pencatatan transaksi, manajemen dokumen, dan pengarsipan data. Sistem berbasis AI memproses data lebih cepat, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan administratif. Contoh: Menggunakan teknologi pemrosesan dokumen otomatis untuk menyimpan data anggota dalam format digital yang terstruktur.

2. Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan : AI mampu menganalisis data keuangan, riwayat transaksi, dan pola pinjaman anggota untuk memberikan rekomendasi yang lebih akurat. Hal ini membantu koperasi dalam membuat keputusan strategis terkait pemberian pinjaman atau alokasi dana, atau penyediaan barang dagangan pada koperasi sektor ril (konsumen, produsen).Contoh: Sistem evaluasi kredit berbasis AI dapat menilai risiko gagal bayar berdasarkan data historis anggota.

3. Peningkatan Layanan kepada Anggota ; Layanan anggota dapat ditingkatkan melalui penerapan chatbot atau virtual assistant berbasis AI yang mampu memberikan informasi secara real-time. AI memungkinkan anggota koperasi untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka kapan saja, tanpa harus menunggu jam operasional kantor. Contoh: Chatbot yang dapat memberikan informasi saldo simpanan, jadwal pembayaran pinjaman, atau layanan lainnya secara otomatis.

4. Pemasaran yang Lebih Efektif :  AI dapat membantu koperasi memahami kebutuhan dan preferensi anggotanya melalui analisis data perilaku. Dengan begitu, koperasi dapat menawarkan layanan atau produk yang lebih relevan dan personal. Contoh: Menggunakan AI untuk mengidentifikasi anggota yang mungkin membutuhkan produk pinjaman khusus atau program tabungan tertentu.

5. Deteksi dan Pencegahan Fraud : Keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam operasional koperasi. AI dapat digunakan untuk mendeteksi pola transaksi yang mencurigakan dan memberikan peringatan dini terhadap potensi penipuan. Contoh: Sistem keamanan berbasis AI yang mendeteksi aktivitas transaksi yang tidak biasa pada akun anggota.

TANTANGAN IMPLEMENTASI AI PADA KOPERASI 

Tantangan adopsi teknologi bagi koperasi seharusnya menjadi peluang dalam transformasi koperasi. Anggota Koperasi  yang memiliki minat dalam teknologi informasi dapat dilibatkan untuk menerapkan teknologi AI.  Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi dalam penerapan AI di koperasi:

  1. Kompetensi Teknologi: Diperlukan pelatihan bagi SDM Koperasi,  pengurus dan staf koperasi untuk memahami dan mengelola teknologi berbasis AI. Koperasi sudah memiliki senjata prinsip koperasi ke-6 (pendidikan koperasi). Pendidikan koperasi memang sering kurang dilaksanakan sehingga menjadi tantangan tersendiri ketika terjadi perubahan.
  2. Ketersediaan Data: Implementasi AI membutuhkan data  yang lengkap, terstruktur, dan berkualitas. Jika koperasi belum memiliki sistem manajemen data yang baik, belum meakukan digitalisasi, maka  penerapan AI menjadi sulit dan membutuhkan waktu yang lama
  3. Perubahan Budaya Kerja: Pendidikan koperasi kembali menjadi salah satu factor kunci. Transformasi digital, termasuk penerapan AI, membutuhkan perubahan dalam cara kerja dan pola pikir di lingkungan koperasi, dan hal ini dapat terlaksana jika pemimpin koperasi telah memiliki digital leadership.
  4. Biaya Implementasi: Biaya Investasi mungkin akan menjadi alasan rendahnya adopsi teknologi pada koperasi. Namun hal tsb dapat diatasi dengan kolaborasi  atau kemitraan dengan penyedia platform teknologi digital koperasi , sehingga yang dibutuhkan  lebih kepada biaya operasi (operational expenditure) bukan biaya investasi (capital expenditure).

LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN AI PADA KOPERASI 

Untuk memanfaatkan AI secara efektif, koperasi disarankan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Identifikasi Kebutuhan: Tahap awal (perencanaan) yang paling dibutuhkan dalam merapihkan format data anggota koperasi. Tentukan area operasional yang paling membutuhkan solusi berbasis AI, seperti layanan anggota atau manajemen keuangan.
  2. Kemitraan dengan Penyedia Teknologi: efisensi biaya dan waktu dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan koperasi. Artinya dengan kolaborasi, tidak membutuhkan investasi besar (capital expenditure) 
  3. Pelatihan dan Edukasi: Dengan digital leadership pemimpin koperasi, maka selanjutnya adalah memberikan pelatihan kepada pengurus dan staf koperasi tentang cara menggunakan teknologi AI. 
  4. Infrastruktur Teknologi: Dalam ukuran sederhana, koperasi sebetulnya telah memiliki infrastruktur seperti jaringan internet, ketersediaan perangkat (computer, laptop, smartphone dll) . Untuk itu hanya perlu pendataan ketersedian infrasturtur tsb  sebelum mengimplementasikan AI.
  5. Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan: AI bukanlah solusi sementara, namun akan terus berkembang. maka perlu dipantau kinerja sistem AI dan lakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan.

KESIMPULAN

DIGITAL LEADERSHIP Pengurus dan Pengawas Koperasi perlu terus ditingkatkan (caranya melalui pendidikan) sehingga memiliki literasi dan mindset digital yang memahami manfaat tekonologi bagi koperasi dan seluruh anggotanya. Digital Leadership bukan didorong olehPemerintah atau Dinas Koperasi, namun dating atas kesadaran pemimpin koperasi itu sendiri.

PENDIDIKAN KOPERASI, yang menjadi prinsip ke-6 Koperasi, dapat menjadi peluang berkembangnya koperasi dalam mengadopsi Artificial Intelligence menawarkan peluang besar bagi koperasi untuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki layanan, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data. Dengan strategi yang tepat, koperasi dapat memanfaatkan AI untuk berkembang di era digital dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesejahteraan anggotanya. Dengan langkah-langkah yang terencana, koperasi dapat menciptakan ekosistem yang lebih modern, responsif, dan inklusif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun