Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Semangat Baru PERKOPERASIAN: Mengajak Seluruh Rakyat Berkoperasi

30 Oktober 2024   01:00 Diperbarui: 30 Oktober 2024   01:16 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : IG Kemenkopukm

PEMISAHAN Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM memang sudah diperkirakan, selain dari sisi politik, tentu  juga dari sisi manajemen strategi agar pengelolaan keduanya lebih fokus. Kedua entitas tsb  tetap menjadi basis fundamental dalam perekonomian nasional, yatu ekonomi kerakyatan. Berpisah namun hubungan  akan tetap semakin baik. Siapa tahu dengan pemisahan ini justru UMKM makin banyak ber-koperasi.  


Apakah Koperasi Berbeda dengan UMKM?

Kedua entitas atau  institusi ini  semula hadir di Republik tentu karena keduanya memiliki peran yang sangat penting untuk perekonomian nasional. Namun keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda, sehingga Pemerintah melakukan pendekatan manajemen stratejik fokus. Koperasi yang sarat dengan ideologi gotong royong dan kesejahteraaan bersama, sedangkan UMKM sarat dengan keuntungan usaha atau bisnis.

Salah satu perbedaan mendasar, jika dikaitkan dengan ideologi adalah : KOPERASI (UU no 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian) berbasis kumpulan orang, gotong royong (people help people), gotong royong dan kebersamaan, sedangkan UMKM (UU.No 8 Tahan 2008 tentang UMKM) berbasis modal dan lebih  individual.

Menurut bapak Teten Masduki, UMKM berkembang pesat  karena banyak yang peduli, disupport lebih dari 20 Kementerian/Lembaga/Dinas/ BUMN dsb. Sementara Koperasi, mungkin sudah  dianggap legend sudah bisa mengurus diri sendiri, namun  justru menghadapi banyak masalah dalam tata kelola yang merugikan Anggota dan masyarakat umumnya. Pemetaan berikut munkin membantu pemahaman dankekuatan jika UMKM berkoperasi.

Input : created by jmp 
Input : created by jmp 

STRATEGI FOKUS

Pakar manajemen Michael Porter, menyatakan  strategi fokus adalah salah satu dari tiga strategi utama yang dapat digunakan organisasi/perusahaan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, di samping kepemimpinan biaya dan diferensiasi. Strategi fokus adalah metode yang diterapkan organisasi untuk menentukan segmen pasar yang akan ditargetkan.

Artinya, Kementerian Koperasi adalah organisasi  regulator yang fokus  mengelola segmen koperasi sehingga memperoleh keunggulan kompetitif  dan Kementerian UMKM adalah organisasi regulator yang fokus mengelola segemen UMKM untuk mencapai keunggulan kompetitif.

FOKUS :  DIGITALISASI, BRANDING  dan PENGUATAN SDM KOPERASI

Menarik ketika Menteri Koperasi yang baru, bapak Budi Arie menyampaikan 3 program 100 hari Kementerian Koperasi dengan target-targetnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun