Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Optimisme KOPMA/KOKESMA Digital , Digital Native dan ALUMNI

8 Maret 2024   10:18 Diperbarui: 10 April 2024   15:46 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi menurut saya, langkah atau solusinya seperti ini :

  • Digital mindset dari sang digital native (khususnya mahasiswa) bahwa berkoperasi (sebagai pemilik) perlu terus dikampanyekan dan dipraktekkan sejak pertama terdaftar menjadi mahasiswa. Senior-senior koperasi perlu bantuannya.
  • Transformasi digital khususnya Koperasi Mahasiswa (Kopma) sudah saatnya dilakukan melalui penerapan m-Koperasi seperti Bank dengan m-Banking-nya. Tidak perlu disebut naik kelas karena sudah sekelas dalam teknologi digital.
  • Usaha koperasi (digital) bukan hanya Simpan Pinjam (jasa keuangan), namun lebih luas dari itu. Koperasi dapat menjalankan usaha perdagangan (komoditi) atau sektor riil. Sehingga pada usaha/bisnis koperasi terjadi flow money (alirang uang) dan flow off good (aliran barang).
  • Mindset kolaboratif bahwa Bank dan Koperasi hubungannya baik-baik saja. Digital native sebagai Anggota koperasi perlu menjadi Nasabah Bank, tetapi perlu fokus memajukan koperasi di mana Gen-Z adalah pemilik. Contoh realnya: belilah token listrik di mobile apps koperasi milik sendiri, jangan di tempat lain lagi..
  • Kepemilikan (ownership) koperasi. Simpanlah uang di koperasi milik bersama karena tidak ada biaya administrasi, bahkan memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU) sebagai profit anggota sebagai pemilik koperasi.

Kesimpulannya bahwa, jika pendidikan koperasi di-remedial, maka dalam beberapa waktu ke depan jumlah KOPMA (digital) akan tumbuh eksponesial pada 2.900 perguruan tinggi dan 7,6 juta mahasiswa (gen-Z). Jumlah tersebut belum termasuk ALUMNI yang berpeluang besar menjadi Anggota Koperasi di kampus Almamaternya.

Coba periksa, apakah di kampusmu koperasi mahasiwa masih on atau off? Ditinggal begitu saja oleh kating (kaka tingkat) Pengurus yang sudah jadi Alumni atau belum ada koperasi mahasiwa?

Saatnya dirikan atau revitalisasi koperasi mahasiswa berbasis digital karena ada 7,6 juta mahasiswa bagian dari 74,9 juta Gen-Z yang akan antri menjadi anggota pemilik koperasi!

Bdg, 08.03.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun