Dalam restrukturisasi ini termasuk kegiatan  menghitung kembali seluruh modal koperasi, aset (lancar dan tidak lancar), hutang dan piutang,  arus kas,  laporan rugi lama, juga memasatikan koperasi memilik saldo kas dan bank. Restrukturisasi juga dilakukan mencakup bidang usaha koperasi, jenis koperasi (Kopma DUL adalah koperasi konsumen,  bukan Simpan Pinjam), unit usaha toko/ritel, unit usaha pelatihan berbayar, unit simpan pinjam dll.
MODAL BARU CROWD FUNDING Rp 109 JUTA
Untuk memperkuat struktur modal maka disepakati menetapkan kembali besaran simpanan pokok dan simpanan wajib. Pertanyaannya, berapakah Simpanan Pokok yang realistis bagi mahasiswa? Ditemukan angka Rp 20.000 (harga  mie instant dan segelas kopi) yang dibayar sekali. Bagaimana dengan Simpanan Wajib (bulanan) , ditetapkan Rp 5.000 (segelas kopi).Â
Maka dari sumber utama modal Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Anggota, akan terkumpul sebesar Rp 100.000.000 pada bulan pertama. Jika Simpanan Wajib dibayarkan sekaligus setahun 12 x Rp 5.000 = Rp 60.000 terkumpul sebesar 4.000 x Rp 60.000 = Rp 240.000.0000.
Modal tersebut belum dihitung simpanan sukarela yang diharapkan bersumber dari dosen, karyawan dan alumni, yang tentu akan senang hati menjadi anggota karena KOPMA telah memiliki super app.
Angka yang signifikan untuk dikelola dalam pengembangan usaha serta kemungkinan membantu mahasiswa dalam seperti rincian di bawah :
TRANSFORMASI DIGITAL
Transformasi atau perubahan mendasar bukan hanya dalam bidang teknologi (transformasi digital), namun juga transformasi dalam bidang SDM, usaha/bisnis, keuangan.
Tatakelola koperasi modern dimulai dengan melakukan perencanaan dalam digitalisasi pengelolaan anggota (pendaftaran anggota dengan aplikasi online), hingga pengawasan berupa pembuatan laporan akuntansi dan keuangan. Pengelolaan yang semula komputerisasi menjadi digital dan  real time. Jadi kelak siapapun pengurusnya, semua akan menjalankan sistem aplikasi koperasi.
Untuk pengembangan aplikasi (platform) pilihannya ada 2 : (1) Aplikasi dibangun sendiri oleh internal kampus/Prodi TI atau (2) Menggunakan aplikasi pihak ketiga yang telah terpercaya. Membangun sendiri membutuhkan investasi perangkat, hardware software dan SDM (programmer), serta butuh waktu utk menterjemahkan proses bisnis koperasi ke dalam sistem. Â Hal ini membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.Â