Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

RAHASIA : Digitalisasi Koperasi Menciptakan PENDAPATAN BARU !

10 Oktober 2023   23:44 Diperbarui: 21 Desember 2023   19:35 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak Pengurus Koperasi yang belum mengetahui rahasia bahwa digitalisasi koperasi dapat menciptakan pendaatan baru (new revenue stream). Karena mindset yang terbangun adalah digitalisasi menghabiskan biaya, mahal dan ribet, anggota banyak yang gaptek dan berbagai alasan lainnya.  

Sebaliknya koperasi2 yang telah melakukan digitalisasi merasakan bahwa pekerjaan makin efisien, transparan, fraud berkurang dan jumlah anggota terus bertambah...dan ternyata biaya digitalisasi tertutupi dari pendapatan baru bahkan melebihi, yang tercipta dari gotong royong anggota dalam bertransaksi di platform koperasi milik sendiri.

Sini, saya kasih tau...

KASUS

Koperasi Karyawan BUMN ANU (jenis Simpan Pinjam, lagi) sudah berdiri lebih dari 35 tahun beranggotakan sebnayk 600 orang.

Jumlah total karyawan sebetulnya ada 1.000 orang, entah mengapa bertahun-tahun tidak bertambah. Selidik punya selidik ternyata Koperasi tidak menarik pegawai karyawan baru, apalagi tenaga kontrak. Karyawan lama bertahan bahkan hingga pensiun dan jadi Pengurus. Juga tidak ada penawaran menjadi Anggota serta terdengar isu banyak kredit macet yang terkait dengan Perbankan. Sebagian memilih keluar sebagai anggota dan menarik simpanan.

Masalah muncul ketika Anggota koperasi yang awalnya potong gaji lewat koperasi, sekarang dipotong langsung oleh Bank. Anggota protes ke Pengurus dan Pengurus protes ke bank. Berputar-putar sudah lebih 3 tahun tidak selesai bahkan sudah me pulakminta ditengahi oleh Pimpinan instansi, bahkan nyaris ke Pengadilan. Seperti  tidak ada jalan keluar.Koperasi mulai melemah dan nampaknya akan berhenti beroperasi.

Sudah sejak 2 tahun ada penawaran mendigitalisasi koperasi dari sebuah perusahaan (PT) platform  digital koperasi . Pengurus memahami pentingnya digitalisasi dan berencana melaksanakannya dalam waktu dekat. Namun berdasarkan hasil RAT Pengurus  memutuskan membangun sendiri dengan alasan mampu dan tersedia biaya anggaran/investasi meskipun jumlahnya cukup besar. Koperasi membeli komputer, laptop, printer, sewa cloud server serta merekrut 1 orang SDM/Programmer.

Ternyata Programmer (yang belum memahami usaha  dan proses bisnis koperasi) butuh waktu 6 bulan memahami proses bisnis dan menyiapkan requirement. Pengurus yang sudah ingin digitalisasi mendesak terus, namun setahun berjalan pengembangan aplikasi tidak berjalan dan Programmer mengundurkan diri. Proyek bikin aplikasi sendiri ini menghabiskan biaya puluhan bahkan ratusan juta.

Ketika terjadi pergantian Pengurus, belajar dari kasus bikin aplikasi sendiri, Pengurus baru memutuskan untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan penyedia plaform Koperasi, yang qualified , telah terdaftar di Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kominfo dan memiliki lisensi ISO 27001. Data anggota koperasi aman terlindungi. Karena aplikasi digital koperasi sudah harus sekelas dengan Bank. Jangan sembarangan. Penggunaan platform kemitraan  dianggap lebih efisien biaya dan waktu.  Namun , terkendala lagi karena anggaran sudah habis alias tidak tersedia.Pengurus rapat lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun