Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

KOLABORASI Kantorpos - Koperasi - Bank (KKB)

26 September 2022   13:27 Diperbarui: 19 Oktober 2023   10:31 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KANTOR POS (sekarang disebut PosIND)  merupakan salah satu  BUMN layanan publik yang telah lama berperan mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, disamping Koperasi dan Bank !

Mengadopsi perkembangan teknologi informasi, Kantorpos ternyata memiliki Super Apps bernama POSPAY. Yang menarik juga adalah di Kantorpos terdapat ratusan Koperasi Karyawan (Kopkar) yang dikelola secara konvensional, belum sejalan dengan digitalisasi Kantorpos itu sendiri.

KANTORPOS penuh kenangan manis bagi generasi baby boomer (lahir 1946-1964) dan gen-x (lahir 1964-1980) untuk kenangan menunggu datangnya pakpos yang baik hati dan berjasa mengantar balasan surat berprangko  atau kiriman barang serta uang (weselpos). Bagi generasi selanjutnya (milenial) mungkin penuh tanda tanya karena jarang atau tidak pernah mengunjungi kantorpos. 

Di awal era internet  tahun 90-an Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  yang telah berusia 277 tahun itu harus berhadapan dengan kenyataan merosotnya pengiriman surat dan hadirnya perusahaan jasa titipan baru, serta dihapuskannya monopoli Pos.

Menjawab situasi tsb ketika itu kantorpos awal 2000-an  bertransformasi  menggeser fokus jasa pengiriman surat dengan memanfaatkan internet untuk pengembangan jasa keuangan seperti pembayaran publik (telepon, air, listrik,  cicilan, asuransi, dsb). 

Namun perusahaan jasa pengiriman dokumen dan barang  juga semakin banyak yang lahir. Di era digital yang semakin smart, lahir   perusahaan rintisan (start up) jasa pengiriman yang berlari sekencang internet, apakah kantorpos survive?

APA HUBUNGAN KANTORPOS, KOPERASI dan BANK? 

Hubungannya tentu baik-baik saja! Namun ternyata di balik semua kenangan manis tersebut, layanan Pos paling komplit sedunia ! Pengiriman (dokumen/barang) yang saat ini sangat dibutuhkan dan berkembang pesat dengan tumbuhnya layanan jual beli online (e-commerce). Layanan jual beli online membutuhkan jasa  pengiriman uang atau transfer yang nota bene adalah layanan perbankan, juga dimiliki oleh kantorpos. 

Artinya kantorpos sudah berpengalaman  dengan jasa perbankan melalui produk sendiri bernama weselpos (remittance) dan giropos, bahkan telah melahirkan Super Apps POSPAY, layaknya mobile Banking. 

Bahkan pihak perbankan dan Koperasi memanfaatkan kantorpos yang jumlahnya ribuan itu untuk penyaluran pinjaman kredit kepada pensiunan Sipil dan Militer hingga saat ini. 

Ibu saya yang pensiunan janda  Militer  tetap setia datang mengambil uang pensiun di kantorpos, sekalian meminjam uang di Bank lewat kantorpos dan tidak menggunakan layanan transfer bank.

KOPKAR KANTORPOS

Yang menarik juga adalah di Kantorpos terdapat ratusan Koperasi Karyawan (Kopkar) yang dikelola secara konvensional, belum sejalan dengan digitalisasi Kantorpos itu sendiri. Kopkar   belum berperan meningkatkan kapasistas atau mendukung layanan Pos, sebaliknya   Koperasi Mitra kantorpos (non Kopkar) mendapatkan keuntungan besar dari usaha untuk pemotongan cicilan pensiun PNS yang dibayarkan di kantorpos.

Kopkar tersebut  (umumnya simpan pinjam), sangat berperan dalam menopang kebutuhan karyawan ketika menjelang akhir bulan. Sering disebut sebagai Koperasi Potong Gaji (KPG). Gaji tidak mencukupi, masih ada koperasi, heheh..

Seperti halnya kantorpos  yang telah melakukan transformasi digital, digitalisasi Kopkar  kantorpos  merupakan sebuah peluang menguatkan ekosistem digital bisnis pos. Bagi Kopkar itu sendiri berpeluang meningkatkan kapasitasnya untuk bermain di pasar di luar kantorpos, namun dalam rangka mendukung kinerja kantorpos (mutualism).

INKLUSI KEUANGAN

Jika kita telusuri lagi, ternyata selain perbankan,  layanan pembayaran  pensiun di kantorpos  juga dimanfaatkan oleh banyak koperasi untuk penyaluran pinjaman kepada pensiunan. 

Pensiunan yang jumlahnya ratusan ribu itu  dijadikan anggota koperasi,  meminjam dari koperasi dan cicilannya dipotong oleh kantorpos. Bank dan Koperasi  membutuhkan kantorpos sebagai perpanjangan tangan di selindo ! 

Boleh dikatakan  bahwa peran kantorpos sangat mendukung inklusi keuangan. Inklusi keuangan adalah akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi  yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan (World Bank (2016). Kantorpos, Bank dan Koperasi bersama mendorong peningakatan inklusi keuangan.

Ada kisah sebuah Bank swasta  besar,   yang awalnya bermula dari sebuah meja di vestibule (ruang publik) kantorpos dalam pemotongan kredit  pensiun,  saat ini berkembang pesat hingga cabangnya nyaris menyamai kantorpos. Hal yang sama bisa terjadi pada Mitra Kantorpos dari kelompok koperasi, termasuk Koperasi Karyawan .

Jadi sebetulnya layanan kantorpos  sangat komplit : jasa pengiriman dan jasa keuangan (bank, koperasi)  dua jenis layanan pos yang sangat dibutuhkan di era digital. Kita melihat juga bahwa kantorpos  mulai bertransformasi ketika maengadopsi layanan berbasis digital  seperti layanan Super App POSPAY (jasa keuangan) dan POSAJA (jasa pengiriman)

PRODUK HYBRID

Kantorpos akan survive karena masih ada pengiriman fisik (barang, logistik) yang tak tergantikan. Kantorpos yang tersebar dan berjumlah ribuan tsb tetap dapat difungsikan untuk layanan hybrid : fisik dan non fisik. Untuk layanan berbasis teknologi (non fisik) kantorpos  mampu   mengadopsi dan berkolaborasi dengan berbagai institusi Perbankan, E-Money, Koperasi , PJSP (Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran), yang masih setia berbisnis dengan kantorpos. Sedangkan layanan fisik, kantorpos sangat berpengalaman dalam melayani pengiriman barang dan logistik  serta  dapat berperan menyediakan jasa pergudangan (warehouse)

Kembali ke baby boomer dan milenial, kantorpos mulai menyasar konsumen segmen anak muda yang lebih mengenal  layanan transfer, e-money via smartphone. Anak-anak muda yang berbisnis online  dari balik laptop dan smartphone ini akan makin mengenal kantorpos sebagai institusi one stoop shopping layanan pengiriman produk dan pengiriman uang.

KOLABORASI DENGAN KOPERASI DI DAERAH

Koperasi-koperasi di Indonesia yang jumlahnya mencapai 120.000-an (Kemekopukm.go.id, 2021) yang sebagian besar berada di daerah,  perlu melihat kantorpos sebagai mitra layanan publik  yang memang dekat dengan publik/masyarakat dan UMKM. Koperasi koperasi yang mulai mendigitalisasikan diri juga bisa terhubung dengan layanan Pos yang berbasis digital.

Koperasi dan UMKM di daerah yang ingin mengembangkan layanan di luar simpan pinjam seperti koperasi petani/nelayan, koperasi konsumen, koperasi ASN, dsb , dapat memanfaatkan jasa pengiriman dan logistik kantorpos, seperti koperasi lainnya. Selain itu Koperasi dan UMKM dapat bekerjasama dalam  penempatan (display) produk UMKM di kantorpos, layanan pembayaran (listrik, air, pulsa) , jasa pengiriman uang ke luar negeri (remittance).

Seperti halnya kantorpos  yang telah melakukan transformasi digital, maka digitalisasi Kopkar kantorpos  tersebut merupakan  sebuah peluang menguatkan ekosistem digital bisnis pos yang berdampak kepada masyarakat.

Pasti akan lebih seru, jika kolaborasi antara koperasi, bank  dengan kantorpos akan melahirkan banyak usaha  yang sustain dan eksis dari seluruh Indonesia !

#AyoBerkoperasi

#AyoKeKantorpos

#AyoKeBank

JktTanahkusir, 130922.13.16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun