Ibu saya yang pensiunan janda  Militer  tetap setia datang mengambil uang pensiun di kantorpos, sekalian meminjam uang di Bank lewat kantorpos dan tidak menggunakan layanan transfer bank.
KOPKAR KANTORPOS
Yang menarik juga adalah di Kantorpos terdapat ratusan Koperasi Karyawan (Kopkar) yang dikelola secara konvensional, belum sejalan dengan digitalisasi Kantorpos itu sendiri. Kopkar  belum berperan meningkatkan kapasistas atau mendukung layanan Pos, sebaliknya  Koperasi Mitra kantorpos (non Kopkar) mendapatkan keuntungan besar dari usaha untuk pemotongan cicilan pensiun PNS yang dibayarkan di kantorpos.
Kopkar tersebut  (umumnya simpan pinjam), sangat berperan dalam menopang kebutuhan karyawan ketika menjelang akhir bulan. Sering disebut sebagai Koperasi Potong Gaji (KPG). Gaji tidak mencukupi, masih ada koperasi, heheh..
Seperti halnya kantorpos  yang telah melakukan transformasi digital, digitalisasi Kopkar  kantorpos merupakan sebuah peluang menguatkan ekosistem digital bisnis pos. Bagi Kopkar itu sendiri berpeluang meningkatkan kapasitasnya untuk bermain di pasar di luar kantorpos, namun dalam rangka mendukung kinerja kantorpos (mutualism).
INKLUSI KEUANGAN
Jika kita telusuri lagi, ternyata selain perbankan,  layanan pembayaran  pensiun di kantorpos  juga dimanfaatkan oleh banyak koperasi untuk penyaluran pinjaman kepada pensiunan.Â
Pensiunan yang jumlahnya ratusan ribu itu  dijadikan anggota koperasi,  meminjam dari koperasi dan cicilannya dipotong oleh kantorpos. Bank dan Koperasi  membutuhkan kantorpos sebagai perpanjangan tangan di selindo !Â
Boleh dikatakan  bahwa peran kantorpos sangat mendukung inklusi keuangan. Inklusi keuangan adalah akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usahanya dalam hal ini transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi  yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan (World Bank (2016). Kantorpos, Bank dan Koperasi bersama mendorong peningakatan inklusi keuangan.
Ada kisah sebuah Bank swasta  besar,  yang awalnya bermula dari sebuah meja di vestibule (ruang publik) kantorpos dalam pemotongan kredit  pensiun,  saat ini berkembang pesat hingga cabangnya nyaris menyamai kantorpos. Hal yang sama bisa terjadi pada Mitra Kantorpos dari kelompok koperasi, termasuk Koperasi Karyawan .
Jadi sebetulnya layanan kantorpos  sangat komplit : jasa pengiriman dan jasa keuangan (bank, koperasi)  dua jenis layanan pos yang sangat dibutuhkan di era digital. Kita melihat juga bahwa kantorpos  mulai bertransformasi ketika maengadopsi layanan berbasis digital  seperti layanan Super App POSPAY (jasa keuangan) dan POSAJA (jasa pengiriman)