Tahun 2021, dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 27 juta orang, sama artinya dengan 10 % dari penduduk Indonesia, Â anggota koperasi dan menikmati SHU (sisa Hasil Usaha) sebesar Rp 7,1 Trilyun dan dengan volume usaha (omzet) mencapai Rp 182 Trilyun, keberadaan Koperasi bukanlah kaleng-kaleng!
MERDEKA !
Salah satu Proklamator Kemerdekaan sekaligus  bapak Koperasi Bung Hatta, kita kenang setiap kali merayakan kemerdekaan. Warisan (legacy) ajarannya tentang semangat gotong royong dan kekeluargaan dalam koperasi hingga kini masih dan makin relevan untuk ekonomi kerakyatan. Koperasi diyakini mampu mensejahterakan rakyat jika dikelola dengan baik.Â
Sustainability (keberlanjutan) koperasi nampaknya dapat lebih panjang jika koperasi terus berbenah, memodernisasi diri sejalan kemajuan. Penerapan teknologi informasi (digital) jika dilakukan secara gotong royong melalui kolaborasi antar koperasi, terutama yang telah melakukan digitalisasi akan memperkuat peran koperasi sebagai penyejahtera rakyat.
TRANSFORMASI BUKAN CUMA DIGITAL
TAHUN 2024 Pemerintah melalui Kemenkop & UKM menargetkan pertumbuhan koperasi modern sebanyak 500 unit koperasi. Salah satu  strategi yang dilakukan oleh Pemerintah diantaranya melalui koperasi berbasis inclusive closed loop yang dikembangkan sebagai koperasi " Model Multi Pihak", melalui  koperasi di sektor riil, pembiayaan, amalgamasi yaitu merger sesama koperasi dan merger dengan unit usaha koperasi, dan upaya digitalisasi. Angka 500 koperasi tersebut tentu kecil sekali dibandingkan jumlah koperasi yang telah memimlik Nomor Induk Koperasi (NIK) sebanyak 127.000 Koperasi. Apa yang sedang dilakukan?
Modernisasi koperasi oleh Pemerintah dilakukan dengan 4 pola transformasi yaitu:
- Transformasi dari informal ke formal
- Transformasi konvensional ke digital dan pemanfaatan teknologi
- Transformasi ke dalam rantai nilai (value chain)
- Modernisasi manajemen koperasi
Transformasi tersebut tentu sulit berhasil jika tidak direspon baik oleh pegiat/Pengurus dan Anggota koperasi, sebaliknya akan melesat jauh naik berkelas-kelas jika direspon, diantaranya  dengan penerapan teknologi informasi pada operasional koperasi.
Kampanye transformasi digital dari koperasi konvensional  terus didorong oleh Pemerintah dengan melibatkan berbagai pihak, baik antar kementerian maupun dengan pihak swasta penyedia platform digital yang jumlahnya terus bertambah.
Namun kunci semua transformasi ada di tangan Pengurus Koperasi dan Anggota bisa mendorong atau mengusulkan.
TRILYUNAN
Mari kita lihat data koperasi per akhir 2021 berdasarkan website kemenkopukm.go.id sbb :
- Jumlah Koperasi  (Aktif (NIK)     : 127.846     Â
- Melaksanakan RAT Â Â Â : Â 47.506
- Jumlah anggota Koperasi : 27.100.372 orang
- Aset koperasi           :  Rp 250982.322.950.000  (Rp 25,9 T)
- Volume usaha           : Rp 182,352,358.99  (Rp 182,3 T)
- Sisa Hasil Usaha (SHU) Â : Rp Rp 7.179.193.890.000 Â (Rp 7,1 T)
Dengan jumlah anggota koperasi sebanyak 27 juta orang, sama artinya dengan 10 % dari penduduk Indonesia telah menjadi anggota koperasi dan menikmati SHU sebesar Rp 7,1 Trilyun. Lalu dengan volume usaha (omzet) mencapai Rp 182 Trilyun, keberadaan Koperasi bukanlah kaleng-kaleng. Maka dengan kondisi digitalisasi koperasi digital baru dimulai, Â angka-angka tersebut diperkirakan akan melesat secara eksponensial dalam 1-2 tahun ke depan
DIGITAL MINDSET
Dengan semakin meningkatnya literasi digital dan literasi keuangan masyarakat,  langkah berikutnya adalah meningkatkan digital mindset Pengurus dan Anggota koperasi, yang akan menjadi pemicu melesatnya Koperasi menjadi lembaga keuangan non bank yang transparan dan akuntabel pilihan masyarakat. Digitalisasi adalah mesin pemicu menuju koperasi beromzet Trilyunan ! Koperasi makin merdeka dalam era digital ini. Saatnya melihat koperasi dengan digital mindset yang berbeda.
Jadi, koperasi beromzet Trilyunan bukan impian, tapi  segera menjadi kenyataan
Sudahkah Anda menjadi Anggota Koperasi digital?
MERDEKA!
Parapat, Simalungun, 170822.2022
Sarasehan dan Seminar Neo Koperasi 4.0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H