Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

70% Koperasi Dikuasai Orang Tua: Kaderisasi atau Transformasi?

7 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:41 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaderisasi merupakan suatu siklus yang berputar terus dengan gradasi yang meningkat (Mangkubumi, 1989:59) atau proses, cara, perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader (penerus) dalam organisasi/lembaga. Berbicara kader berarti bicara SDM (Sumber Daya Manusia). 

Keberlangsungan (sustainability) sebuah organisasi maupun usaha membutuhkan kaderisasi, demikian halnya koperasi sebagai sebuah lembaga atau usaha perlu melakukan kaderisasi. Kata orang tua kepada anak muda, koperasi merupakan legacy (warisan) yang relevan sepanjang zaman,

Pendekatan SDM (kaderisasi) ini mendorong pemahaman tentang falsafah koperasi sebagai organisasi berbasis kekeluargaan dan gotong royong kepada anak muda (kader).

Di koperasi kita menjadi pemilik, usaha dan sejahtera bersama, mendapat keutungan bersama. Di tempat lain kita hanya konsumen, bukan pemilik.

Bahasa sederhananya seperti ini: Jika belanja pulsa di aplikasi m-Anu, kita mungkin mendapatkan cashback sekali, dan tidak bisa meminjam.

Namun jika belanja di aplikasi m-koperasi di mana kita menjadi Anggota (milik bersama) kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) lebih dari sekedar cashback dan bisa meminjam untuk berbagai kebutuhan.

Transformasi digital koperasi ramai dikampanyekan oleh Kementerian Koperasi & UKM dan pelaku/pegiat Koperasi. Koperasi konvensional didorong menjadi modern dengan penggunaan aplikasi digital. 

Yang mendorong transformasi adalah koperasi yang dikuasai orang tua dan yang didorong juga anggota koperasi yang juga orang tua. Mungkin terlewat anak mudanya, karena sedikit anak muda yang menjadi pengurus atau anggota koperasi.

Orang tua yang sudah nyaman, biasanya ogah-ogahan bertransformasi, kecuali yang telah memiliki digital mindset untuk koperasi digital.

Orang tua berkata kepada anak muda:

"Anakku, menjadi anggota koperasi itu lebih berbagi, kekeluargaan dan bergotong royong"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun